2.7 Hari Raya

2K 218 88
                                    

Ini panjang banget dan mungkin agak membosankan. Tapi tiap part itu pasti ada kaitannya sama part sebelumnya atau part yang akan datang. Jadi selamat membaca & sorry for typo.







***

Agenda hari ini yaitu kerja bakti dan membantu bersih-bersih mushola dari RT 11-14 untuk menyongsong hari raya Idul Adha besok serta SD tempat mahasiswa KKN mengajar karena rencananya besok sholat ied akan dilaksanakan di halaman SD tersebut. 

Dari RT 11-14 hanya ada satu masjid itupun tidak terlalu luas, palingan hanya bisa menampung sekitar 100an orang, sedangkan warga RT 11-14 lebih dari 300 orang. Makanya pihak dukuh secara rutin menunaikan sholat ied di halaman SD. 

Oh ya para mahasiswa itu juga puasa Arafah kecuali Gauri yang sedang datang bulan dan Samuel yang merupakan non muslim. Awalnya hanya Dhisti dan Naura yang berencana akan puasa, tapi ternyata saat Naura dan Dhisti membicarakan soal makanan sahur yang akan mereka makan Yeshika curi dengar dan mengusulkan untuk berpuasa bersama satu kelompok. 

Katanya biar KKN mereka bisa merasakan rasanya sahur, puasa, buka bersama. Dan dia juga mengusulkan untuk berbuka bersama diluar saja sekalian refreshing dan di setujui oleh yang lain. 

Yeshika si wakil ketua paling top sih kalau kata Dhisti. Yang lain mah chocolatos. Sorry soalnya Dhisti tidak suka bengbeng. 

"Buruan woy, keburu buka nih elah," seru Lita. Mereka sedang menunggu para laki-laki yang tengah bersiap. Mereka juga tadi susah banget di bangunin makanya beresnya lama, kecuali Samuel yang dari tadi sudah siap.

Setelah kerja bakti sampai dhuhur, para lelaki itu memilih tidur siang karena katanya capek, haus, dan sudah tidak bertenaga. Cemen memang.

"Tauk dah, udah setengah 5 lebih nih" imbuh Gauri yang sejujurnya juga sudah lapar.

"Cowok kok mandinya lama banget, ngalahin perempuan aja" celetuk Dhisti yang mendapat anggukan dari Kirana.

Haidar, Raihan, Januar, Nadhif, dan Aji tak lama keluar dari pintu ruang tv.

"Iya-iya sabar elah. Siapa suruh tadi enggak bangunin kita" kata Haidar yang sudah rapi mengenakan sweater panjang dan celana jeans belel kebanggaannya.

"Emang dasar lo pada kebo aja. Udah di bangunin, diteriakin sampe berbusa malah masih pada ngorok," sewot Dhisti. 

"Udah stop. Mending berangkat sekarang daripada bacot terus" sahut Raihan langsung keluar posko. Kalau dilanjut terus pasti bakal sampai subuh.

"Kunci pintunya Nau," titah Samuel pada Naura. Alhamdulillah matanya sudah baikan. Tidak rugi bayar 100ribu kemarin di klinik.

Mereka mulai konvoi meninggalkan area posko. Perjalanan yang mereka tempuh sekitar 20 menitan karena mereka pergi ke arah alun-alun kota. 

"Anjir rame banget alun-alun nya," ucap Dhisti takjub. Soalnya dia baru pertama kali ke alun-alun situ. 

"Mungkin karena besok mau lebaran kali ya, apalagi ini malam minggu," balas Kirana yang ada di jok belakang.

Mereka masih muter-muter mencari warung makan di sekitar alun-alun untuk berbuka puasa.

"Mau makan apa nih?" tanya Lita pada teman-teman di belakangnya dengan menghentikan laju motornya di pinggir jalan secara tiba-tiba.  

"Si anjir kalo mau berhenti kasih tanda kek. Jalan raya ini pe'a" balas Raihan mencak-mencak. Soalnya motornya berada di belakang tepat motor yang dinaiki Lita dan Gauri. Yang otomatis membuat motor-motor temannya di belakang juga berhenti tiba-tiba.

"Sorry-sorry. Lupa ngesen, jadi mau makan apa nih?" Tanya Lita sekali lagi.

"Enaknya apa disini?" tanya Naura yang ada di boncengan Raihan. 

KKN 110Where stories live. Discover now