2.9.2 Rapat

1.8K 214 112
                                    

tw//kinda horror

dikit banget sumpil. Tapi kalo bener-bener penakut dibaca besok aja ya👍

****

Sekarang pukul 18.30 tapi keadaan di luar posko masih sangat ramai karena masih ada anak-anak yang mengikuti bimbel. Seperti biasanya juga, hanya beberapa mahasiswa tertentu saja yang menjadi tutor untuk anak-anak itu.

"Masak sekarang aja yuk?" ajak Yeshika yang tengah duduk bersantai di ruang TV bersama Dhisti dan Aji. 

Sedangkan yang lain sedang mengajar di ruang tamu dan di teras. Bahkan Nadhif pun sudah ikut mengajar, walaupun harus dicerca banyak pertanyaan dari para murid-muridnya karena banyak perban yang melekat di beberapa bagian tubuhnya.

"Mau masak apa? Kan tadi pagi enggak beli sayur?" balas Dhisti. Tadi pagi tukang sayur tidak lewat lagi. 

Untung mereka tidak kehabisan ide, kebetulan di area jemuran ada pohon pepaya yang sedang berbuah. Jadi Yeshika tadi pagi memetik buah pepaya itu untuk dimasak menjadi oseng pepaya sebagai lauk untuk sarapan. Dan untungnya juga mereka masih punya kerupuk juga untuk jadi lauk. 

Dan untuk makan siangnya juga masih sama karena Yeshika memasak banyak oseng pepaya sehingga bisa sampai untuk makan siang.

"Magelangan aja" usul Aji yang masih rebahan sambil bermain ponsel.

Dhisti mengernyit, "hah? Magelang? Nama kota?" tanya Dhisti yang tidak tahu.

Ai tertawa lalu bangkit dari posisi rebahan nya, "Bukan Magelang yang itu. Tapi magelangan, lo belum pernah coba?" 

"Magelangan sama nasi goreng mawut itu sama apa beda?" tanya Yeshika yang juga belum terlalu faham.

"Sama, cuma beda penggunaan mienya aja kadang. Tergantung penjual. Kalau magelangan biasanya pake mie bakmi atau mie ayam gitu yang teksturnya lembut tapi ukuran mienya tebel, kalau nasi goreng mawut biasanya pake mie kemasan di toko, atau mie instan gitu. Kalo di tukang nasi goreng pinggir jalan biasanya namanya nasi goreng mawut, tapi kalo di burjo atau di warmindo gitu namanya magelangan," jelas Aji yang terlihat sangat mengerti itu.

"Nah iya, gue pernah dibeliin Haris waktu itu nasi goreng mawut dari abang-abang nasgor pinggir jalan. Tapi pas gue sama Yasa ke Warmindo abangnya bilangnya namanya magelangan kalo disana," timpal Yeshika kemudian.

Dhisti yang masih agak bingung itu hanya mendengarkan obrolan kedua temannya itu, "jadi magelangan atau nasi mawut itu apa? Dan gimana masaknya?"

"Lo belum pernah makan sebelumnya?" tanya Aji memastikan. Dan Dhisti hanya menggeleng.

"Terus kalau di tukang nasgor gitu lo belinya apa?" lanjut Aji.

"Kalau gue biasanya beli mie gorengnya sih soalnya enak, tapi kadang juga beli nasgornya," jelas Dhisti. Apalagi Mie goreng di abang-abang nasgor dekat kampusnya, disitu favoritnya. Enak banget soalnya. 

"Nah nasi goreng mawut atau magelangan itu perpaduan antara nasi goreng dicampur mie, kalau gue biasanya bikin sendiri dicampur mie goreng instan," lanjut Aji kemudian.

Dhisti sedikit melongo, "Hah? Emang enak?" tanyanya penasaran.

"Enak. Gue pertama nyoba waktu itu juga gatau bakal seenak itu. Kirain rasanya bakal aneh atau gimana gitu, tapi ternyata malah enak" sahut Yeshika yang memang pernah memakannya.

"Nah lo belum pernah nyoba kan? Gimana kita masak itu aja?" ucap Aji.

"Emang lo bisa?" ucap Dhisti yang tak bermaksud meremehkan, tapi apa ya? Dia belum pernah melihat Aji masak soalnya. Paling-paling masak air aja buat nyeduh kopi atau teh.

KKN 110Where stories live. Discover now