3.6 Yang Tak Terucap

2.2K 226 58
                                    

Ketagihan update tengah malem. Sorry for typo🙏

***

Selepas sholat isya semua anggota 110 bersiap untuk mengikuti rapat yang diadakan oleh RT 16 untuk membahas mengenai agenda 17-an. Hanya sembilan orang yang akan ikut menghadiri rapat itu karena tiga orang lainnya ada agenda rapat sendiri dengan kelompok sebelah yang menjadi panitia inti proker gabungan.

Mengingat hanya tinggal menjalankan proker gabungan, para mahasiswa KKN setelah ini hanya akan mengikuti atau membantu kegiatan warga di sana sampai KKN selesai.

Seperti biasa para kaum hawa akan sibuk dengan make upnya sebelum berangkat berkegiatan. Katanya supaya tetap fresh dan on point walaupun sudah malam hari.

Kata Lita penampilan seseorang saat akan bertamu itu menjadi perhatian tersendiri. Siapa yang lebih kelihatan 'niat' itu berarti memang orang yang patut dihargai.

"Lipstik gue udah bagus belum?" tanya Gauri pada Lita.

"Keliatan pucet, nih tambahin punya gue, di ombre aja bakal bagus" kata Lita menyerahkan lipstiknya untuk dipakai Gauri.

"Dhis udah belum?" tanya Kirana yang baru saja mengecek kelengkapan laptopnya di tas yang akan dia bawa.

Sedangkan Dhisti masih sibuk mengobrak-abrik pouch miliknya, "Bentar, parfum gue kemana ya lupa gue. Minta parfum dong yang wangi" ujarnya.

"Nih pake punyaku" sahut Naura sembari menyerahkan parfumnya.

Dhisti menerima dengan senang hati, "Makasih Nau."

"Lo bertiga jadinya boti?" tanya Yeshika yang sudah selesai bersiap, tinggal nunggu teman-temannya yang belum.

"Berangkatnya enggak, katanya Haidar mau nganter Dhisti. Tapi mungkin pas pulangnya iya kali" balas Kirana.

"Yaudah, nanti kalo seumpama kita duluan yang udah pulang chat aja di grup minta jemput" sambung Yeshika setelah memakai jaketnya.

Kirana dan Dhisti mengangguk. Keduanya segera keluar dari kamar untuk segera berangkat menuju posko sebelah.

"Heh pake jaket" seloroh Aji melihat Dhisti yang hanya akan berangkat dengan mengenakan kaos oversize dan celana training adidas KW miliknya.

Dhisti menepuk jidatnya sendiri, "oh ya lupa" seketika dia putar balik ke kamar untuk mengambil hoodienya.

Dia mengobrak-abrik cantelan baju yang ada di kamar untuk mencari hoodienya, "Eh ada yang lihat hoodie gue enggak ya?" tanyanya pada penghuni kamar.

"Yang warna lilac?" tanya Naura dan Dhisti mengangguk.

"Bukannya tadi kamu cuci ya? Kan kita tadi jemur bareng" lanjut Naura.

"Oh ya ya, gue lupa. Ini punya siapa?" tanya Dhisti menunjuk hoodie hitam yang menggantung di cantelan.

"Punya Samuel kayaknya" balas Naura.

"Gue pinjem gakpapa gak kira-kira?"

"Pake aja, lagian gue lihat tadi dia udah pake sweater panjang" sahut Gauri setelah merapikan lip glossnya.

Dhisti segera keluar kembali dari kamar untuk bergabung dengan yang lain di ruang tamu.

"Kayak kenal hoodienya" ujar Samuel setelah melihat Dhisti yang tenggelam di hoodie hitam miliknya. Seperti tunik jadinya kalau di pakai Dhisti. Mana lengannya gede banget, lima tangan orang kayaknya muat masuk lengan hoodie itu.

"Hehehe. Gue pinjem ya Sam, hoodie gue lagi gue cuci soalnya" jawab Dhisti cengengesan.

"Iya. Kalo kena kotor besok cuci lho. Awas kalo enggak!" ancam Samuel.

KKN 110Место, где живут истории. Откройте их для себя