3.2 Sakit

2.1K 229 70
                                    

Sorry for typo


***

Suara dentingan piring yang beradu dengan sendok tengah beradu mengisi ruang tv itu. Kesebelas mahasiswa disana sedang sarapan sebelum memulai kegiatan mereka.

Kenapa cuma sebelas? Karena satu orang lagi, yaitu Haidar masih tidur nyenyak dan nampak tak terganggu sama sekali.

"Nih Haidar beneran gausah dibangunin?" tanya Kirana seraya melihat seonggok manusia di kasur atas yang tengah merapatkan diri ke tembok. 

"Enggak usah. Kasian dia baru tidur jam 3 tadi. Nanti kalo laper juga bangun sendiri," kata Januar mencegah Kirana. 

Semalam anak komunikasi itu keluar, katanya hendak bermain futsal bersama teman sejurusannya. Dan dia baru pulang sekitar jam 2 malam.

Sebenarnya sudah di larang Gauri karena Haidar paginya baru mengikuti donor darah, tapi anak itu memang agak bebal. Ya sudah. Gauri tidak bisa memaksa.

Mereka semua melanjutkan agenda masing-masing. Tim mengajar ke sekolah, Kirana dan Dhisti ke kelurahan. Sisanya di posko seperti biasa.

"Yes, gue sama Raihan mau ke taman dulu, temennya om gue udah disana soalnya mau survei" pungkas Aji. 

Katanya hari ini akan ada pihak PLN yang mensurvei tempat yang akan di pasang listrik. 

Karena biasanya pihak PLN akan melayani pasang listrik baru di antara hari senin-jumat.

Kelompok 110 memutuskan untuk memasang aliran listrik baru di taman yang rencananya akan mereka renovasi. Dimana mereka akan melakukan renovasi di hari minggu dibantu karang taruna sekitar. 

"Ow, oke. Kalo butuh apa-apa di posko telepon aja" kata Yeshika lalu kembali fokus ke depan layar laptopnya. Entah sedang apa dia.

Aji mengangguk dan berlalu menuju tempat Raihan menunggunya di depan teras.

Kini di posko hanya sisa empat orang yaitu Yeshika, Haidar, Gauri dan Nadhif.

"Eung"

Yeshika yang tengah fokus dengan laptopnya sedikit kaget dengan suara lenguhan tadi. 

Di ruang TV itu hanya ada dirinya dan Haidar. Gauri sedang mencuci baju di kamar mandi, dan Nadhif menemaninya dengan duduk di jendela belakang seperti biasa.

"Suara apa tadi?" batinnya bermonolog.

"Eung,"

Lagi.

Yeshika melirik kanan kirinya, dia mencoba memasang telinga lebar-lebar. 

"Eung"

Suaranya berasal dari sebelah kirinya, tepatnya dari arah kasur atas. Yeshika mencoba mendekati Haidar yang dari tadi pagi posisi tidurnya tidak berubah, miring menghadap tembok.

"Dar, bangun" ucap Yeshika seraya menepuk pelan lengan Haidar.

"Eung,"

"Lo kenapa, Dar?" lanjutnya lagi setelah mendengar lenguhan Haidar. 

Yeshika menempelkan punggung tangannya ke dahi milik Haidar yang tertutup rambut yang mulai gondrong itu.

"Anget" ucap Yeshika. Dia segera melangkahkan kaki menuju kamar mandi tempat Gauri mencuci baju.

"Gau, Haidar panas badannya. Di kasih obat atau kompres aja?" tanya Yeshika yang sudah ada di pintu kamar mandi.

Gauri terkejut dengan presensi Yeshika yang tiba-tiba muncul di depan pintu, "Anjing. Ngagetin banget lo, Yes" umpat Gauri.

KKN 110जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें