8

278 22 0
                                    


Selamat membaca~

.
.
.

Derap langkah kaki menggema di koridor kelas 2. Dengan tergesa pemilik kaki jenjang yang menciptakan bunyi 'tak' itu menelusuri koridor dengan mimik wajah agak kesal.

"Naru, kau dimana sih?" Desisnya sambil sesekali melongokan kepala ke dalam kelas, berharap sahabatnya yang sedang ia cari itu ada, oh jangan lupa dia akan menjitak pemilik kepala kuning itu karena sudah hampir 30 menit ia tidak kembali ke kelas, padahal si pirang hanya pamit ke toilet. Kiba merungut kesal karena sebelumnya dia juga tidak menemukan Naruto di toilet pria.
Kiba yang terlalu serius mencari sosok Naruto itu tidak menyadari kini dia berada di dekat pintu belakang aula. Mata coklatnya kemudian menangkap sesosok orang yang memakai kostum snow white sedang mengintip di bibir pintu bak lelaki mesum yang sedang mengintip wanita telanjang di pemandian air panas.

"Itu dia!"

Dengan tergesa Kiba menghampiri sosok itu dan berkacak pinggang tepat di belakangnya.

"Ekhem! Apa yang sedang kau lakukan disini, NA-RU-TO?" Tegur Kiba penuh penekanan

Snow white yang entah sejak kapan menjadi pengintip itu berbalik saat mendengar suara yang cukup familiar di indera pendengarannya. Ia dapat menangkap raut wajah terkejut orang yang memanggilnya dengan nama Naruto itu yang.

"N-Neji-san?"

Kiba menganga lebar. Hampir seumur  dirinya di khs, dia tidak pernah membayangkan bahwa laki-laki yg selalu diidolakan para perempuan dan uke ini mengidolakan Si putri disney, snow white. Dan bahkan cosplay, di acara festival lagi, apa yg dipikirkan cowo ini, pikir Kiba, jujur saja keadaan saat ini sangat awkward, Neji sendiri sudah mati kutu. Harga dirinya sebagai idola sekolah dan cowo cool dan keren, kini melebur, menguap bersama dengan udara. Kini dia hanya berharap kiba tidak akan menceritakan hal memalukan ini pada siapapun.

"Neji-san, kenapa kau berpakaian seperti i- tunggu dulu.."  Kiba mengernyit. Detik berikutnya matanya melebar. Neji meneguk ludahnya susah payah. Entah kenapa dia merasa seperti menelan batu bulat-bulat.

"Neji-san, bukankah ini kostum Naru? Dimana Naruto?" Manik coklat itu menatap Neji dengan tatapan menyelidik.

"..hah?" Neji mengernyit heran. Naruto? Mana dia tahu dimana pemuda pirang itu. Setelah kabur dari pertunjukannya, ia memutuskan untuk bersembunyi di dalam toilet pria sambil meratapi nasib buruk yang mempermainkan hidupnya. Namun karena membayangkan wajah Tenten yang menyerupai iblis ketika marah itu membuatnya harus menelan bulat-bulat rasa malunya dan memutuskan kembali. Namun saat kembali, dia sama sekali tidak mendapati keributan yang sama seperti imajinasi liarnya.

"Neji-san? Dimana Naruto?" kiba kembali bersuara. Kali ini ia bertanya dengan nada yang sedikit mendesak.

"Mana ku tahu,!"

"Tapi ini kan kostum Naruto, Nejisan. Jangan bilang kau dan Uchiha-san sedang mengerjainya lagi!" Tuduh kiba semena-mena.

Neji bisa mendengar suara hatinya yang retak akibat tuduhan seenak jidat dari pemuda bertaring ini. Demi rambut panjangnya yang sangat ia cintai, dia sama sekali tidak pernah terlibat pembullyan yang Sasuke lakukan terhadap Naruto, meski Sasuke adalah sahabatnya. Namun ia juga tidak bisa melarang atau mencegah Sasuke, karena itu adalah urusan Sasuke, Neji membatin membela dirinya sendiri.

"Tunggu, apa maksudmu ini kostum Naruto?"
Neji yang baru saja selesai mencerna perkataan kiba menaikkan sebelah alisnya.

Apa pemuda hyuga ini sedang berusaha mengelak, atau berusaha membohongi dirinya? Kiba mencoba menerka-nerka.

"Hei! Aku bertanya padamu, apa maksudnya ini kostum Naruto?"

Oh oke, kiba percaya Neji tidak tahu menahu soal Naruto yang Cosplay Snow white. Kiba kemudian menjelaskan bahwa di festival kebudayaan kali ini, kelasnya mendapat bagian mengadakan Cafe cosplay, dan Naruto bercosplay snow white. Neji mengangguk mengerti.

between, hate and love [Hiatus Dulu Guys✌]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu