9

281 22 2
                                    

Awas typo

Selamat membaca~

.
.
.

Itachi menatap pemandangan kota konoha di balik jendela kaca pembatas antara ruangannya dengan udara diluar sana. Masih segar dalam ingatannya raut wajah sang relasi kerja menampilkan ekspresi yang tidak biasa saat melihat sosok naruto di sebuah cafe dua hari yang lalu.

Sejak kejadian itu, Kyuubi terlihat tidak terlalu fokus pada bisnis mereka. Sama seperti saat rapat beberapa jam yang lalu, Kyuubi terlihat hanya diam saja, biasanya sang Namikaze akan dengan senang hati menyumbangkan ide-ide briliant, namun hari ini pikiran lelaki berambut merah itu melayang entah kemana. Hari ini pun Kyuubi meninggalkan Uchiha Corp dengan cepat setelah rapat selesai. Salah satu fakta yang sangat mengganggu Itachi adalah mengapa Kyuubi sangat terkejut melihat sosok Naruto? Apa di kota Kiri tidak ada pemuda pirang yang memiliki suara indah seperti pemuda itu? Itachi berpikir asal-asalan.

Tangan putihnya memijit lembut pangkal hidungnya yang terasa sedikit berdenyut. Mengapa ia harus memikirkan hal itu sampai sejauh ini? Apa yang membuatnya sampai rela membuang waktunya yang berharga hanya untuk memikirkan Naruto dengan Kyuubi? Dia pasti sudah benar-benar kehilangan akal sehatnya. Memiliki sifat yang terlalu mempedulikan orang lain ternyata sangat merepotkan, batin Itachi lelah.

Sementara itu, Kyuubi yang sedang berada di mobil membaca dengan detail sebuah file yang dikirim oleh Utakata untuknya melalui Email. Sejak malam pertemuannya dengan sosok pemuda pirang di sebuah Cafe waktu itu, pikirannya benar-benar tidak bisa lepas dari bayangan adik kecilnya, Naruto. Ia segera memerintahkan Utakata mencari informasi tentang pemuda yang bernama Uzumaki Naruto yang tinggal di Konoha. Meskipun sedikit bingung mengapa tiba-tiba Kyuubi memerintahkannya untuk mencari informasi tentang seorang pemuda, Utakata menjadi sedikit mengerti ketika mendapat informasi itu, saat melihat foto pemuda pirang yang bernama Uzumaki Naruto itu, dia seperti melihat paman Minato.

Mata ruby milik Kyuubi meneliti tiap detail informasi tentang Naruto. Dalam file tersebut memuat riwayat hidup dan pendidikan pemuda pirang itu. Salah satu yang menyita perhatian Kyuubi adalah tanggal dan bulan lahir yang tertera di file tersebut. Naruto lahir pada tanggal 12 april namun adiknya lahir pada tanggal 10 oktober. Mengabaikan fakta bahwa pemuda pirang dan adiknya  memiliki tanggal lahir yang berbeda, Kyuubi melanjutkan membacanya dengan perasaan yang berdebar.

"Naruto dibesarkan di panti asuhan?" lelaki itu bergumam pelan dengan mata menyipit. Ia lalu menutup laptopnya dan memerintahkan supir yang mengendarai mobil untuk segera menuju panti asuhan Konoha. Kyuubi berharap kedatangannya ke panti asuhan tempat Naruto dibesarkan akan memberinya jawaban. Hatinya begitu yakin Naruto adalah adiknya hanya dengan melihat sosok pemuda itu sekali saja. Naluri seorang kakak yang mengatakan itu.

Ikatan sebuah persaudaraan memang lebih kental, dan Kyuubi meyakini hal itu. Tuhan tidak mungkin semerta-merta memberikannya keyakinan jika hal itu adalah sebuah kesalahan. Sudah hampir tujuh belas tahun ia habiskan dengan luka yang ia kubur dalam hatinya. Luka karena kehilangan orang-orang yang ia cintai. Ayahnya, ibunya dan juga adiknya. Dan sekarang, ia yakin luka itu akan segera terobati. Tuhan memberinya petunjuk dengan mempertemukannya dengan Naruto.
Tidak terasa bulir bening kembali melintasi pipi putihnya. Kelopak lelaki itu terpejam menyembunyikan iris indah rubynya yang begitu menyiratkan banyak kesedihan. Kali ini ia benar-benar berharap Tuhan tidak mengecewakannya.

"Naru-chan.. Aku harap itu kau"

Supir Kyuubi memarkir mobilnya di halaman luas panti asuhan konoha. Sang supir keluar dan segera membukakan pintu untuk sang majikan. Supir tersebut membungkuk hormat. Kyuubi keluar dan menatap panti asuhan konoha dengan tatapan yang sulit diartikan. Pria itu kemudian melangkahkan kaki panjangnya yang di balut celana kain berwarna hitam menuju pintu masuk panti asuhan. Kyuubi melewati sebuah taman bermain dimana terdapat banyak sekali anak-anak yang sedang berlarian. Diantara anak-anak itu, ia menangkap sosok wanita berambut hitam pendek terlihat sedang membalut kaki seorang anak yang sepertinya terluka lalu menghampiri wanita itu.

between, hate and love [Hiatus Dulu Guys✌]Where stories live. Discover now