0.02

974 45 0
                                    

Dunia menjadi alasan,mengapa kita membutuhkan rumah untuk bercerita.
#Well__

Happy reading all 📖...

***

Disebuah ruangan yang berbau obat obatan dan bernuansa putih, terdapat 3 orang yang sedang berbicara serius.

Ralat hanya 2 orang,karna 1 orang lagi terbaring tk berdaya,dengan wajah pucat,dan infus ditangan kirinya.

2 diantaranya adalah pria dan yang terbaring lemah adalah gadis dengan baju khas pasiennya.

"Bagaimana keadaan nona dok?"
Tanya salah satu pria dengan pakaian formalnya.

"Seperti yang saya bilang sebelumnya,nona mengalami koma yang tidak bisa diketahui kapan bangunnya,dan saya juga ingin mengatakan bahwa kemungkinan besar,nona akan mengalami amnesia total,terdapat saraf otak nona yang terbentur cukup keras,sehingga mengakibatkan terjadinya amnesia total."jawab pria lainnya yang memakai jas khas dokter,dan juga stetoskop dilehernya.

"Apakah dokter benar-benar tidak tau kapan nona bangun?,"

Sekali lagi pria dengan pakaian formalnya, bertanya dengan nada ragu.

"Maaf , saya benar benar tidak tau,alam bawah sadar nona seakan tidak ingin kembali,tapi jika secara naluri, mungkin nona akan bangun sebentar lagi,maaf jika salah, karna saya hanya menyampaikan naluri saya."ucap dokter itu dengan nada yakin diakhir kalimatnya.

"Huh,baik dok terimakasih,"

"Tk usah sungkan,ini sudah kewajiban saya,dan juga saya ingin membalas Budi pada tuan,karna saya tau bahwa gadis itu adalah gadis tuan,betul begitu?,"tanya dokter diakhir kalimatnya.

"Ya,nona itu adalah gadis yang telah memikat tuan saya."jawab pria formal itu tanpa ragu.

Sang dokter tersenyum penuh arti, saat mendengar jawaban dari asisten tuan.

"Kalau begitu saya pamit memeriksa pasien lain,"

Pria dengan pakaian formal itu menghela nafas gusar, saat sang dokter telah pergi dari ruangan berbau obat obatan ini.

Dia melirik gadis, yang sedang terbujur kaku diatas brangkar, dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Apakah tuan harus tau?,"

"Tapi walau aku tk memberi tau, pasti tuan sudah tau,"

Sekali lagi pria itu menghela nafas gusar,dan berlalu pergi setelah melirik gadis tuan nya.

Tk lama setelah pria berpakaian formal itu pergi,gadis dengan baju khas pasiennya mulai membuka matanya perlahan.

Cahaya menyilaukan matanya, hingga dia menyipitkan matanya.

Dia melihat sekeliling,tidak ada orang yang berjaga.

"A-air,"

Gadis itu berusaha bangun, untuk menggapai air gelas, yang berada diatas nakas samping brangkar.

Sedikit lagi dia bisa mencapainya tapi_

Prang
Bruk
Ashh

Gelas berisi air tawar itu pecah kelantai,dan gadis itu juga jatuh kebawah, untungnya tidak terkena pecahan kaca dari gelasnya.

Brak

"Nona!,"

Tiba tiba pria berpakaian formal tadi kembali dengan Nafas memburu.

Dia berjalan menuju gadis itu,membantunya hingga terbaring kembali diatas brangkar.

Different Stories Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang