0.09

682 27 1
                                    

Sahabat ada saat kita saling membutuhkan,saat suka dan juga duka,bukan cuma Disaat hanya dia yang butuh.
#Nazealaily.P

Happy reading all 📖...

***

Ceklek

Pintu terbuka perlahan, membuat semua murid penasaran, sedangkan Nazea hanya menghiraukan sekitar.

Setelah pintu terbuka lebar,para murid mendelik melihat sosok yang tk sesuai ekspektasi mereka.

Gw kira guru,taunya Lulu.
Ck,kaget gw.
Emang dia tuh ngajak betumbuk.

"Apa Lo?."ujar gadis berambut pendek ngegas,kepada murid yang menggibahi nya,Luciana Nirmala Sari.

"Kenapa?,emang bener kan?,Lo tuh selalu buat onar,sampe satu kelas ini pengen hajar Lo."balas murid itu.

Lulu memilih acuh, dia berjalan menuju kursinya, yang ternyata disampingnya Nazea.

"Hai ze,"

Nazea hanya diam,dia malas berbicara, sedangkan Lulu memonyongkan bibirnya,membuat Nazea bergidik ngeri.

"Lo kenapa sih ze,kok gk pernah bales ucapan gw?,_

"Hm,"

Dari pada mendengar ceramah dipagi hari,Nazea memilih membalas walau hanya sekedar deheman.

Lulu menghela nafas malas,saat dia akan membuka kembali mulutnya untuk berbicara,bell masuk berbunyi,membuat Lulu memilih bungkam.

Kring kring.

Guru memasuki kelas,beliau memulai pelajaran dengan sapaan akrabnya, panggil saja bpk Dodi.

"Baik anak-anak,kita akan melanjutkan pelajaran Minggu lalu,"

Murid-murid mulai membuka buku mereka,dan siap menulis materi dipapan.

Pelajaran berjalan dengan baik,keadaan kelas hening,hanya terdengar guru yang menjelaskan materi.

Tok tok tok.

Guru melangkah,dan membuka pintu,saat melihat siapa yang mengetuk pintu dia langsung melotot.

"Abim?!!,kamu telat lagi?!,dan kamu juga Al?!,mau jadi apa kalian hah?!!."sentak pk Dodi menatap nyalang Abim dan satu temannya.

"Kita salah apa pk?,"pemuda yang pk Dodi panggil Al, menjawab dengan wajah polos nya.

Pk Dodi semakin murka, mendengar ucapan Al.

Sabar Dodi,nanti kamu punya penyakit jantung.

"Kamu telat al,"kali ini pk Dodi berusaha se kalem mungkin,dia tidak ingin buang-buang tenaga hanya Karna murid laknatnya ini.

"Pk,gk ada kata terlambat untuk belajar."balas al, membuat pk Dodi bungkam,dia memilih membiarkan mereka duduk di kursi mereka.

Abim dan temannya Al, berjalan menuju kursi mereka, yang ternyata dibelakang kursi Nazea.

Nazea melirik Abim yang juga sempat melirik nya,tapi hanya sekilas, membuat Nazea mengernyit.

Different Stories Where stories live. Discover now