enam

220 6 0
                                    

Malam tadi mulan bermalam di kantor bersama haruna juan lusi dan sena mereka belum menyelesaikan suatu kasus karna kurangnya bukti, mereka mendiskusikan ulang tentang kasus ini serta menyusun rencana untuk mengumpulkan bukti.

Mulan melihat jam tangan arloji pada pergelangan nya melihat sudah pukul 10 pagi, mulan bergegas pulang untuk mandi dan makan, sama seperti mulan yang lainya juga bersiap untuk pulang.

Diperjalanan laju mobil terasa lambat karna mulan merasa ngantuk akibat tidak tidur semalaman, mulan berfikir untuk berhenti sejenak dan berjalan kearah kafe di sebrang jalan mulan sepertinya harus minum kopi.

Mulan memesan satu kopi dan menunggu pada meja tunggu dan bermain ponsel, tak lama pesanannya selesai dan mulan segera melakukan pembayaran, mulan melangkah keluar kafe sambil meminum kopi.

Tiba tiba langkahnya terhenti karna melihat seseorang sedang mengancam kakek tua dan hampir memukulnya, mulan segera berlari sambil berteriak.

"heh anda ini ada masalah apa dengan beliau" ucapnya

"wanita lemah gausah ikut campur"

"setidaknya kalau ada masalah bicarakan baik baik anda ini tidak sopan pada orang tua"

"lo siapa sih? Jangan ikut campur bisa"

"saya akan ikut campur kalau anda masih main kekerasan"

"lo di lembutin malah berulah" ucap nya sambil bersiap mengangkat kayu untuk memukul mulan.

"anda berani memukul saya, saya pastikan anda terkena pasal"

"pasal? Siapa takut asal lo tau gua sudah 10 kali keluar masuk sel" ucapnya sambil mengarahkan kayu pada dagu mulan.

"saya pastikan untuk kali ini anda tidak lagi keluar dari sel"

"oh ya? Oke mari kita lihat" ucapnya dan menaikan alis sebagai kode pada lelaki tua yang tadi di kerasi nya.

Seolah paham mulan mundur dan menarik tasnya sebelum lelaki tua tadi menarik paksa tas nya, mulan mememcet telfonya hendak menelfon juan, tapi telfonya malah dirampas oleh preman tadi.

"kembalikan hp saya"

"sayangnya ini tidak akan saya kembalikan" ucapnya

"bisa bisanya anda berbuat kejahatan di Kafe cutina jalan promise" ucap mulan keras.

Mulan menendang perut preman itu dengan sepatu heals nya membuat badan preman itu sedikit tergoyong kebelakang dan melempar ponsel mulan ketengah jalan tanpa babibu mulan berlari ingin mengambil ponsel nya namum belum sempat berada di tengah tengah jalan mulan terserempet motor membuat badanya terpental jauh.

👩‍⚖️👨‍⚕

Mulan tersadar dari pingsanya menyadarkan pandangan sudah mulan duga ia pasti terluka karna terserempet motor, ternyata juga mulan ada di rumah sakit jujur saja mulan benci rumah sakit.

Tak lama suster masuk untuk mengecek keadaan mulan sikut mulan terasa nyeri lututnya juga huft luka luka ini terlihat parah, tak lama lusi masuk keruangan mulan sambil bertanya apa yang terjadi setelahnya juan masuk dan mengabarkan kalau 2 lelaki tadi telah di tangkap.

Mulan mengangguk dan mengacungkan jempol pada lusi dan juan

Kantor Kejaksaan

Juan dan lusi bergegas menuju parkiran untuk pulang mereka berjalan beriringan sambil lusi yang bermain hp sepertinya sedang chtan dengan riki.

Dejavu ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang