tujuh

201 8 0
                                    

Pagi ini mulan sarapan dengan makanan khas dari rumah sakit, tentunya semua makanan yang masuk pada orang sakit terasa hambar begitu juga yang dirasakan mulan hingga hanya sebagian dari makanan itu yang dimakan mulan sisanya ditaruh kembali.

"ma mulan mau makan donat aja"

"nanti kalo udah sembuh"

"ini tuh gaada rasanya ma"

"ntar donat juga gaada rasanya itu tuh liur lo aja yang hambar pake segala nyalahin makanan, dosa" ucap hesa.

"apasih abang tu ga di ajak gaush ikut ngomong"

Tak lama dr jaya dan suster dibelakangnya masuk keruangan mulan sekedar ngecek keadaan dan mengganti infus mulan.

"nanti sore mulan sudah bisa pulangtapi masih harus sesekali kontrol lukanya ya sama perbanya juga harus diganti sehari sekali,  nanti resep obat menyusul"

"baik dok terimakasih" ucap erika.

"dok saya boleh makan donat ga"

"boleh tapi secukupnya saja"

"baik dok terimakasih"

Setelah selesai dengan mulan dr jaya pamit dan mengecek kekamar inap pasien lainya, sedangkan mulan memaksa hesa untuk memesanya donat madu.

👩‍⚖️👨‍⚕

Siang hari mulan dilanda gabut brutal erika sudah pulang tadi pagi karna harus pergi kerja sedangakan hesa sedang bermain game online di ponsel nya.

Mulan turun perlahan dan mulai mendorong infusnya keluar dari ruangan inap sepertinya mulan ingin jalan jalan, sedangkan hesa sangking fokus dengan game sampai sampai gatau kalo mulan keluar ruangan sendiri.

Dengan langkah pelan mulan berjalan menuju taman rumah sakit dan duduk disalah satu kursi disana, mulan menghirup udara sambil menatap aktifitas orang orang berlalu lalang.

Tak lama seseorang melambaikan tangan pada mulan dan mulai berjalan mendekat pada nya, ternyata dia jaki teman mulan yang ketemu di chapter 2 kemarin loh, yang dosen.

"woy lan lo sakit apa?"

"kemarin kecelakaan jak"

"ya ampun emangnya lo ngapain, ngejar kucing kah"

"bukan ngejar hp gue dilempar sama preman"

"lain kali bu jaksa kalo ngapa ngapain itu liat kondisi dulu bu, untung ga kelindes"

"untung aja tuhan masih kasih kesempatan hidup walaupun lecet dikit, oh iya btw lo disini ngapain"

"jengukin sepupu gue, habis lahiran"

"oh gitu, congrats dapat ponakan ya"

"ahaha makasih nih, oiya gue pergi dulu ya cepat sembuh lan gws"

"makasih jak hati hati dijalan"

Mulan berdiri hendak kembali ke kamar nya dan memutar tiang infus nya namun tangan seseorang lebih dulu merangkul mulan dan mendorong tiang infusnya.

"kenapa keluar sendiri? Bang hesa pulang ya? Kenapa ga telfon aku?"

"aku pikir kamu sibuk soalnya dari pagi ga mampir ke kamar ku, soal bang hesa dia main game online aku bosen denger dia teriak teriak jadi aku jalan jalan deh"

"itu yang tadi siapa"

"jaki temen sma ku, dia habis jengukin sepupunya lahiran"

"ooh gitu, jadi sekarang mau kmna lagi"

"balik ke kamar aja bosen juga duduk disini"

"yaudah keruangan ku aja, temenin aku kerja"

"emang boleh?" tanya mulan menatap ken.

"kenapa engga, ayo" ucap ken tersenyum sambil menuntun mulan berjalan ke gedung ahli bedah.

sampailah mulan di gedung penyakit dalam mereka berjalan di lorong dengan sesekali bertegur sapa dengan para perawat dan pasien ken, hingga sampailah mereka ada ruangan ken mulan masuk dan kesan pertamanya adalah ruangan ken bersih rapi minusnya bau obat.

Mulan duduk di sofa yang berhadapan langsung dengan meja kerja ken.

"kalo misalnya ada pasien gimana?"

"hari ini aku gaada jadwal jumpa pasien"

"terus aku disini cuma liat kamu kerja aja?"

"iya lebih berfaedah dari pada kamu dengerin teriakan bang hesa"

"sebetulnya sama aja" ucap mulan sambil memainkan ponsel nya, sedangakan ken memilih untuk membuka laptopnya dan mengerjakan sesuatu.

tok tok tok srettt.... (anjay)
Suara pintu terbuka menampakan dr jaya disana.

"heh lo culik pasien gue?" selidik jaya.

"gaada yang namanya nyulik calon istri" ucap ken tanpa melirik jaya.

"cih calon istri konon, mulan abang lo nyariin kaya orgil sampe ngelapor ke gue"

"oh iya dok, astaga kirain tadi bang hesa tau kalo aku keluar" ucap mulan sembari beranjak dari duduknya hendak berdiri melangkah pergi.

"sebentar mulan nanti keluarnya barengan" ucap ken.

Ken menutup laptopnya dan menghampiri mulan menuntunya untuk kembali ke kamar inap nya meninggalkan jaya yang sedari tadi menatap ken jijik. Andai saja anya sering main kesini sayangnya anya seorang dokter yang bertugas berbeda kota dengan jaya jadilah mereka ldr an.

Dejavu ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang