05 - Memang Introvert

185 88 43
                                    

HELLO! Welcome back, readers Genggaman Luka, it's new update. Special💌🌟

_________

Kemarin, 14:33 WIB

Di ranjang kamar-nya, gadis itu mendengus kesal menatap layar ponsel yang sedari tadi ia mainkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di ranjang kamar-nya, gadis itu mendengus kesal menatap layar ponsel yang sedari tadi ia mainkan. Awalnya Anggana ingin mempersiapkan isi ransel-nya untuk besok, namun niat itu ia urungkan dan memilih mengambil ponsel di nakas setelah mendengar sebuah notifikasi.

Tidak salah kan jika dirinya memberi pendapat kepada penghuni grup menyebalkan itu? Setidaknya isi hati dan pikirannya bisa di utarakan, walau ujungnya tidak ada gunanya.

"Untung bu Apria belum masuk grup. Bisa mati gue kalo guru liat gue ngomong tai."

Angggana membuang ponsel nya asal ke kasur, berdiri untuk meraih ransel yang ia gantung di balik pintu kamarnya.

___________

Bukannya aku introvert, bukannya aku nggak mau bantuin, bukannya aku nggak ngejar target buku panduan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bukannya aku introvert, bukannya aku nggak mau bantuin, bukannya aku nggak ngejar target buku panduan. Tapi kaka-nya ngga ada yang mau ngajak.

Anggana mulai berangkat dari rumah pada pukul 12 lebih sehabis adzan dzuhur, lebih baik menunaikan ibadah terlebih dahulu dirumah dari pada nanti di rumah sakit, karena pasti akan lebih banyak mondar-mandir di bandingkan duduk. Semoga saja hari pertama ini akan berjalan sesuai apa yang gadis itu harapkan.

Melihat cuaca hari ini tidak begitu panas sekali, bisa di bilang biasa saja tetapi masih tetap ada matahari tepat di atas kepala. Juga jalanan Jakarta yang tidak terlalu padat karena mengingat sekarang hari Kamis, jadi tidak begitu ramai seperti hari Senin pada umumnya.

Gadis iu terlihat santai dan asyik bersenandung simbari menyetir motornya perlahan. Sekarang karena PKL, jadi Anggana akan membawa motor sendiri karena tidak mau terus-terusan merepotkan orang tua-nya untuk antar jemput.

"Wahh...nggak nyangka akhirnya aku PKL lagiii...rasanyaa bebasss....." ucapnya riang dengan senyum sumringah.

Entahlah. Anggana selalu merasakan bahwa setiap dirinya mulai untuk PKL, rasanya seperti bebas. Di ibaratkan dengan tidak adanya tumpukan tugas-tugas sekolah yang biasanya selalu berdatangan, kini Anggana merasakan dirinya seperti sedang bekerja seperti orang-orang pada umumnya. Berangkat pagi, pulang siang, atau-pun malam.

GENGGAMAN LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang