09 - Di Cuekin Senior

115 31 66
                                    

Welcome back to the hospital, my reader's🌷🏥

_________________

Jangan lupa bersyukur atas apa yang sudah tuhan berikan, dan apa yang sudah bisa diri-mu lewati hingga sekarang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jangan lupa bersyukur atas apa yang sudah tuhan berikan, dan apa yang sudah bisa diri-mu lewati hingga sekarang. Diri-mu juga mempunyai hak mendapatkan kebahagiaan.

Sudah 10 hari semenjak hari pertama gadis ber-nertra cokelat itu menjalankan Praktik Kerja Lapangan di Bakti Unggul, Anggana sudah mulai terbiasa dengan lingkup rumah sakit dan perlahan dapat menyesuaikan diri dengan banyak-nya orang-orang IGD.

IGD itu merupakan pusat-nya rumah sakit. Yang dimana banyak-nya staff karyawan selalu berdatangan untuk konsultasi dengan dokter maupun perawat, penyerahan berkas, pengambilan obat-obatan untuk rawat inap, atau-pun jika staff dari ruangan lain sedang tidak ada kerjaan, mereka akan main dan mampir ke IGD. Hal itu lah yang membuat Instalasi Gawat Darurat rumah sakit ini tidak pernah sepi sekali-pun. Bisa bayangkan bukan se-ramai apa?

Bahkan, Anggana dan Yolan sering kali di kira kalau mereka itu adalah perawat yang baru bergabung di IGD atau-pun kalau mereka itu anak kuliahan. Please, padahal mereka itu anak PKL yang masih duduk di bangku SMK. Lebih parah-nya lagi, ada yang mengira bahwa mereka adalah dokter jaga. Ya Allah, begini banget.

Tak apa-lah, sesuka hati mereka saja. Toh, kedua gadis itu juga sudah sering kali menjelaskan bahwa mereka hanya anak PKL yang mampir sebentar selama 20 hari disana.

Tapi berbeda jika yang mengira kedua-nya adalah pasien yang mereka tangani. Justru, jika kedua gadis itu di panggil 'Sus atau Dok' oleh salah satu pasien, mereka akan senang jingkrak-jingkrak. Rasa-nya itu, seperti orang penting yang memang asli sudah memiliki gelar. Padahal sebenar-nya di dalam hati terkekeh geli bukan main.

'Sus, terima kasih banyak ya.'

'Terima kasih, Dok.'

Aduh! Anak SMK di bilang seperti itu, rasanya jadi terbang tinggi melayang ke udara. Serius deh, melting banget!

Satu jam ini, Anggana mondar-mandir kesana-kemari untuk membantu Kakak perawat tindakan dan juga melakukan pemeriksaan Tanda-Tanda Vital apabila di perintahkan oleh dokter yang ber-dinas pagi.

Kedua betis gadis itu sudah terasa pegal walau hanya berjalan 5 langkah. Rasanya, ia ingin sekali mendaratkan bokong-nya pada kursi merah di nurse station. Tapi apa daya, sekarang saja gadis itu tengah di perintahkan kembali untuk mengukur tekanan darah pasien.

"Gan, saya minta tolong lagi ya, cek tensi bed 4 lagi. Tadi waktu awal masih tinggi, siapa tau sekarang udah sedikit turun."

Ingin sekali rasanya Anggana memukul mulut dokter laki-laki itu menggunakan ujung stetoskop saat itu juga. Bisa nggak sih, Dok. Aku mau istirahat sebentar 5 menit aja, dari tadi di suruh dokter terus. Batin-nya berucap dengan penuh rasa dongkol.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 04 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

GENGGAMAN LUKAWhere stories live. Discover now