07 - Bakso Bakar

164 72 118
                                    

Harap bijak dalam membaca. Banyak kata-kata tindakan/bagian MEDIS di sini⚠️

Jadi kalau nggak paham/tau bisa tanya aja di komen, ok?💌

______________

Kenapa kita selalu menyukai beberapa hal yang sama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kenapa kita selalu menyukai beberapa hal yang sama. Hal yang selalu aku impikan di masa ini. Kita ini seorang teman atau....??

"Aku mau tindakan suntik, mau belajar nggak? Nanti aku temani kok, tenang aja."

Anggana yang mendengar suara itu, sedikit terjingkat kaget. Bagaimana tidak? Suara itu tiba-tiba saja terdengar tepat di samping kiri Anggana. Seorang perawat laki-laki yang 10 centi lebih tinggi dari-nya itu kini tengah menatap Anggana intens, seolah ingin mendengarkan jawaban atas pertanyaan-nya tadi.

"Hm, mau?" tanya perawat itu lagi untuk yang ke-dua kali.

Gadis yang di ajak berbicara itu menatap laki-laki itu balik, lalu tersenyum kikuk di balik masker medis-nya, "E-eh iya boleh, Kak."

Perawat laki-laki itu mengangguk-kan kepalanya santai, "Ok, di bed 8 ya." Timpal-nya, kemudian berlalu pergi menuju bed yang ia tunjuk. Anggana, dia hanya mengekori langkah itu dari belakang tanpa mengucap sepatah kata-pun.

Setiap ingin tindakan pasti nervous, bahkan jantung berdetak lebih cepat dari normal-nya.

Sekarang gadis itu telah siap dengan menggunakan handscoon di kedua tangan-nya. Jarum suntik ukuran 1 ml juga sudah di-isi dengan cairan obat sebanyak 0,5 cc sesuai dengan dosis.

Jika di lihat dari ukuran jarum suntik dan juga banyak-nya cairan yang di pakai, Anggana tahu bahwa sekarang dirinya akan melakukan injeksi apa. Injeksi itu sudah pernah ia pelajari di sekolahan dengan guru praktik keperawatan, jadi Anggana sedikit tahu teori dan juga tindakan-nya.

Barrel suntikan itu di sentil-sentil oleh Anggana, masih ada sedikit gelembung-gelembung kecil disana. Tujuan di sentil itu, ya, adalah untuk memastikan tidak ada-nya gelembung udara yang masuk ke dalam suntikan. Jika gelembung udara tersebut masuk ke dalam cairan obat yang akan di suntik-kan kepada pasien, maka itu bisa berakibat fatal. Yaitu, dapat menghambat aliran darah.

"Aku tahu rasa-nya jadi anak PKL kaya kamu dulu." Perawat laki-laki itu membuka suara kembali, seraya memakaikan handscoon di sela-sela jari-nya.

"Pasti rasa-nya nggak enak, nggak ada yang ngajak buat ikut tindakan. Diem terus, serasa sendirian." Sambung-nya, sedangkan gadis yang di ajak berbicara itu hanya menoleh sekilas lalu memandang bangsal pasien di depan-nya.

"Udah, Kak." Tidak menimpali pembicaraan sebelumnya, ia malah mengganti topik itu dan menunjuk-kan suntikan yang sudah siap digunakan.

"Oh iya, tadi nama kamu siapa?" ujarnya memecah keheningan.

GENGGAMAN LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang