Our Version of Rainbow (4/5)

68 7 2
                                    

Jiaxin keluar minimarket sambil membawa brosur yang baru saja didapatnya...-



DEG



"Zuohang?"



"Yo!"


Zuohang tersenyum sambil melambaikan tangan, tak sadar saja jika Jiaxin begitu terkejut melihat kehadirannya. Remaja berwajah bule itu berjalan mendekati Jiaxin dengan santai.

"Kenapa lo ada di sini? Ngikutin gue, hah?" tanya Jiaxin.

Zuohang tersenyum tengil sambil mendekatkan wajahnya ke arah Jiaxin.

"Habisnya...- gue penasaran sama tempat lo kerja part-time."

Jiaxin mengernyit aneh, sampai akhirnya ia tertawa keras.

"Ngapain penasaran coba..." komentarnya. "Gue bisa kerja dimanapun, toh sama aja."

Ia kemudian melangkah pergi, diikuti Zuohang di belakangnya. Keduanya saling terdiam. Zuohang menatap Jiaxin sebentar, lalu menoleh ke seberang jalan.

Dan... Mata tajamnya seketika fokus pada sebuah toko...- toko buah yang kebetulan memang ada di seberang minimarket.

Ia samar-samar tersenyum.

--------------------



PLAK!!



Junhao terkejut bukan main saat melihat sang adik jatuh tersungkur ke tanah setelah dipukul oleh ayahnya sendiri.

"APA YANG AYAH LAKUKAN?!!!" teriaknya.

Ia menatap sang ayah dengan kedua mata yang melotot nyalang-- tak percaya ayahnya sendiri akan melakukan hal seperti itu pada Zhicheng.

"Bertengkar... Kemudian masuk BK...- KELAKUAN RENDAHAN MACAM APA ITU, HAH?!" bentak sang ayah, lalu mencekal kemeja seragam Junhao. "Apa karena kau bergaul dengan orang miskin sepertinya?!!"

Pria itu mendorong tubuh Junhao dengan kasar, sebelum mengangkat tangan ingin memukul Tianrun.

Tianrun jelas terkejut, dan buru-buru memejamkan mata sambil mengangkat tangan di depan wajah. Beruntung Junhao langsung berdiri di depannya dan menahan tangan sang ayah.

"AYAH!!!! KAU BOLEH MEMUKULKU, TAPI APAKAH KAU SAMPAI HATI UNTUK MEMUKUL ORANG LAIN?!!!"

"Junhao...- Minggir! Ayah tak pernah mengajarimu untuk bergaul dengan begundal seperti mereka."

"TEMANKU BUKAN BEGUNDAL!!"

Kini Zhicheng yang berteriak. Ia bangkit, dan ikut melindungi Tianrun.

Suara keributan mereka mengundang perhatian dari penghuni lain. Penghuni kamar 04, Zhixin, bahkan Zhenyuan dan Qianxi yang ada di lantai dua langsung ikut berlarian melerai mereka.

"Ada apa ini?!" tanya Qianxi, ikut panik jika terjadi perkelahian di halaman apartemen.

Ayah si kembar langsung menunjuknya dengan tatapan murka.

Roomates 18 | TNT & TF FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang