Our Version of Rainbow (5/5)

130 7 4
                                    

Jiaxin dan Zuohang berjalan berdampingan di sebuah gang kecil menuju apartemen mereka. Sesekali Jiaxin melirik Zuohang yang terlihat santai, bahkan malah seperti sedang tersenyum samar seakan tak memiliki beban pikiran apapun.

"Kenapa lo tiba-tiba kerja part-time gini tanpa bilang apa-apa?" tanyanya, membuat Zuohang menoleh.

"Lo sendiri juga gak bilang apa-apa sama gue."

"Huh?"

Jiaxin sontak menghentikan langkahnya, membuat Zuohang mau tak mau ikut berhenti dan berbalik menghadapnya.




"Mau lo sembunyiin sampai kapan, hm?"




Keduanya saling tatap untuk beberapa saat, membuat Jiaxin akhirnya sadar.

"Lo...- udah tau, ya?"

"Eum."

Zuohang mengangguk.

"Jangan bilang lo tiba-tiba kerja part-time karena...-"

Jiaxin sengaja menggantung kalimatnya untuk melihat reaksi Zuohang. Tapi begitu melihat reaksi sang teman yang hanya mengendikkan bahu, Jiaxin sontak mendelik.

Dengan kesal ia mendekati Zuohang.

"Kenapa lo kayak gini?!" pekiknya, tak peduli suaranya menggema di gang yang sempit tersebut. "Zuohang! Gue gak mau lo kayak gini! Gue gak butuh!"

Zuohang menatap Jiaxin yang menggoyang-goyangkan kedua bahunya. Diraihnya kedua tangan Jiaxin untuk ia tautkan ke genggamannya agar laki-laki itu tenang.

"Gue emang mau bantu lo...- tapi di sisi lain, gue ngelakuin ini juga karena gue ingin cari uang sendiri." serunya.

Jiaxin terdiam.


Zuohang tau...-


- jika ia tak mengatakan alasan seperti ini, Jiaxin pasti akan kembali meledak dan melarangnya. Ia tau bagaimana sifat temannya itu.

Ia juga paham kenapa Jiaxin tak ingin bercerita padanya

 Jika Jiaxin tak ingin membuatnya khawatir, lantas apakah sosok itu tau jika dirinya justru malah membuat orang lain semakin khawatir?

Zuohang ingin mengatakan itu, tapi ia tak bisa. Karena semakin ia menunjukkan kalau ia khawatir, Jiaxin justru akan semakin tak suka.


Ditatapnya kedua mata Jiaxin yang perlahan terlihat goyah...- masih ingin menolak, tapi ia juga mempertimbangkan hal lain.

"Tapi...-"

"Lo mau suruh gue berhenti? Berarti lo melarang gue buat cari uang saku sendiri."

Jiaxin terlonjak

"Bukan gitu..-"

"Ya udah kalau gitu..- mari kita nikmati kehidupan part-time kita~"

Zuohang tersenyum sambil menaik-turunkan alisnya. Sedangkan Jiaxin masih melongo di tempat.

Ia menghela nafas, lalu mengusap wajahnya.

'Ya ampun...'

Zuohang benar-benar tak bisa dipercaya. Sangat sulit ditebak! Ia tak pernah bisa paham ide apa yang tiba-tiba meloncat di dalam benak sosok itu.

Roomates 18 | TNT & TF FAMILYDonde viven las historias. Descúbrelo ahora