7. Chapter Seven

924 77 18
                                    

Happy reading!

Kenzy dan Zee sampai di rumah Zee pada pukul 17.00, setelah meminta izin pada Gina, akhirnya Kenzy pun bisa kembali pulang. Awalnya Gina ragu karena takut hal itu terjadi lagi, namun Kenzy meyakinkan Gina jika dirinya akan aman bersama Zee.

"Semua makanan ini aku siapin buat kamu, silahkan duduk tuan Puteri.." ujar Zee seraya menarik kursi mempersilahkan Kenzy untuk duduk.

Kenzy menatap semua makanan di depannya, ini banyak sekali dan sangat menggoda! Rasanya ia ingin melahap semua makanan itu dengan sekejap namun niatnya masih tertahan karena dirinya akan menjaga image dan bersikap cuek untuk sementara.

"Ayo makan, apa perlu aku suapin?" Zee mengambil nasi ke dalam piring dan mulai mengarahkannya pada Kenzy. "Mau di tiup dulu?" Zee meniup sesendok makanan.

"Aku bisa makan sendiri." Balas Kenzy dan hendak mengambil sendok yang berada di genggaman Zee.

Namun Zee menahannya, ia justru mencium makanan itu dan langsung memasukkannya pada mulut Kenzy.

Zee tersenyum kemenangan, sedangkan Kenzy masih mencerna apa yang baru saja terjadi. Hilang sudah image yang sedari tadi dibangunnya.

"Makan yang banyak ya, abisin."

"Dikira perut aku karet apa bisa makan sebanyak ini?"

Zee terkekeh geli. "Iya, makanya diri aku selalu terikat sama kamu."

Kenzy mendelik mendengarnya. Dan kedua insan itu pun melanjutkan makannya dengan santai. Sering kali Zee menggoda Kenzy namun tak Kenzy hiraukan.

"Habis makan, mandi ya?"

"Hm."

"Oke. Mandi bareng, kan?"

Kenzy menatap Zee dengan tatapan tajam, baru pulang sudah mesum sekali otak kekasihnya itu. Apa di pikirannya hanya 18+?

"Gak."

"Ayolah.. Udah lama enggak loh.."

Tak mendapat respon apapun dari Kenzy, Zee pun menghela nafas pasrah. Mungkin ini terlalu cepat, namun di lain waktu hal itu pasti bisa terjadi kan?

Zee harus sabar menunggunya.

"Oke deh."

___

"Udah malem, kamu gak mau tidur?"

Zee terus memperhatikan Kenzy yang masih sibuk di depan meja belajarnya. Sudah hampir 2 jam Kenzy tak bergerak dari sana, ia terus membaca buku dan sesekali minum air karena haus.

Dan, Kenzy terus mengacuhkan Zee yang berbicara padanya.

Zee menghampiri Kenzy, ia menarik kursi dan duduk di samping Kenzy. Zee menyenderkan kepalanya pada bahu Kenzy dan ikut memperhatikan buku yang di baca wanitanya.

"Ayo tidur.."

Tak ada respon.

"Sayangg."

"My babe."

"My honey."

"My love."

"My world."

"My.."

"Student.."

Perkataan Zee yang barusan membuat Kenzy termenung seketika. Ia kembali mengingat masa-masa putih abu yang sangat menegangkan baginya.

Dimana ia mulai turun ke agensi gelap, lalu menjadi wanita malam yang rela di setubuhi oleh banyak pria berhidung belang.

Dimana ia mempunyai sahabat yang benar-benar mendukung dan selalu ada untuknya.

Guruku pelangganku 2Where stories live. Discover now