03| banyaknya masalah

6.8K 402 24
                                    

Follow ig author yuk= @re_rky_wattpad.

~[][][]~

"ini Delta sayang masa kamu nggak kenal adik kamu sendiri" jawab Bunda Yuna, yang membuat Daren terkejut tidak bukan hanya dia tetapi semua geng inti Axzero juga terkejut.

Daren Graha Dirgawan adalah kakak laki-laki Delta tetapi itu hanya sebutan tidak dengan sifatnya yang selalu tak peduli kepada adiknya, Daren adalah salah satu anggota Axzero, umur Daren dan Delta tidak terlalu jauh mungkin hanya beda beberapa bulan saja, pria ini sangat membenci adiknya sendiri karena sifatnya yang memalukan.

Bagaimana tidak Delta selalu mengejar sahabatnya Albian Zandra Zean walau sudah tau kalau pria itu sudah memiliki pacar bahkan dengan sangat murahannya Delta bahkan ber make up cukup tebal setiap hari dan selalu mendekatinya agar bisa menarik perhatiaan pria itu, tapi bukannya tertarik Bian malah tidak nyaman padanya.

Bagaimana tidak kaget coba, Delta yang selalu ber make up tebal sekarang dengan naturalnya berada di depan mereka.

"Bunda nggak lagi bercanda kan??" Tanyanya sekali lagi untuk memastikan.

Yuna mengangguk bahkan ia pun tak percaya karna saat pertama kali melihat Delta di rumah sakit Make up tebal itu sudah tidak ada bahkan Delta tidak memakai riasan lagi setelah tiga hari ini.

"Ck palingan besok balik lagi, sifat setan lo nggak bakal berubah cuman karna hapus make up" ucap Daren.

Delta berusaha sabar dalam batinnya "nih orang punya dendam apa sih sebenarnya???...".

"Emang benar ya setan juga bisa berwujud manusia" gumam Delta yang masih bisa di dengar oleh abangnya Daren.

"Apa lo bilang?..." Tanya Daren tegas.

Pria itu mendekatinya sehingga ia mundur selangkah agar tidak terlalu dekat bagaimana pun ia tidak kenal dengan pria ini, "lo perlu kaca hah, dengar dengan sikap lo yang kek gini lo pikir semua akan berubah, ENGGAK..." bentak Daren menatap adiknya itu sinis.

Delta terteguk pelan Ia tidak perna mendapatkan tatapan seperti ini, tatapan penuh kebencian dari orang-orang membuatnya tidak nyaman.

Delta yang tadi menatap Daren mulai menunduk sakit juga lehernya liat keatas terus maklumlah ngomong sama Tiang listrik emang gitu.

"Sudah Daren adik kamu baru sembuh kamu jangan bentak dia terus" ucap sang bunda melerai pertengkaran tadi.

"Ayo sayang bunda antar kamu ke kamar" lanjutnya mulai berjalan menuju kamar Delta yang berada di lantai 2.

Daren menatap kepergian Delta dengan sangat aneh tidak biasanya gadis itu diam saja biasanya Delta akan terus berbohong dan tidak ingin kalah jika berdebat tapi sekarang, sudahlah tidak ada yang bisa di percayai dari gadis itu.

"Tapi jujur loh si Delta cantik banget kalo nggak pake make up" ujar Gio kagum dengan kecantikan Adik sahabatnya.

"Lo mah semua cewe mo lo embat dasar playboy plus buaya" balas Reza ngegas.

"Serah gue lah" balas Gio.

"Lo pada diam nggak" ucap Alvin yang sedari tadi fokus dengan Delta.

"Kak Bian Gesya mau pulang aja ya takut kalau kak Delta marah kalo Gesya ada di sini" ucap Gesya gugup.

"Nggak lo di sini aja dia nggak akan berani marahin lo kalo kita ada di sini" balas Daren lalu kembali duduk di sofa.

***
Delta menatap kamarnya dengan berbinar ruangan bernuansa abu-abu putih ini sangat indah di tambah lampu kelap kelip tepat di atas dinding tempat tidurnya, meja belajar yang dilengkapi buku dan peralatan yang lengkap bahkan di sini juga terdapat balkon kecil untuk bersantai benar-benar kamar impian semua orang (termasuk yang baca).

Delta mengambil sebuah handphone yang berada di meja kecil dekat tempat tidur sudah di pastikan itu handphone pemilik tubuh ini.

"Nggak ke kunci??..." Gumam Delta bagaimana mungkin Pemilik tubuh ini tidak mengunci hpnya nggak takut di ambil orang kah.

Delta membuka aplikasi ig betapa terkejutnya dia dengan jumblah pengikut yang tertera di sana hampir mencapai 72,5RB "woy lah pengikutnya banyak banget tapi postingannya nggak ada ini gimana, Della aja postingannya banyak tapi pengikutnya dikit" Gerutu Delta tak percaya.

"Dah lah pengap juga lama-lama di rumah sakit mending mandi dulu" ucap Delta lalu berjalan menuju kamar mandi.

Setelah menyelesaikan ritual mandinya tidak lupa ia memakai polesan tipis seperti sun screen dan bedak biar gak burik-buruk amat kan ya, selera baju Delta dan Della Hampir sama yaitu baju simpel seperti kaos polos kebesaran dan beberapa hoodie.

Walaupun Delta yang asli kejam dia tetap normal ya nggak suka pakaian terbuka hanya saja make up nya kek nek lampir.

"Beh cantik bet dah gue" ucap Delta senang, ia beranjak dari duduknya lalu berjalan menuju kasur.

"Kira-kira gue jadi protagonis atau cuman figuran ya, nggak papa juga sih kalau cuman figuran yang penting banyak uang" Delta menatap sendu langit-langit kamarnya.

"Della rindu Bunda sama kak Rafa".

*Tok... Tok... Tok...*

Suara ketukan pintu terdengar dari balik kamarnya dengan segera Delta beranjak dan beralih membuka pintu tersebut.

"Bunda??..." Tanyanya.

"kita turun makan dulu ya" ajak Yuna yang langsung mendapatkan anggukan dari Delta.

Mereka berdua turun hingga sampai di meja makan terlihat di sana ada Ayah dan juga Daren alias kakak Delta.

Delta menduduki kursi yang tepat berada di hadapan kakaknya, entah mengapa tiba-tiba saja perasaan canggung datang bagaimana tidak pria di depannya ini seperti menatapnya tidak suka.

"Delta besok kamu udah mau sekolah atau ambil libur dulu nak??" Tanya sang bunda.

"Delta masuk aja bun soalnya udah lama juga" ucap Delta memberikan jawaban.

"Cih, biasanya aja lo bolos" balas Daren tanpa di minta.

"Daren kamu nggak boleh gitu nak dia adik kamu".

"Daren nggak pernah anggap dia Adik aku bun!!!" balas Daren dingin.

"DAREN..." bentak Dirgawan ayah mereka berdua.

"Ayah tidak perna ajarin kamu berbicara seperti itu sama Adik kamu" tegur Dirgawan yang membuat suasana semakin panas, Delta hanya diam melihat perdebatan ini ia semakin di buat berfikir atas semuanya.

"Terserah Ayah mau bilang apa tapi yang jelas dia nggak pantas ada di keluarga kita, ck percuma juga bilangin kalian" ucap Daren lalu mulai beranjak dari duduknya pergi begitu saja.

Delta benar-benar tidak nyaman dengan suasana ini, jika Della yang selalu mendapatkan kasih sayang di keluarganya mengapa ia harus berada di tubuh Delta yang di benci semua orang bahkan tidak di ingin kan oleh Kakaknya sendiri???

"Sudah sayang kamu lanjut makan aja ya, nanti biar Bunda yang bujuk kakak kamu" ucap Yuna menenangkan anaknya.

"Bun Delta udah selesai, Delta masuk aja ya pengen istirahat" balas Delta yang mulai berjalan menuju kamarnya, padahal makanannya belum habis.

Delta menutup pintunya rapat dan terduduk "gue bukan protagonis atau pun figuran" ucapnya sendu rasa takut mulai berdatangan apa yang akan terjadi dengannya setelah ini.

"Kenapa harus Antagonis bahkan gue nggak pernah kepikiran sampai situ" lanjutnya tubuhnya mulai gemetar ketakutan hal ini mustahil bahkan ia tidak pernah terbayang dengan adanya perpindahan raga.

"Gue nggak mau di sini, bunda tolongin Della..., Della takut" ringisnya, setelah mengetahui semuanya siapa coba yang nggak nangis kalau dia seorang Della gadis baik-baik pindah ke tubuh Antagonis Delta yang bahkan di benci semua orang.

Bersambung...

Yuk di vote yang banyak...

Sabtu, 9 Desember 2023.

Bitter RealityTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon