07| Di hukum

5.6K 335 15
                                    

Follow ig author yuk= @re_rky_wattpad.

~[][][]~

Delta menganggukkan kepalanya untuk apa juga dia bohong kan.

"Sialan, kenapa lo nggak telfon gue ta" ucap Hera emosi.

"Gue nggak mau ngerepotin lo, lagian gue bisa kok lawan mereka" ucap Delta berbohong kemarin aja dia nangis pas di bentak Kakaknya dan Albian.

"Nggak ta gue nggak ikhlas Sahabat gue di digituin, Bel lo ikut gue" ucap Hera sudah tak tahan.

kalian perlu tau Hera pradipta syahwa adalah seorang gadis tegas, emosian dan tidak terlalu banyak bicara kecuali bersama sahabatnya atau pun hal yang ia bicarakan itu penting, Hera adalah salah satu gadis pemegang sabuk hitam di sekolahnya bahkan ia pernah memenangkan Peringkat pertama dalam lomba taekwondo, diam-diam begini Hera pintar tinju loh jan main-main.

"Udah Her nggak usah, lagian gue baik-baik aja kok" ucap Delta menghalangi Sahabatnya.

"Iya Her, gue juga takut kalo kita balas mereka nanti Delta juga yang kena" timpal Abel.

Abel Clarista Hedrawan gadis lemah, lembut kalem tapi jangan di percaya, dari balik sikap Lembut Abel dia juga bisa Adu bacot bahkan Cerewet.

"Ta please lo boleh berubah tapi jangan kek gini, gue memang senang dengan perubahan lo tapi kalo lo kek gini gue takut semua orang yang lo bully dulu malah seenaknya sama lo" jelas Hera khawatir, ia takut Jika nantinya Delta malah di bully balik sama orang yang gadis itu bully dulu.

"Kan ada kalian" balas Delta santai, emang ni orang nggak ada takut-takutnya ya.

"Tapi ta kita nggak bisa selalu ada di dekat lo, kemarin aja lo di labrak Albian kita nggak bakal tau kalo nggak di kasih tau dari kelas lain" ucap Hera.

"Udah lo nggak usah khawatir gue janji bakal jaga diri oke" Delta melirik bangku yang berada di sebelahnya sedikit bingung.

"Btw bangku di sebelah gue emang nggak ada penghuninya ya, kok gue liat dari kemarin nggak ada yang dudukin sih" tanya Delta bingung karena saat pertama kali ia memasuki kelasnya dia duduk sendiri.

"Apa emang nggak ada ya karna dulu gue sering bully orang" pikir Delta lagi.

"Enggak, ada yang dudukin kok cuman..." Gantung Abel terlihat dari ekspresinya seperti berfikir.

"Cuman apa???..." Tanya Delta penasaran.

"Gini, orang yang duduk di dekat lo tuh agak stress jadi mending kalo dia datang terus ajak lo bicara lo diam aja ya" ucap Hera yang semakin membuat Delta kebingungan.

"Hah..., maksudnya???..., gue nggak ngerti" balas Delta, ni perasaan nggak ada ujian dah kenapa kek nyelesain rumus mtk sih.

"Yah, pokoknya lo diam aja nggak usah bicara sama tuh orang" balas Hera lagi yang membuat Abel geleng-geleng dengan tingkah sahabatnya.

"Pagi anak-anak" ucap guru yang baru saja masuk, Hera dan Abel segera kembali ke tempat duduknya, beruntung mereka karna selamat dari pertanyaan-pertanyaan Delta.

***
Bel istirahat berbunyi Delta, Hera dan Abel berjalan menuju kantin, tetapi langkah mereka terhenti karena pengumuman.

"Delta dari kelas 11 Mipa 2, Albian dan Daren dari kelas 12 Mipa 1 silahkan ke ruang BK untuk menghadap" tertera pengumuman tersebut.

"Hah..., kenapa lo dipanggil perasaan lo nggak buat salah deh" ucap Hera Bingung.

"Nggak tau juga, yaudah kalian duluan aja gue ke BK dulu ya" balas Delta lalu berlari kecil menuju BK.

Delta memasuki ruang BK disana sudah ada Albian dan Kakaknya Daren.

"Assalamualaikum" ucap Delta pelan.

"Oke karna kalian semua sudah ada disini ibu akan beritahu kesalahan kalian" ucap bu lita guru BK.

"Ibu mau kalian jujur, Minggu lalu saat di kantin apa benar kalian bertengkar hah?..." Tanya bu lita tegas.

Mereka hanya mengangguk tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

"Terutama untuk kamu Albian, saya dengar Delta sampai masuk rumah sakit karena kamu apa itu benar?..."

Albian mengangguk tetapi kali ini ia membela diri "Delta yang pertama mengganggu Gesya jadi saya ingin membalasnya" ucap Albian dengan nada seraknya.

Delta yang mendengar itu mengeluarkan suaranya ingin membela diri juga, masa mau di kalah sama si brengsek ya enggak lah, "tapi bu saya nggak keras kok dorong Gesya, di tambah lagi kak Daren nampar saya bu waktu itu" ucap Delta ia memang mendapatkan ingatan waktu kejadian itu saat masih ada di rumah sakit.

"rasain biar mampus lo berdua" batin Delta, masih kesal loh dia sama ni 2 hama.

Albian dan Daren menatapnya tajam, Delta memelas matanya malas seakan mengejek, siapa suruh main² sama dia.

"Baik saya anggap itu benar, tapi Delta kamu tetap dapat hukuman yang sama kayak mereka karena telah menganggu teman kamu" ucap Bu Lita lalu, menulis beberapa data tentang hukuman mereka.

"Ck, enak banget Delta Asli Dia yang buat ulah gue yang di hukum" batin Delta, tapi nggak papa lah yang penting puas liat 2 hama di hukum juga.

"Assalamualaikum" ucap salam dari seorang pria yang baru saja masuk.

Delta berbalik dan terkejutnya dia saat melihat rupa tampan dari pria tersebut, "masya Allah, Jodoh Delta akhirnya Datang juga" gumam Delta yang mungkin masih bisa di dengar Albian dan Daren.

"Sifat kek setan minta jodoh spek malaikat, emang boleh??..." gumam Daren tersenyum smirk seperti mengejek.

"Rusuh amat sih lo, serah gue lah jodoh² gue juga napa lo yang sirik sih" ngegas Delta pelan.

"Altha tolong kamu jagain mereka agar tidak kabur saat menjalankan hukuman, saya kasih mereka hukuman berdiri di dekat tiang lapangan" ucap Bu Lita menyerahkan sebuah kertas hukuman mereka.

"Baik bu" balas pria itu yang bernama Altha.

"Kalian ikut saya" ucap Altha dengan nada dinginnya.

Delta, Bian, dan Daren berdiri di tengah lapangan, cuaca hari ini sangat panas karena sudah memasuki siang, mereka berdiri dengan posisi Delta yang berada di tengah.

Jika di bilang diam mungkin itu tidak berlaku pada Delta karena sejak tadi gadis itu terus mengoceh pelan tapi masih bisa di dengar oleh Daren dan Albian.

"Ck, Lama banget sih gue lapar banget, ini nggak ada diskon apa" gerutu Delta memang benar jika dia belum makan dari tadi pagi di tambah lagi jam istirahatnya terpakai karena hukuman ini hadeh.

"Lo nggak bisa diam hah??..., berisik!!" ucap Albian yang mulai kesal dengan Delta.

"Bacot, ini semua gara² lo tau nggak" balas Delta ngegas.

"Kak, hukuman Delta bisa di kurangin nggak, nggak kasian emang liat perempuan berdiri panas² san sama 2 hama" ucap Delta sambil melirik Daren Dan Albian saat mengatakan hama.

"Enggak" balas Altha datar.

"Ck, gue kira jodoh gue ternyata malaikat maut" gumam Delta yang masih bisa di dengar Altha.

"Kalau lo masih bicara lagi, gue bisa tambahin hukuman lo" balas Altha menatap Delta datar.

15 menit berlalu tidak ada suara lagi setelah itu, bahkan Delta yang tadinya terus mengoceh terdiam karena merasa lelah, wajahnya pucat dan terlihat sangat lemah padahal masih ada 5 menit lagi tersisa hukuman mereka.

Delta benar-benar merasa pusing bahkan gadis itu beberapa kali tanpa sengaja bertubrukan di pundak Albian atau Daren karena tidak seimbang.

"Maaf" ucapnya lemah.

Albian yang melihat itu sedikit khawatir ingat sedikit, dia masih membenci Delta tetapi entah mengapa kali ini ada rasa iba atas dirinya.

Pria itu menggeser kepala Delta agar bersandar padanya, "lo nyusahin" ucapnya dingin, tetapi Delta tidak menghiraukan itu karena kondisinya yang benar² sangat lemah.

Bersambung...

Rabu, 13 Desember 2023

Bitter RealityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang