10| salah paham

5.4K 310 4
                                    

Follow ig author yuk= @re_rky_wattpad.

~[][][]~

Delta dan kedua sahabatnya menuju ke kantin karena 5 menit yang lalu bel istirahat sudah berbunyi.

Tidak posisi mereka tidak sejajar seperti biasanya karena terdapat Calvin dan 2 sahabatnya juga di sana.

Mereka berjalan dengan posisi Calvin yang menggenggam tangan Delta dan Yang lainnya berjalan di belakang mereka.

Delta hanya pasrah ia tidak ada mood untuk mengoceh tetapi percayalah ia memaki-maki pria menyebalkan ini dalam batinnya yang paling dalam, pria itu mengancamnya lagi dengan Menganggu Rafa jika tidak mengikuti kemauannya.

Ada beberapa siswa yang melihat mereka berjalan seperti ini layaknya pasangan, terdengar banyak bisik-bisik di sana yang membuat Delta terganggu.

"Mereka udah jadian kah??..."

"Ih lucuk banget ya pegangan tangan gitu...".

"Tiket ke mars belum habis kan jadi pen cepat-cepat pindah gue...".

"Gue lempar juga nih bumi..."

"Bumi udah nggak aman pren..."

"Jiwa jomblo gue meronta-ronta...".

"Tangan gue masih kosong nih ada yang mau pengang nggak..."

"Cocok tu sama-sama tukang bully, ups..."

"Anjir si Delta emang rakus ya semua cowo dia embat..."

"Iri bilang puh sepuh ajarin dong puh sepuh..." Bisik² yang terdengar di koridor.

Delta menutup mukanya malu dengan bisik-bisik yang masih ia dengar tadi dengan sebelah tangannya, "lo bisa lepasin tangan gue nggak, semua orang bisikin kita yang nggak-enggak" ucap Delta berbisik pelan.

"Lo nggak usah dengerin" balas Calvin santai dan terus berjalan menuju kantin.

Delta menghentikan langkahnya "gue nggak mau ke kantin gue mau balik aja, lo bisa pergi sendiri" ucap Delta tegas.

Calvin menatap Delta lekat setelah itu mengalihkan matanya pada beberapa orang yang berbisik tadi "lo semua diam, atau kalian yang jadi korban bully gue selanjutnya!!!" Tekan Calvin yang membuat Delta semakin pusing, nih orang kenapa sih sebenarnya.

Semua siswa tadi terdiam dan mengalihkan pandangannya setelah itu, bahkan koridor yang tadinya ramai dengan perbincangan sekarang menjadi sunyi seperti tiada orang.

"Udah kan, sekarang kita ke kantin" lanjut Calvin, Delta melirik kedua sahabatnya memelas seperti bocil yang minta pertolongan, kasian juga ya.

Delta duduk anteng di kursi sembari menunggu makanannya datang, jika kalian pikir pria tadi sudah melepaskan tangannya maka itu salah besar karna tu orang masih genggam tangan dia, emang ada cowo se menyebalkan ini di dunia selain ni orang.

Beberapa waktu berlalu Hera dan Abel kembali begitu pun Arhan dan Fasya dengan nampan di ke dua tangannya.

"Lepas, gue mau makan" ucap Delta dengan sorot mata tajamnya.

Calvin melepas tangan Delta dengan tersenyum "Eat a lot baby, I don't want you to get sick" balas Calvin yang membuat Delta risih, jijik bet dengernya.

"Pembullyan berencana ini mah" batin Delta, apaan panggil kek gitu pen pulang cepat-cepat deh gue, nggak beta sama ni orang.

"Diam nggak lo" balas Delta dengan garpu di tangannya, yang membuat Calvin semakin gemes dengan gadis itu.

"Beh Tuan putrinya bos udah berubah jadi kalem bet" ucap Arhan memanas-manasi.

"Kalem apaan tuh muka dah lemes, di gangguin pak bos" ujar Fasya mulai tertawa ringan.

Delta menatap kedua pria itu tajam,
"Sialan, ini Delta siapanya Calvin sih" batin Delta bertanya, bingung lo dia.

Delta cepat-cepat menghabiskan makanannya, sahabatnya juga nggak bisa apa-apa karen takut pada Calvin mereka hanya memantau dengan emosi.

Banyak orang yang melihat mereka sejak tadi secara diam-diam, sedikit cerita Calvin adalah tipikal badboy yang tidak suka di lawan bermata elang dan sangat agresif semua orang takut padanya, bahkan sebelum ia berada di tubuh Delta dulu hal seperti ini juga sering terjadi tapi hanya saja Delta dulu melawan dengan keras.

Sedangkan ia memiliki sikap emosian, banyak bicara, cerewet dan hanya bisa memaki dengan omongan sangat jauh dengan sifat Delta asli dulu.

dan soal kekerasan ia tidak di mayoritas kan oleh bundanya dulu, tetapi percaya Delta Berani melawan siapa saja yang berbuat tidak adil untuk orang lain walau pun itu akan merugikannya.

Calvin menyukai Delta dengan sikapnya yang badboy karena dia hanya ingin Delta menjadi miliknya bukan Albian, mengetahui Delta yang sekarang amnesia mungkin bisa mempermudahnya lebih dekat dengan gadis itu.

***
Jam pulang berbunyi Delta beranjak dari duduknya tanpa memperdulikan Calvin yang berbaring di meja sebelahnya, mustahil kan kalau brandal sekolah belajar ya nggak mungkin.

Delta berjalan bersama Hera dan Abel "kesal bet gue liat tuh brandal gangguin lo terus" ucap Abel ngoceh.

"Lo pikir lo doang kalo gue nggak takut sama tuh orang udah gue tendang perutnya sampai mampus" balas Hera kesal karena menahan emosi.

Hera dan Abel melirik Delta bersamaan karena gadis itu sejak tadi diam saja tanpa mengoceh, percaya Delta juga emosi bahkan sangat emosi tetapi hari ini dia lagi datang bulan yang emosinya teratur kapan saja tetapi yang paling utama rasa malasnya untuk berbicara.

"Lo lagi dapat ya??..." Tanya Hera sedikit khawatir.

"Hmm.." balas Delta dengan nada kecil.

Delta terus berjalan dengan malas sampai sebuah dorongan yang membuatnya terjatuh bahkan kakinya terkilir karena tidak seimbang.

*Bruk...*

"Lo apa-apaan hah, makanya kalau jalan itu pakai mata jan nunduk terus lo" bentak Abel pada gadis yang tak sengaja menabrak Delta.

"Ayo ta gue bantu" ucap Hera ingin membantu Delta.

"Nggak bisa ra keknya kaki gue terkilir deh" balas Delta menahan sakit, padahal dia lagi malas kenapa dapat musibah nya sekarang sih mana perutnya lagi sakit gegara pms.

"M-maaf kak Gesya nggak sengaja" ucap gadis itu takut-takutan bahkan hampir menangis.

"Maaf... maaf..., emang lo bisa sembuhin kaki teman gue hah, emang ya... lo tuh nggak digangguin tetap aja bikin ulah".

"Jangan-jangan selama ini lo juga yang sengaja buat Delta di benci sama semua orang!!" Ucap Abel emosi, udah kesal dia liat muka polos tuh Gesya.

"Udah Bel dia nggak sengaja biarin aja" ucap Delta berusaha berdiri dengan bantuan Hera.

"Lo nggak papa kan??..." Tanya Delta sedikit khawatir karna melihat lutut Gesya yang tergores tapi sepertinya tidak parah.

"Maaf kak Delta, a-aku beneran nggak sengaja" isak gadis itu yang membuat banyak orang yang memperhatikannya.

"Udah lo nggak usah nangis nanti siswa lain kirain gue bully lo lagi" ucap Delta karena namanya saja belum baik sampai sekarang, mungkin ada beberapa saja yang mempercayainya.

"Lo budek hah di bilang jangan nangin malah makin kenceng" ucap Abel, nggak bisa dia guys pen ngerocos terus.

"Udah Bel!!" tatap tajam Hera.

"Udah ta dia keknya nggak papa, kaki lo lebih parah kita ke rumah sakit aja ya periksa" ucap Hera khawatir sedangkan Abel terus saja julid pada Gesya.

Delta mengangguk kemudian berjalan pelan dengan bantuan Hera diikuti Abel dari belakang.

Baru beberapa langkah mereka berjalan seseorang menarik pundak Delta yang membuat gadis itu berbalik cepat, dan mendapatkan satu tamparan di pipi chubby nya.

*Plak...*

Bersambung...

Jumat, 15 Desember 2023.

Bitter RealityWhere stories live. Discover now