12| Daren prik

5.3K 317 6
                                    

Follow ig author yuk= @re_rky_wattpad.

~[][][]~

Altha Grivano Daksa adalah ketua osis di SMA Gemilang memiliki sifat dingin dan limited Edison karena sangat mustahil untuk di miliki, di balik sifatnya yang dingin ia juga adalah murid yang disiplin, tegas, pintar, sopan, dan multitalenta.

"Dia teman adik saya dulu sebelum meninggal" ucap Rafa, yang membuat Delta semakin tidak percaya, sejak kapan dia berteman Dengan Altha bahkan ia tidak pernah bertemu dengan pria ini sebelum pindah ke tubuh Delta.

Delta menatap Altha sinis seperti menginterogasi sedangkan yang di tatap hanya menatapnya dingin.

"Ada apa dengan kalian, apa kalian saling kenal??..." Tanya Rafa yang melihat integrasi keduanya.

"Tidak!!!..." Ucap mereka berdua mengelak keras ucapan Rafa.

Rafa terdiam bingung setelah itu kembali tersadar, "oh ya kalau boleh tau siapa nama mu??..." Tanya Rafa lagi.

"Delta kak" balas Delta ramah.

"bundaku ingin kau mampir ke rumah untuk makan bersama atas ucapan terima kasih karna kau sudah membantuku kemarin" lanjut Rafa dengan tersenyum.

"Enggak usah kak aku ikhlas kok bantuinnya..." Padahal mau banget woy udah kangen bet sama bunda tapi nggak papa lah basa-basi dulu.

"Udah kak dia nggak mau kita pulang sekarang ya, bentar lagi mau malam" timpal Altha, nggak bisa diajak kompromi ni malaikat maut.

"Tapi kalo kakak maksa nggak papa deh" ucap Delta, nggak papa salah dia juga malu harus tanggung sendiri.

Rafa tertawa pelan mendengar ucapan Delta, "yasudah, ayo kita ke rumah sekarang" balas Rafa kemudian pergi bersama, oh ya mereka pergi dengan mobil Altha lagian Delta nggak bawa supir, dia tadi naik taxi ke sekolahnya kak Rafa.

***
Jam sudah menunjukkan pukul 18:30, Delta sudah berada di rumahnya eh maksudnya rumah Kak Rafa, tapi dia kan juga dulu tinggal di sini jadi nggak papa lah, ia sekarang berada di meja makan bersama Kak Rafa, Bunda dan tidak lupa dengan si malaikat maut Altha, pria itu juga di ajak bergabung dengan bunda untuk makan bersama.

Mereka duduk dengan posisi Delta yang berada di samping bunda dan Altha yang berada tepat di depannya sedangkan kak Rafa berada di samping Altha.

"Bunda sangat berterimakasih atas bantuanmu kemarin nak Delta, mungkin kalau tidak ada kamu anak saya Rafa mungkin sudah terluka sekarang" ucap Bunda di sertai senyuman.

Delta hanya mengangguk menatap bundanya sendu ia sudah benar-benar rindu saat ini.

Bunda mengelus lembut rambut Delta, "kamu benar-benar mirip dengan anak bunda" ucap Bunda menatap Delta sendu tetapi masih bisa tersenyum.

"Bunda bisa kok anggap aku anak bunda" ucap Delta tersenyum rama.

Bunda tertawa kecil lalu mengangguk, "yasudah kita mulai makan ya" ucap Bunda.

Mereka memulai makan malam, hanya ada dentingan sendok saja yang terdengar karena sering bertubrukan dengan piring saat ini.

Jam sudah menunjukkan pukul 19:45, "Delta pulang ya bun" ucap Delta lalu mengambil tangan Bunda dan kak Rafa untuk salim begitupun dengan Kak Altha ikut salim.

"Kalian hati-hati ya ini sudah malam banyak preman keluyuran kalau jam segini" ucap Bunda memperingati Altha dan Delta.

Altha dan Delta hanya mengangguk setelah itu mereka berdua berjalan menuju mobil Altha, pria itu menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang.

Bitter RealityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang