15| pembalasan Delta

5.3K 299 7
                                    

Setelah makan malam Calvin mengantar Delta pulang, sekarang mereka berada di perjalanan menuju rumah Delta.

Tidak perlu waktu yang lama beberapa menit kemudian mereka sampai, Delta menuruni mobil Calvin begitu juga dengan pria itu.

"Lo nggak pulang??..." Tanya Delta karna melihat Calvin yang ikut turun.

"Gue antar lo sampai depan pintu" balas pria itu santai, yang membuat Delta kesal sendiri.

"Nggak usah udah malam lo pulang aja, ortu lo juga pasti cariin lo kan" ucap Delta Cepat sambil mendorong Calvin kembali masuk ke mobilnya.

"Lo usir gue??..."

"Iya, buruan pulang sana" ngegas Delta frustasi.

Calvin menatap Delta tajam lalu kembali keluar dari mobilnya, "gue antar lo masuk, nggak ada penolakan!!!.." ucap Calvin dengan mata elangnya, Calvin menggenggam tangan Delta lalu berjalan menuju mension gadis itu tanpa mengeluarkan sepatah kata pun, serem bet pokoknya.

"Keknya gue salah minta bantuan deh sama ni brandal" batin Delta, dia yakin hidupnya tidak akan tenang setelah ini, padahal udah usaha biar nggak dekat² sama biang masalah eh malah tambah banyak.

Calvin menekan bel Rumah Delta, tidak beberapa lama kemudian suara gagang pintu terbuka menampakkan bundanya yang tengah menangis bahkan mata bundanya terlihat merah.

"Kamu kemana aja sayang, bunda telfon kamu dari tadi tapi nggak di angkat bunda khawatir nak" ucap bunda memeluk erat anaknya khawatir.

Delta membalas pelukan bundanya
"Maafin Delta, hp Delta mati makanya nggak tau kalau bunda nelpon"  ucap Delta sendu.

"Sudah nggak papa yang penting kamu nggak apa² kan nak??..." tanya Ayahnya.

"Delta nggak papa kok yah".

"Dia siapa nak??..." Tanya Ayahnya Dirga.

"Dia teman yang antar Delta pulang pa" jawab Delta sambil melirik Calvin.

"Saya Calvin tan, om" ucap Calvin sopan lalu mengambil tangan ayah dan bunda Delta untuk salim.

Bahkan Delta terkejut dengan apa yang ia lihat, "brandal yang gue liat di sekolah emang dia kan??..." Batin Delta bertanya.

"Yaudah kalian masuk dulu ya nggak baik bicara di luar, kamu juga nak" ucap bunda sambil tersenyum ke arah Calvin.

"Nggak usah tan saya langsung pulang saja" ucap Calvin sopan.

"Yasudah tidak apa² tapi lain kali kamu harus mampir ya jika ada kesempatan" ucap Ayah Delta menepuk pelan pundak Calvin.

"Iya om, kalau begitu saya pamit pulang om, tante" ucap Calvin lalu pergi setelah mendapatkan izin kedua orang tua Delta, kek ketemu sama camer aja wkwk...

Perlu kalian tahu Calvin mungkin di kenal brandal di sekolah tetapi jika sudah menyangkut sopan santun mungkin dia adalah pemenangnya, dia di takuti di sekolah karena sifatnya yang benar² tidak bisa di atur lagi pula dia nggak perlu kan liatin ke semua orang sifat baiknya, justru dia lebih suka jika di kenal brandal di sekolah dari pada di liat baik tapi di manfaatkan, benar² tidak berguna.

***
Delta memasuki kamarnya letih, " habis suara gue debat sama tuh brandal" gumam Delta lalu menjatuhkan tubuhnya di kasur kesayangannya.

"Setidaknya gue nggak bakal ketemu besok sama dia" lanjut Delta, ia kembali tersadar dengan sikap Calvin yang tiba² berubah drastis tadi.

Delta beralih duduk dari tidurnya cepat, "kok bisa ya tuh brandal jadi sopan gitu" ucap Delta kembali berfikir.

"Au ah mending bilas² terus ganti baju baru deh tidur" lanjut Delta beranjak dari duduknya menuju kamar mandi.

Bitter RealityDonde viven las historias. Descúbrelo ahora