29

60.1K 2.8K 767
                                    

╰┈➤❤ ᴋᴇᴛᴜᴋ ʙɪɴᴛᴀɴɢ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴠᴏᴛᴇ ᴊᴀɴɢᴀɴ ᴊᴀᴅɪ ꜱɪʟᴇɴᴛ ʀᴇᴀᴅᴇʀꜱ, ᴄᴜᴋᴜᴘ ᴊᴀᴅɪ ꜱɪʟᴇɴᴛ ᴘᴇʀᴀꜱᴀᴀɴ ᴅɪ ᴅᴜɴɪᴀ ɴʏᴀᴛᴀ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

╰┈➤❤ ᴋᴇᴛᴜᴋ ʙɪɴᴛᴀɴɢ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴠᴏᴛᴇ
ᴊᴀɴɢᴀɴ ᴊᴀᴅɪ ꜱɪʟᴇɴᴛ ʀᴇᴀᴅᴇʀꜱ, ᴄᴜᴋᴜᴘ ᴊᴀᴅɪ ꜱɪʟᴇɴᴛ ᴘᴇʀᴀꜱᴀᴀɴ ᴅɪ ᴅᴜɴɪᴀ ɴʏᴀᴛᴀ.

⚛✩  🎀  𝐻𝒶𝓅𝓅𝓎 𝑅𝑒𝒶𝒹𝒾𝓃𝑔   🎀  ✩⚛

⚛✩  🎀  𝐻𝒶𝓅𝓅𝓎 𝑅𝑒𝒶𝒹𝒾𝓃𝑔   🎀  ✩⚛

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi dini hari,

Elena memejamkan matanya, tubuhnya merasakan sensasi hangat.

Navarez masuk ke dalam kamar mandi setelah membereskan kamar tidur yang berantakan, tidak ada pelayan di sini, para pekerja disini sudah pergi tinggal di paviliun belakang.

Ia melangkah mendekat, melepas jubah mandinya, masuk ke dalam Jacuzzi.

Elena mengeritkan keningnya, ketika seseorang menariknya. Mata Elena terbuka kecil, tenggorokannya sangat sakit setelah menangis, hidungnya memerah, ia Enggan untuk membuka mata. "Jangan lagi..." Ujar Elena selembut suara anak kucing.

Navarez memeluk Elena, mencium bahu Elena. Hampir seluruh bagian tubuh Elena penuh dengan jejaknya, mata biru Navarez merasa puas dengan itu. 

"Apakah masih sakit?" Tanya Navarez berbisik di telinga Elena dan meniupnya.

Elena menyandarkan tubuhnya pada tubuh Navarez, mengangguk pelan.

"Benarkah?" Ujar Navarez sedikit berbahaya, "Sayang, Coba aku lihat memeriksanya, buka mulutmu."

Elena duduk dipangkuan Navarez, merasa ada yang mengganjalnya.

Navarez mengangkat dagu Elena, mengelus bibir merah merona yang
memprovokasinya untuk segera melahapnya. "Keluarkan lidahmu,"

Elena bergetar, ingin menangis, "Tidak lagi... Aku mohon," Elena memeluk tubuh telanjang Navarez, menggelengkan kepalanya.

Tangan besar Navarez mengelus punggung polos Elena. Ia merasa jika seluruh tubuh Elena begitu lembut dan menyenangkan ketika tangannya terus menyentuh setiap inci tubuhnya.

Pria ini... sudah berapa kali Elena memohon dan menangis tetapi bukannya berhenti atau merasa kasihan, Navarez malah menjadi semakin gila dan bersemangat. 

Oh I Got You [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang