Bab: 22

774 101 27
                                    

Harusnya dulu cukup kenal aja, gak usah pakai rasa

***

Pagi ini cukup cerah, namun tidak secerah raut wajah Aera yang sedang mengamati Arga yang baru datang membonceng Maudy. Ini bukan kali pertamanya ia melihat Arga membonceng Maudy, sudah lumayan sering mereka pergi dan pulang sekolah bersama. Aera tidak suka melihatnya, ia cemburu, dadanya terasa sesak setiap kali melihat mereka berdua, namun ... Semua itu hanya bisa ia pendam. Ini resiko karena sudah berani jatuh cinta, mau tidak mau harus ia rasakan dan tanggung akibatnya. Pendam sendiri sakit sendiri.

Arga dan Maudy terlihat lebih bahagia hari ini, raut bahagia terpancar dari wajah mereka.

"Mereka itu sudah jadian!"

"Hah?! Yang benar? Lo tau dari mana?"

"Gue liat story si Maudy! Baru malam tadi jadiannya."

Aera mematung mendengar ucapan siswi-siswi di belakangnya. Kabar tentang mereka jadian cukup membuatnya terkejut. Dadanya semakin terasa sesak, pada akhirnya keduanya jadian, ia sudah menduga ini akan terjadi, bahkan ia sudah mempersiapkan hatinya jika sewaktu-waktu mereka jadian, meskipun begitu ia tetap sakit hati dan sedikit tidak senang mendengarnya.

Tepukan dibahu Aera membuatnya menoleh kesamping.

"Pagi-pagi bengong aja, kek patung. Kenapa sih?" tanya Halimah.

Aera menggeleng-gelengkan kepalanya lalu tersenyum. "Gapapa kok. Ayo masuk kelas!" Ia menarik tangan Halimah menuju kelas mereka.

Sampai di kelas yang masih terlihat sepi, Aera duduk di kursinya lalu mengambil novel dan diam membacanya.

"Selamat pagi kawan ... Selamat pagi anak tiri gue," ucap Sindi memasuki kelas.

Aera menatap jam dinding. "Apakah matahari terbit dari barat hari ini?" tanyanya beralih melihat keluar jendela.

"Lah, kiamat dong?" ucap gadis di depan Aera.

"Iya, soalnya Sindi datangnya agak pagi. Aku jadi takut."

"Gue datang lambat salah, cepat dikira mau kiamat." Sindi mendengus kesal lalu melempar tasnya ke meja.

"Ciye yang baru jadian. Ehem ... Ehem ..."

"Pjnya dong, Ga."

Murid di kelas Aera langsung bersorak heboh saat Arga memasuki kelas, mereka menggodanya yang baru saja jadian.

Aera hanya diam menunduk membaca novelnya, pura-pura tidak melihatnya. Meski sedang membaca, Aera tidak bisa fokus pada novelnya.

Hingga bel pertanda masuk Aera tetap diam dan saat guru masuk ia langsung menyimpan novelnya kedalam tas lalu menyimak penjelasan guru di depan sana.

Tanpa Aera sadari, beberapa kali Arga melirik gadis itu. Pagi ini mereka tidak ada berbicara, kadang Aera mengucapkan selamat pagi atau sekedar menyapanya, tapi pagi ini ... gadis itu hanya diam dan tidak berbicara sama sekali.

Hingga jam pelajaran berganti Aera masih tetap sama, bahkan menatapnya juga tidak. Hal itu membuat Arga merasa aneh dan tidak senang, tingkah Aera pagi ini sangat berbeda.

Tanpa terasa waktu istirahat sudah tiba. Baru saja guru meninggalkan kelas, murid di kelas Aera langsung ikut keluar kelas.

"Aera ..." panggil Arga menghampiri Aera.

Aera yang sedang sibuk memasukkan bukunya ke dalam tas menoleh menatap Arga. "Eh, kenapa, Ga?" tanyanya. "Oh iya! Selamat ya, dengar-dengar kamu sudah jadian sama Maudy," lanjutnya tersenyum lebar berusaha menyembunyikan kesedihannya.

I'm Not Crocodile GirlWhere stories live. Discover now