Calon Suami: 56

718 94 33
                                    

Setelah hari itu, Aera dan Arga disibukan dengan persiapan pernikahan mereka. Orang tua dan keluarga mereka juga ikut sibuk. Undangan sudah dipesan, orang-orang yang akan diundang juga sudah mereka catat.

Meskipun sebentar lagi mendekati harinya, Aera tetap bekerja, ia belum bisa cuti karena pabrik cokelat baru saja mengeluarkan produk terbaru. Ia belum bisa meninggalkan pabrik.

Saking sibuknya, Aera juga tidak pernah bertemu dan ngumpul bersama sahabatnya. Tapi mereka selalu berkomunikasi lewat ponsel. Mereka sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Karina sudah bekerja, gadis itu bekerja di perusahaan papinya. Itupun terpaksa, padahal ia tidak ingin melanjutkan perusahaan papinya itu.

Aera baru ingat, ternyata ia belum memberitahu sahabatnya tentang ia yang akan segera menikah. Ia tidak berniat memberitahu mereka di chat, ia ingin mengatakannya secara langsung. Jadi, hari ini ia meminta kedua sahabatnya meluangkan waktu untuk bisa bertemu.

"Kalian sudah lama?" tanya Aera yang baru saja datang. Mereka janjian bertemu di kafe Husnul.

"Enggak kok, gak lama ..." jawab Nurul sambil tersenyum.

"Baru satu jam," lanjut Karina mendengus kesal.

Aera tertawa. Ia duduk di depan Karina. "Maaf, aku baru selesai meeting hehehe ..."

"Guys jangan telat ya." Karina menirukan gaya bicara Aera. "Eh, ternyata dianya yang telat! Telat satu jam lagi! Untung gak telat satu bulan."

"Hamil dong? Ahaha ... Maaf-maaf. Ada banyak yang dibahas sampai lupa waktu haha ..." Aera menangkup kedua tangannya. "Nul ... Seperti biasa ya!" Aera berbalik menatap Husnul yang tengah sibuk membuatkan pesanan pelanggan.

"Oke!" Husnul mengacungkan jempolnya.

Aera menatap kedua sahabatnya. "Aku pengen ngasih tau sesuatu ke kalian ... Maaf ya, aku gak ngundang kalian bukan gak mau ... Aku juga gak tau acara itu, aku sengaja gak dikasih tau dan tiba-tiba saja. Aku kaget ... Gak nyangka ... Ini mendadak."

"Mau ngomong apa sih? Intinya saja," ucap Karina sambil mengaduk-aduk minumannya yang hampir habis.

"Aku dilamar Arga! Tanggal delapan belas akad!"

"Oalah ... Kirain apaan," ucap Nurul.

"LO DILAMAR ARGA?!" tanya Karina melotot kaget.

"Lo dilamar?!" tanya Nurul yang baru saja ngeh.

"Lo gak lagi ngehalu kan? Gue tau lo suka sama Arga ... Tapi jangan terlalu berharap tinggi, jatuhnya sakit."

"Kamu gak percaya?" Aera menatap Karina.

"Iyalah ..."

"Beneran Ra?" tanya Nurul.

Aera menghembuskan napasnya menyenderkan punggungnya. "Aku serius ... gak lagi bercanda. Akad sama resepsi sudah direncanakan, bahkan persiapannya juga sudah kami siapkan. Aku gak nyangka dan masih sulit dipercaya, Arga tiba-tiba datang ngajak nikah."

"Terus lo terima?!"

Aera mengangguk. "Iya. Tanggal 18 akad."

"Aaaa ... Aera bentar lagi nikah!" Karina berteriak. "Selamat! Huwa ... Gue bahagia dengernya!" Gadis itu langsung menghampiri Aera lalu memeluknya.

Nurul bangkit dari duduknya dan ikut menghampiri Aera. "Gue juga ikut senang. Alhamdulillah ... Akhirnya lo nikah sama orang yang lo suka, Ra."

"Semoga semuanya lancar!"

"Aamiin ... Aamiin ... "

Mereka berhenti berpelukan, Nurul dan Karina kembali duduk.

"Gue senang banget! Lok Lo gak ngundang kami ke acara lamaran?! Tega banget." Karina mendengus pelan.

I'm Not Crocodile GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang