Gaera: 36

746 95 14
                                    

Suasana ramai disekeliling tidak menganggu konsentrasi Aera yang sedang mengerjakan tugas kuliahnya. Kelas sudah berakhir tapi ia belum ingin pulang karena ingin mengerjakan tugas kuliah. Ia tidak mau mengerjakan di kontrakan, karena jika sudah dibawa pulang tugas itu bisa terabaikan lebih tepatnya kadang malas mengerjakannya. Jadi, ia mengerjakannya di taman kampus.

"Nih minuman kamu."

Aera menoleh lalu tersenyum. "Makasih ya ..." Ia mengambil minuman itu lalu menyesapnya.

"Makasih juga dah dibayarin." Gadis berhijab hitam itu duduk di depan Aera. 

"Iya, sama-sam. Eh, Alexa mana, Mir?"

"Buang hajat."

"Ya ampun, pasti gara-gara bakso pagi tadi tuh," ucap Aera sambil mengaduk minumannya.

"Ahaha ... bener. Kayanya gara-gara itu. Sok-sokan mau yang level tujuh ditambah lagi pakai sambel yang di atas meja," sahut Mira. "Mau gak?" tawarnya mengangkat pentol goreng.

"Mau, suapin ya hehehe ..."

Mira terkekeh, ia menurut dan menyuapi Aera pentol goreng. "Dah, kamu lanjutkan aja ngerjainnya."

"Iya, tinggal dikit lagi." 

Aera kembali fokus pada layar laptopnya dan Mira fokus makan, sesekali ia mengajak Aera ngobrol.

"Huh ... Perutku sakit banget!" ucap Alexa menghampiri mereka.

"Siapa suruh makan bakso yang pedas banget. Ya itu akibatnya, makannya pagi lagi. Dibilangin kada paasian," omel Mira. 

"Hen dangari mun kawan mamadahi tuh," lanjut Aera lalu tertawa pelan melihat ekspresi wajah Alexa. "Masih sakit gak?"

"Kurang sih, sudah dibuang juga ahaha ..."

Aera mengambil freshcare di tasnya. "Nah, oles perut kamu biar enakan."

"Nah, ini yang aku butuh! Thanks!" Alexa mengambilnya lalu langsung mengoleskannya ke perut. 

Mira menggeleng-gelengkan kepalanya. "Makan pakai sambel tuh baingat-ingat, mentang-mentang tahan wan padas hantam barait ..."

"Namanya juga pecinta pedas, Mir. Dah ih, ngomel mulu." 

Aera terkekeh geli mendengar ucapan mereka. Kedua temannya itu sudah lama saling kenal, mereka satu SMK.

"Kirain dah pulang." Gavin datang menghampiri mereka.

"Eh Abang!" ucap Aera sambil tersenyum menatap Gavin. "Lagi ngerjain tugas nih!"

"Kak Gavin ganteng banget ya kalau dari dekat gini," ucap Mira berbisik.

"Lumayanlah," balas Alexa sambil menikmati telur gulung, ia hanya sekali melirik Gavin lalu fokus dengan jajanannya.

"Abang sudah gak ada kelas lagi?"

"Ada, tapi satu jam lagi. Tadi ketemu teman di lantai atas. Liat kamu di sini Abang samperin," jawab Gavin lalu duduk di kursi yang terbuat dari batang pohon. "Baik-baik aja kan? Gak ada masalah selama kuliah di sini?" tanyanya.

"Alhamdulillah, baik aja kok, Bang, aman. Semua lancar dan aku juga sudah mulai terbiasa sama lingkungan baru."

"Syukurlah kalau gitu. Kalau ada apa-apa atau butuh bantuan, kasih tau Abang ya. Kalau ada yang berani macam-macam sama kamu, cepat kasih tau Abang! Abang disuruh mama jagain kamu. Walaupun gak disuruh juga Abang tetap jagain kamu kok."

Aera terkekeh lalu mengangguk. "Iya, Bang ... In syaa Allah gak ada yang berani macam-macam sama aku. Aku kan cantik."

"Nah, justru karena itu. Ya namanya juga manusia, takutnya ada yang iri sama kecantikan kamu terus macam-macam. Nauzubillah, jangan sampai terjadi."

I'm Not Crocodile GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang