Jangan Baper: 48

672 117 36
                                    

Aera baru saja menyelesaikan pemotretannya, cukup melelahkan tapi ia sangat menikmatinya, karyawan Illy sangat ramah, selain bekerja ia banyak berinteraksi dengan mereka, mengobrol disela-sela kesibukannya.

Saat ini Aera dan Karina kembali ke ruangan Meyra. Sebelum pulang mereka mengobrol banyak hal. Besok ia akan melakukan syuting untuk video iklan.

"Ini oleh-oleh untuk kalian. Ini untuk Aera." Gina memberikan tiga paper bag pada Area. "Ini Karina ... Ini untuk sahabat kalian yang satu lagi, si Nunu."

"Wah, aku dapat juga ehehe ... Makasih, Kak ... Makasih, Bu!" Karina tersenyum menatap Meyra dan Gina.

"Banyak banget. Terima kasih ya, Bu ... Kak Gina," ucap Aera.

"Gak banyak kok. Semoga kalian suka," ucap Meyra.

"Pasti suka dong, brand Illy kan bagus semua! Makanya harganya juga mahal hahaha ..."

Meyra dan Gina tertawa mendengar ucapan Karina.

"Jujur banget sih kamu kalau harganya mahal ahaha ..." ucap Gina. "Eh, besok jangan lupa ke sini lagi."

Aera mengangguk sambil tersenyum. "Siap, Kak."

"Ya udah, kami pamit dulu. Jemputan sudah nungguin dari tadi."

"Terima kasih ya untuk hari ini."

"Terima kasih juga Bu. Kami pamit," ucap Aera.

"Iya." Meyra tersenyum menatap kedua gadis itu.

"Ayo kakak antar sampai bawah," ucap Gina.

Mereka bertiga melangkah pergi menuju lantai bawah.

Sampai di lantai bawah, Aera dan Karina berpamitan dengan Gina, lalu setelah itu mereka keluar dari gedung itu dan menghampiri mobil putih.

"Kejutan ..." ucap Arga saat Aera membuka pintu mobil.

Aera mengerutkan keningnya. "Kenapa kamu disini?!" tanyanya sedikit kaget. "Nu! Nih orang nemu dimana? Kok ada disini." Aera menoleh menatap Nurul.

"Di jalan, Ra. Katanya mau numpang," balas Nurul.

Arga berdecak pelan. "Aku kesini pengen nyusul kalian."

"Ini girl time. Kok kamu ikut-ikutan?" Aera masuk kedalam mobil dan duduk di samping Arga.

"Aku ke sini bareng Abang kamu. Ada Yoga sama Andi juga," ucap Arga. "Kaget gak liat aku?" tanyanya

"Enggak," balas Aera.

Semenjak kembali ke Surabaya, ia dan Arga tidak sering bertemu atau mengobrol karena mereka sibuk dengan aktivitas masing-masing.

"Nih minuman kesukaan kamu. Kamu pasti capek kan?" Arga menyodorkan minuman yang ada ditangannya. "Biar capek kamu hilang."

Perhatian kecil, tapi berhasil membuat dada Aera berdebar kencang.

"Makasih." Aera menerimanya, ia langsung meminum. "Abang sama yang lain mana?"

"Mereka di hotel. Kami nginep di hotel tempat kalian."

"Kok ke sini juga?" tanya Aera.

"Pengen aja, sekalian liburan," jawab Arga.

"Heleh, bilang aja mau ketemu Aera!" sahut Karina yang duduk di depan. "Lo malam ini tidur bareng Arga aja, Ra! Biar Arga senang."

"Langsung didatangi ayah, datangnya sambil bawa parang."

"Ahaha ... Aiden keknya yang duluan nyeret Arga kalau dia tau," ucap Nurul. "Gimana tadi? Sudah selesai pemotretannya?" Nurul menoleh ke belakang menatap Aera lalu kembali fokus menyetir.

I'm Not Crocodile GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang