BAB 4

174 34 11
                                    

seorang remaja laki-laki, yang memiliki tinggi badan 183 itu, kini berjalan dengan santai ke arah depan pintu rumah, yang terbuat dari kayu itu, kemudian ia mengetuk pintu itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

seorang remaja laki-laki, yang memiliki tinggi badan 183 itu, kini berjalan dengan santai ke arah depan pintu rumah, yang terbuat dari kayu itu, kemudian ia mengetuk pintu itu.

tok..

Tok..

Tok..

"permisi Bu, pak, paman, bibi, siapa saja orang yang berada di dalam, boleh membuka pintu nya." ucap Draken, sambil sesekali memencet bel rumah itu beberapa kali. Namun nihil karena tak ada jawaban di rumah itu.

'Ini udah pada tidur kah? ah sial mana kaki gua mulai di gerumiti oleh semut lagi.' bantin draken, dengan Sabar ia pun memencet bel lagi , untuk ke dua kali dan perlahan karena kesal hampir deret emoji mulai terlihat di pelipis nya.

"PAKET!!!!!, PAK BU PAKETNYA NYA NIHH" teriaknya.

dan orang-orang yang berada di sana pun langsung tertawa terbahak-bahak, dan teriak itu pun membuat Mikey serta chifuyu terbangun dari tidurnya, Namun kembali tertidur.

"Cocok banget Ken, hahaha" ledek baji dengan gelak tawa di akhir nya.

"URASAI BAKA."

Kemudian pintu itu pun terbuka oleh seorang perempuan yang berumur sekitar 38 tahun itu, dengan wajah bingung nya, wanita berkepala tiga itu menatap ke arah Remaja yang ada di hadapannya itu, ia menatap penampilan draken dari atas sampai bawah.

"Ingin bertemu dengan siapa ya?" tanya wanita itu dengan lembut nya.

"Anu, bibi mohon maaf jika saya menganggu waktu istirahat nya, saya mau bertanya apakah di daerah sini ada penginapan? atau akah jalan besar menuju ke Tokyo masih jauh dari sini." tanya draken, dengan ramah nya.

"Ooh, kirain ada apa, untuk penginapan di daerah sini sangat jarang dan juga jauh, dan untuk jalan ke Tokyo kayanya masih sekitar satu jam'an lagi dari sini." jelas pemilik rumah itu.

"emang nak-" tergantung

"draken Bu." Jawab draken.

"emang, nak draken ini. dari mana? soalnya ibu baru lihat nak draken dan lainnya di daerah ini." Tanya wanita yang memiliki marga  Fujiwara itu.

"Saya dan teman-teman saya dari kota shibuya, dan saya nyasar sampai ke sini." jawab draken.

"kalau begitu saya izin pamit dulu Bu, terimakasih sudah memberikan informasi nya." Pamit Draken, ketika ia hendak kembali ke arah teman-temannya itu, sebuah panggilan menghentikan kannya.

"nak draken, sebentar." panggil wanita yang menginjak kepala tiga itu , draken yang merasa di panggil pun langsung berhenti dan ia menoleh ke arah sumber suara.

"tunggu sebentar, ibu akan memanggil suami ibu dulu, kemudian ia pun langsung pergi ke dalam rumah dan kembali lagi bersama dengan dua orang di belakangnya.

"jadi ada apa Bu, Mana mereka?" tanya pria yang berstatus suaminya itu.

"apakah mereka semua boleh menginap disini, aku sangat kasian kepada mereka,  mereka  semua dari shibuya." ucap sang istri, dan di tatap satu persatu orang yang berada di Sana. Dan seorang remaja yang bernama draken di depan nya.

"apakah mereka benaran anak SMP Bu? penampilan mereka seperti geng motor saja. tapi kalau ibu terus memaksa, boleh saja asal mereka semua menjaga sikap nya saja." Jelas sang suami, kemudian mendekat ke arah draken.

"sepertinya, mereka seumur denganmu natsume." ujar pria itu dan hanya di tatap ada rasa takut di mata natsume. ia bukan takut karena mereka ber sembilan, tapi dia takut karena banyak yoka, i yang berkeliaran di dekat rombongan remaja yang memakai jaket Touman itu.

"Hah, i-iya kayanya paman." ucap gugup natsume.

'bukannya itu bocah yang tadi siang, oh rupanya anak paman dan bibi ini toh, tapi kayanya tuh anak pendiam banget dah.' batin draken, yang menatap ke arah remaja yang bernama natsume itu, yang berada di belakang wanita Fujiwara.

"baiklah, silahkan ajak teman-temanmu, untuk masuk. Karena hari yang semakin gelap gulita."

kemudian mereka pun langsung masuk satu persatu, setelah memarkirkan motor mereka masing-masing, dan ucap permisi dan tak lupa berucap terima kasih kepada tiga orang di sana.

Mereka pun di berikan kamar masing-maisng, satu kamar berisi empat atau 3 orang, karena tak cukup terpaksa takemichi dan mikey harus tidur di kamar milik remaja bernama lengkap natsume Takashi itu.

"eh bocah, kau dari siang kami cari akhirnya ketemu juga." ucap takemichi, namun tidak dengan mikey dia langsung terlelap di atas kasur milik natsume. dengan di temeni oleh kucing bernama putih dan oren itu.

"soal tadi siang kan? saya benar-benar, minta maaf." ujarnya dengan tatapan dinginnya.

"sebenernya lo itu, beneran minta maaf ga si?" tanya takemichi, dengan nada kesalnya karena melihat muka tanpa ekspresi itu.

"iya aku serius, soal ganti nya aku akan ikut dengan kalian." Jawabnya.

"hah!, ikut dengan kami ke shibuya?" dan hanya di angguki oleh remaja di depannya itu.

"tidak usah, gua udah maafin lo, kalau soal itu tanya aja nanti sama nih anak. dah gua mau tidur." Pamit takemichi, sambil merebahkan badannya di atas kasur yang tadi sempat di berikan oleh orang tua natsume.

natsume pun, hanya terdiam dan ikut membaringkan tubuh nya. rupanya kesempatan untuk bebas dari keberadaan mereka tak bisa tercapai.

____________________________________

Gimana ya kalau guru ngaji kalian modelannya kaya dia 😭😭

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gimana ya kalau guru ngaji kalian modelannya kaya dia 😭😭

KOK BISA? (natsume yuujinchou x Tokrev)Where stories live. Discover now