gimana jadinya kalau remaja yang bisa memiliki mata yang tak orang lain punya, hanya beberapa orang saja yang bisa sepertinya. ya itu bisa melihat orang lain tak lihat, seperti yokai dan sejenisnya makhluk astral.
Harus bertemu dengan mereka, yang b...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Siang itu langit nampak sangat cerah, namun tidak dengan 12 orang remaja yang terbalut beda umur satu tahun itu, Rupanya setelah kejadian kerasukan hantu itu mereka mulai menjadi was-was,atau lebih tepat mereka mulai merasa mental mereka kaya rusak.
Entah sejak kapan teror meneror terus menghantuinya diri mereka sendiri, sejak kedatangan seorang remaja bernama natsume Takashi kedalam hidup geng mereka.
"gua makin aneh saja, kalian meresa ga si? setelah kedatangan si natsume semua jadi kaya cerita horor." ucap baji. Dan di angguki oleh 5 orang di sana.
"Jangan kaya gitu ji, mungkin itu emang kita lagi apes saja." ujar Draken.
"Emang bener ada yang aneh Ken, lu ga ngerasa apa pas dia pertama kali datang di pertemuan Toman, itu awal pertama tiba-tiba saja tiga orang yang tadi mengejek nya langsung kerasukan begitu saja. Dan yang paling aneh nya lagi, hawa dingin nya itu beda dengan natsume yang pertama kita lihat pas di hutan itu." jelas kazutora.
"Dah dah, jangan ngomongin orang lain, mending kita berangkat saja kerumah sakit ucap ngejenguk takemichi dan mitsuya." Ujar Mikey, kemudian mereka pun langsung pergi dari sana.
___&___
Sedangkan di sebuah taman,, Natsume sedang duduk di bangku dengan di temani oleh kucingnya. entah apa yang sedang Natsume pikirkan hingga ia tak dapat melihat bola yang melayang kehadapannya.
"ONII-CHAN AWAS.. " teriak sekumpulan anak laki-laki, disebrang sana, belum juga bola itu mengenai kepala Natsume, sebuah tangan sudah terlebih dahulu menangkap nya.
Dua orang remaja laki-laki, yang memiliki rambut putih dan juga hitam itu, kini berada di samping Natsume.
"Kalau main bola jangan terlalu kepingir ya. " ucap remaja yang memiliki nama marga Kurokawa izana, natsume yang melihat itu nampak terdiam kemudian ai mengucapkan terimakasih kepada remaja di depannya.
Izana hanya mengangguk setuju, kemudian ia pun langsung pergi dari sana, meninggalkan Natsume.
"anak itu kasihan sekali, sperti banyak besar yang ia pikirkan. " batin izana.
___&___
Natsume pun bangkit dari duduknya, ia berjalan melewati jalanan yang sepi, di depan ada seorang gadis yang sempat beberapa hari itu. Pernah bertemu dengan nya ya dia adalah Tachibana hinata, dirinya terus mondar-mandir seperti mencari jalan .
Natsume pun berjalan mendekati gadis tersebut, dan pertanya.
"Kau sedang apa disini." tanya Natsume, dengan wajah seperti biasa datar.
"oh Natsume, aku sedang mencari alamat rumah sakit, yang merawat takemichi dan juga Mitsuya." Jelas hina, Natsume yang mendengar itu nampak ia satu tujuan dengan gadis di depannya.
"rupanya, kita satu tujuan. Mari ikut dengan ku." ajak Natsume, dan di angguki oleh Hinata, dan mereka perjalanan beriringan menuju ke arah rumah sakit.
Hanya obrolan-obrolan ringan yang mereka ucapan, melainkan hanya hinata saja yang mengajak Natsume berbicara dan Natsume hanya menjawabnya.
Tak butuh begitu lama, dirinya dan hinata sudah sampai di lorong rumah sakit, dan mereka pun sekarang berjalan melewati lorong tersebut untuk ke sebuah ruangan.
Di dalam ruangan tersebut sudah ada beberapa petinggi touman, yang sedang berkumpul ria. Membahas berbagai jenis random yang mereka ucapan.
Krek!
Pintu itu terbuka, dan penghuni yang berada di dalam langsung menoleh ke arah dia orang yang baru masuk itu.
"eh Natsume dan hinata, hinata ingin menjenguk takemichi ya. " ucap hakkai, dan hanya di berikan senyum dari hinata, kemudian ia pun berjalan ke arah tempat takemichi. Dan Natsume berjalan ke arah sekumpulan orang-orang itu.
"Kemana saja kau, dari pagi ku mencari mu. Kata kakek dan Emma kau udah pergi ke luar. " Tanya mikey.
" Dari taman, lihat bocil main bola. " Jawab Natsume, dan berjalan ke arah mitsya untuk menanyakan kabarnya.
Dan mereka pun kini terhanyut dalam, ke random randoman mereka, tak mereka sadari hari, hari sudah menjelang sore, dan mereka pun langsung izin pamit,untuk pulang.
