Chapter 4

1K 149 20
                                    




******************

Sudah hampir satu minggu yerim di sibukan dengan tugas kuliah semesternya. Terkadang dia perlu membawa tugasnya ke mansion manoban dan mengerjakannya di kamar atasa sembari menunggu tuannya itu datang dan melakukan pekerjaannya.

Yerim terduduk di sofa di dalam kamar atasa, gadis itu menguncir rambutnya asal dengan kaca mata yang melekat di wajahnya. sebelumnya dia membersihkan diri dan sekarang hanya menggunakan bathrobenya.

Pintu terbuka, mendapati atasa baru saja kembali. Mereka saling menatap dalam beberapa detik ketika atasa tekejut melihat apa yang yerim lakukan.

"Hay.." sapa yerim tersenyum hangat menyambutnya selayaknya dia adalah istri yang menyambut suaminya sepulang bekerja.

"Kamu sudah pulang?" Pertanyaan yang sudab sering atasa dengar belakangan ini, entah mengapa dia merasa telah diperhatikan.

Atasa melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamarnya menatapi yerim yang masih mengerjakan tugasnya.

"Sedang apa kau?" Atasa bertanya sembari melepas jas dan meletakan tas nya di atas kasur.

"Oh maaf.. aku sedang mengerjakan tugas kuliahku.. aku tak punya banyak waktu untuk mengerjakan di apart jadi aku bawa kesini" ujarnya dan atasa tak masalah soal itu. Dia membiarkan gadis itu mengerjakan tugasnya di kamarnya.

Yerim berhenti sebentar, dia harus melakukan pekerjaannya karna tuannya sudah datang. Mungkin atasa ingin segers melakukannya seperti biasanya.

"Oh apa kau ingin melakukannya sekarang? Ayo" yerim menoleh dari pandangan di laptopnya. mencoba mengajak atasa untuk melakukan itu di atas ranjang.

"Tak perlu, kau kerjakan saja tugasmu" ujarnya membuat yerim menoleh sebentar dan menatap pemudi itu.

"Oh kenapa? Aku tidak apa apa.. sungguh.. aku bisa menyelesaikan ini lain kali" ujarnya akan bangkit sampai ataa menolaknya.

"Tidak, aku rasa malam ini tidak usah? Aku juga ingin istirahat saja" ucapnya dan itu membuat yerim menekukkan dahinya.

Atasa pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri, yerim mengikuti kemana langkah pemudi itu pergi. Oh ada apa? Tumben sekali? Biasanya se lelah apapun pemudi itu dia akan tetap memperkosa ya.

Tidak butuh waktu lama, atasa kembali dari kamar mandi. Dia sudah memakai piyamanya dan segera naik ke atas ranjang menarik selimutnya untuk tidur segera. Yerim mengikuti pergerakan pemudi itu dan apa dia sedang ada masalah? Dia bahkan tak mengatakan apapun padanya dan langsung tertidur.

Yerim kembali mengerjakan pekerjaannya dan perlu menuntaskan ini semua dengan cepat. Dia tak mau berlama lama ada di dalam kamar tuannya karna ini bisa menganggu tuannya sedang beristirahat.

Tapi Sesuatu menarik perhatian yerim. Dia mendengar kegelisahan dari pemudi itu di atas ranjangnya. Ia menoleh dan melihat pemudi itu tengah menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut terus mencari kehangatan.

Yerim memutuskan untuk memeriksanya, dia menutup laptopnya sebentar dan bangun dari duduknya. Ia mendekati ranjang tuannya dan memeriksa apa yang terjadi. Tampaknya atasa sedang sakit? Suara gertakan gigi terdengar di telinga yerim.

"Kau sakit?" Satu tangannya mendarat di dahi atasa dan yeah.. dia meraskaan tubuhnya yang hangat. Yerim duga dia sakit.

Kemudian yerim bangkit dari duduknya dan mencoba mencari obat obatan di mansion besar ini. Dia harus menemukannya dan memberi perawtan pada pemudi itu.

Setelah mendapatkannya yerim kembali dan meletakan obat obatan di atas nakas kemudian menyuruh atasa untuk meminumnya.

"Minum ini sebentar.." yerim membantu memgangkat kepala pemudi itu dan menyuapinya obat dan juga air putih.

The darkness love you Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu