Chapter 6

874 139 8
                                    




**************


Atasa telah rapih dengan stelan jas dan kemejanya. Dia juga sudah sangat wangi dan siap untuk pergi bekerja pagi ini. Sebelumnya dia tidak melihat yerim di sisinya dan mungkin gadis itu sudah bangun lebih awal?.

Langkah kaki atasa menuruni beberapa anak tangga untuk mencapai ke bawah dan sebelum dia sampai, dia sudsh mencium aroma masakan yang sangat enak dari tangga. Oh ini sangat tumben dan berbeda dari wangi masakan maidnya.

"Ahjumma!!" Panggilnya dan satu kali teriakan ketika dia sudah berada di bawah. Maidnya mendekatinya dan berdiri di hadapannya.

"Siapa yang menyiapkan pakaianku ini? Aku melihatnya ada di atas kasurku sebelumnya" atasa menunjukan stelan pakaiannya yang cukup cocok untuknya meeting pagi ini.

"Oh maaf agashi.. itu bukan aku" maidnya terlihat gugup dan takut jika sesuatu terjadi membuat atasa marah.

"Bukan kau? Lalu?" Kedua alisnya terangkat heran.

"Itu aku" seseorang menyahutinya dari arah dapur dan ketika dia menoleh itu adalah istrinya.

Pagi yang cerah, pagi pagi atasa sudah mendapat sambutan dari senyum indah istrinya. "Kau bisa pergi" ucap atasa menyuruh maid nya pergi.

Atasa melangkahkan kakinya mendekati sang istri yang tengah sibuk memasak makanan untuknya.

"Selamat pagi.." sapa yerim, meskpun sibuk dengan masakannya dia tetap masih bisa menyempatkan waktu untuk menyapa sang suami.

"Aku yang menyiapkan pakaianmu.. apa kau keberatan tentang itu? Kau tak suka?" Ucapnya. Atasa menelan salivanya karna baginya wanita itu berlebihan dengan menyiapkan pakaiannya dia bisa melakukan sendiri untuk memilih pakaiannya.

"Tidak, aku suka. Tapi lain kali kau tak perlu repot repot melakukannya" ucapnya. "Sedang apa kau?" Pertanyaan itu membuat yerim berhenti dan menatapnya.

"Memasak?"

"Sudah ada maid di rumahku kenapa kau yang memasak?" Atasa hanya tidak ingin membuat gadis itu repot.

"Tidak apa apa.. aku ingin memasak untuk suamiku" ucapnya tersenyum mengecilkan api kompor nya.

"Suami? Siapa suami?" Pertanyaan bodoh yang keluar dari mulut atasa membuat yerim berhenti seketika.

"Kamu? Kita sudah menikah. Aku istrimu dan kamu suamiku" ucapnya membuat atasa kini menjadi salah tingkah. Oh iya, dia lupa itu.. dia sudah menikah.

"Aduh" batinnya menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal.

"Ah ya benar.. aku suamimu.. aku lupa" ucapnya dan yerim terkekeh.

"Duduklah.. sebentar lagi ini siap" perintah yerim dan pemudi itu segera mengikutinya.

Atasa pergi ke meja makan dan duduk di sana dengan tenang sambil menunggu gadis itu selesai masak. Terkadang dia mencuri pandang ke arah istrinya yang tampak cantik dengan rambut yang terkuncir asal dan pakaian sederhana ala ibu rumahan.

Yerim selesai dan dia membawa makanan hasil masakannya ke atas meja makan tepat di depan atasa. Setelah selesai dia duduk dan memulai untuk sarapan bersama sang suami.

"Makanlah... bagaiaman? Apa itu enak?" Atasa menelan makanannya dan dia menganggukan kepalanya sambil mengunyah makanan itu.

"Enak" yerim tersenyum.

"Oh ya yerim.. bagaimana dengan kuliahmu? Apa kau tidak ingin melanjutkan kuliahmu?" Yerim berhenti sejenak menatap suaminya. Dia ingin, tapi dia takut jika datang semua orang masih menghakimi ya.

The darkness love you Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin