Chapter 9

1.1K 129 3
                                    





*************

Yerim melepaskan cuciannya sebentar ketika dia mendengar tangisan sang putra. Langkah yerim berlari kecil menuju kamar nya untuk mengambil sang putra.

Ketika yerim membuka pintunya, dia melihat sang putra sudah menangis meraung raung di lantai. Anak itu terjatuh dari kasurnya dan itu karna ulah ceroboh yerim.

"Dastan!!" Yerim segera mendekati putranya dan mengangkat anak itu yang menangis histeris akibat jatuh dari ranjangnya.

Yerim mulai khawatir, dia menangis mencoba untuk menenangkan sang putra yang masih menangis di gendongannya.

"Maafkan mama sayang... mama ceroboh padamu" ucapnya mencoba menenangkan anak nya.

Putranya kini sudah berusia tujuh bulan, ia sudah bisa merangkak dan bahkan bergerak kemanapun yang dia inginkan. Itu sebabnya yerim merasa bersalah karna ceroboh meletakan anaknya di atas ranjang tanpa pengamanan.

Yerim bergegas, dia harus membawa dastan kerumah sakit. Dia harus memastikan bahwa dastan baik baik saja.


Yerim mencoba mencari taksi, tapi tak ada satupun taksi yang melintas. Dastan terus menjerit di gendongan sang ibu membuat yerim semakin khawatir.

Sebuah mobil terparkir di depannya dan ketika pemiliknya membuka kacanya itu adalah mark, teman lamanya.

"Yerim? Ada apa?" Ujarnya dan yerim tampak semakin cemas.

"Mark? Aku perlu kerumah sakit... dastan sakit" ucapnya panik.

Tanpa pembicaraan apapun lah gk mark menyuruhnya masuk, dia akan mengantarkan dastan ke rumah sakit.

"Masuklah! Akan aku antar" ujarnya dan yerim tidak menolak karna hal utama yang harus dilakukannya adalah menyelematkan sang putra.

Mark bergegas pergi ke rumah sakit terdekat dan tidak membutuhkan waktu yang lama mereka sampai di rumah sakit. Yerim segera berlari ke dalam dan mencari dokter untuk memeriksa anaknya.

"Dokter.. tolong anakku.." ujar yerim kemudian meletakan dastan di ranjang rumah sakit.

Dokter memeriksanya ketika anak itu banyak menangis. Yerim setia di sisi sang putra ikut menangis karna merasa bersalah atasa kecerobohannya sendiri.

"Maafkan mama sayang..." ujarnya sambil menangis lirih.

Dokter selesai dan mencoba ikut menenangkan dastan yanh menangis.

"Tidak apa apa.. tidak ada luka yang parah darinya... dia akan baik baik saja.. aku akan memberikan obat pereda panas untuknya dan pereda nyeri" ucapnya dan yerim sedikit bernafas lega.

************

Yerim membawa putranya pulang setelah memeriksakannya ke dokter. Dastan baik baik saja dan kini sudah tenang dengan tertidur di pelukan sang ibu.

Mark mengantarkan yerim pulang lagi dan dia ikut bernafas lega mendengar dastan baik baik saja.

"Mark? Terima kasih.. sudah membantuku lagi dan lagi" ujarnya membuat pemuda tampan itu tersenyum.

"Sama sama yerim... aku senang membantumu" ujarnya membuat yerim tersenyum ke arahnya.

Sudah beberapa bulan belakangan ini, mark sering membantu yerim dalam hal apapun. Mark juga sering bermain dengan dastan di rumahnya. Ada sesuatu yang ingin mark lakukan pada wanita itu. Dia ingin merebut hatinya jika sudah tak ada lagi yang dia cintai.

Mereka sampai, yerim mengucapkan terima kasih dan kemudian turun dari mobil mark.

"Terima kasih, mark" ujarnya dan pergi masuk ke dalam unitnya bersama sang putra.




The darkness love you Where stories live. Discover now