BAB 08

371 59 11
                                    

Happy Reading!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Happy Reading!

***







Justin bergaya di depan kaca, berdecak pinggang lalu menganggukkan kepala tanda puas. Tinggal sentuhan terakhir yaitu menyemprotkan parfum.

"Udah oke kan? Kurang apa lagi ya?"

"Yaelah cepetan lah Bang!" Binar greget, nunggu Justin milih outfit tuh bener-bener menguras kesabaran dan juga tenaga.

Binar masih senantiasa sabar nunggu di depan pintu kamar Justin, sementara itu si tengah lagi duduk di sofa dengan wajah merah karena udah hampir setengah jam mereka nunggu Justin doang!

"Papi, seret aja itu anak." Ucap Sky.

Papi ketawa aja pas denger Sky ngomong. "Sabar, Sky. Kamu kaya gak tau aja kalo Abang emang begitu." Ujar Papi.

Sky mendengus sebal. "Kalo ke mall sih maklum tapi kita kan mau ke makam, ngapain pake outfit kekinian sih!? Bikin kesel aja."

Binar dateng dengan wajah cemberut diikuti Justin dari belakang dengan wajah songong. Ngeliat satu persatu outfit yang Papi sama kedua saudaranya pake habis itu ketawa sinis. "Baju kalian gak ada gayanya banget."

Ketiganya pake baju kemeja hitam sama celana bahan, gak ada tuh pake aksesoris kalung sama gelang jamet, apalagi segala pake earphone.

"Ngapain bergaya, emang Bang Jus disana mau ketemu siapa?" Tanya Binar sambil tutup hidup, sumpah deh ya Justin pake parfum lima botol kayanya baunya benar-benar menyengat.

"Abang mau ketemu pacarnya, si Mbak Kunti." Celetuk Sky.

Justin baru mau buka mulut tapi suara Papi langsung menghentikan Justin untuk adu bacot sama Sky.

"Psst, kenapa jadi ribut? Ayo pergi." Papi gandeng tangan Binar diikuti Justin sama Sky di belakang.

Pundak Sky di senggol pelan membuat dia mendelik sinis menatap saudara pertamanya.

"Awas lo." Justin berucap sebelum mempercepat jalannya.

Keempatnya masuk ke mobil, Binar yang hendak duduk di depan dengan Papi langsung di tarik oleh Justin. "Abang depan, lo belakang."

Binar cemberut lalu mulai pergi ke kursi belakang, duduk di sebelah Sky yang sedang sibuk dengan ponselnya.

Sky melirik kecil, matanya melotot kaget pas lihat Binar pakai jaket bergambar kartun. "Sejak kapan bawa jaket? Lepas gak! Apa-apa pake jaket norak begitu."

"Suka-suka aku lah!" Binar berucap galak, enak aja hoodie nya dibilang norak Binar gak terima ya hoodie mahalnya dikatain. "Uang-uang Papi kok Kak Sky yang protes!"

"Dasar wib--"

"Pi! Kak Sky nih!" Binar teriak nyaring, menatap Sky dengan tatapan kesal.

Binar itu paling gak suka dipanggil wibu dan Sky sering banget jahilin Adiknya, entah kenapa Binar gak mau ngaku wibu padahal hampir setiap hari maraton anime dan beli aksesoris jepang, penampilan dia juga sangat-sangat wibu sekali. Emang dasarnya gak tau diri.

AbhiprayaWhere stories live. Discover now