BAB 10

320 64 4
                                    

Papi yang lagi baca koran sambil minum kopi tersenyum kecil saat melihat kedua anaknya kembali akur, ya walaupun masih ada wajah-wajah kesal namun keduanya lebih bisa mengontrol diri.

Begitu juga udah cukup, selebihnya Papi yakin pasti keduanya akan membaik secara bertahap.

Fokus Papi teralih pada Binar yang lagi tidur di pahanya, padahal tadi lagi sibuk banget main game tapi gak ada sepuluh menit anak bungsunya udah tidur. Benar-benar anak terakhirnya ini hobi sekali tidur.

"Dek, pindah ke kamar gih."

Tetap gak ada sahutan, Binar kalau tidur emang pulas banget.

"Sky, mau kemana?" Papi bertanya pada Sky yang ingin keluar, pakaiannya rapih plus wangi banget. Oh, tatanan rambutnya juga rapih, jadi tambah ganteng deh anaknya ini.

Justin duduk di samping Papi, diam-diam menyeruput kopi hitam milik Papi sambil liatin Sky dari atas sampai bawah, setelahnya kepalanya mengangguk beberapa kali. "Boleh juga style nya Sky." Justin berucap dalam hati.

Sky membenarkan jam tangannya lalu berjalan menghampiri Papi untuk bersalaman. "Aku izin keluar ya, Pi." Ucapnya.

"Boleh, emang mau kemana?" Papi sama sekali nggak pernah larang anak-anaknya untuk main asal izin dan tujuannya jelas.

"Jalan sama pacar." Sahut Sky.

Oh iya, diantara ketiga anak Papi baru Sky doang yang punya pacar dan berani ngajak pacarnya kehadapan Papi. Nggak kaya Justin yang jomblo, kelihatannya doang kaya playboy padahal mah gak ada dia berkomitmen sama siapapun, temen ceweknya Justin juga tomboy semua.

Kalau Binar sih jangan ditanya, dia belum lama puber mana boleh dia pacar-pacaran, keluar aja jarang gimana mau punya cewek. Kalau semisal ada pasti Papi histeris banget.

Papi mengangguk mengerti. "Oh, pacarmu udah lama nggak main ke rumah, Papi kira kalian udah putus."

Papi bukan doain yang nggak baik sama hubungan anaknya ini tapi Papi emang kurang sreg sama pacarnya Sky, tapi kalau anaknya nyaman ya mau gimana dia sebagai orang tua cuma bisa dukung dan kasih doa yang terbaik untuk anaknya.

"Belum lah, Sky emang jarang ngajak ke rumah tapi kita masih sering jalan berdua, ngedate nya di luar." Jelas Sky.

Mendengar ucapan Sky sontak membuat Justin mendelikkan mata sinis. "Masih SMA udah pacaran, inget itu cuma cinta monyet. Monyet Sky...cinta monyet." Justin ngomongnya pakai penekanan di setiap kalimat, jadi tambah ngeselin.

"Diem deh yang gak laku." Sky berucap ketus.

Mulut Justin langsung tertutup rapat tapi tangannya langsung ngeluarin jari tengah.

"Yaudah hati-hati di jalan." Ucap Papi.

Binar bangun, cuma buka mata sebentar untuk menatap Sky. "Kak, nitip bakpao ya, yang di deket lampu merah tuh.." Ucapnya sebelum kembali memejamkan mata.

Sky mendengus tapi tetap mengangguk, Binar ini suka jajan tapi males keluar. Kalau ada salah satu diantara mereka yang keluar pasti Binar langsung nitip sesuatu. Ngeselin sih tapi karena Binar lucu jadi gapapa.

Diam-diam Justin merhatiin, senyumnya merekah lebar. Kebetulan dia lagi lapar tapi males keluar. "Gue mau nitip--"

"Nggak, gak mau." Sky langsung berjalan keluar saat Justin ingin menitip sesuatu.

🌻🌻🌻

Papi berjalan menuju kamar si bungsu, membuka pintu perlahan lalu kepalanya menyembul dari sana.

Kedua anaknya lagi duduk di karpet bulu dengan tatapan fokus pada layar. Keduanya lagi main game, sesekali terdengar umpatan kasar dari kedua anaknya.

Ekhem..

AbhiprayaWhere stories live. Discover now