CHAPTER 10. 1 [MELARIKAN DIRI]

80 6 0
                                    


Ochobot : Hallo semua, kali ini saya yang akan membuka kisah ini, di karenakan Author sedang sibuk mengurus semester akhir, baiklah kembali ke story sebelumnya, Halilintar dipaksa kembali memutar waktu, melihat ada kesempatan Halilintar berusaha mencegah kemalangan namun karena garis takdir tak dapat di cegah, dirinya berdiri menggantikan posisi dan mengalami sendiri apa yang adiknya rasakan. Sementara Blaze menyadari ada hal yang salah dari ingatannya. Lalu bagaimana kah kelanjutannya? Mari kita lihat sama-sama...

.
.
.

Warning:
Membuat terjungkal dan serangan jantung. #kalauemangkisahinibadas.
All Character Boboiboy monsta punye.
#Ane, pinjam...wkwkw#Plak!!
Story terinspirasi dari Gravity Fall. #walau gak sepenuhnya kesitu karena sisanya imajinasi gila saya(0w0)
Typo merayap dimana-mana.

Plus Sorry kalau kadang all boboiboy rada Oc banget ditangan ane~

.
.
.

"Jurnal itu akan membantu kita..."

"Jurnal?"

Ice dan Blaze saling tatap dan melihat ke jurnal yang di pegang Ice.

"Tunggu? Kenapa kak Hali bisa yakin kalau ini akan membantu?" Tanya Ice yang meletakan jurnalnya perlahan dihadapan keduanya.

Halilintar mengambil buku itu dan membuka bagian Halaman sihir secara perlahan.

"Blaze seharusnya sudah tau, misteri lain dari buku ini bukan?"

"Eh...um...?"

Blaze bergumam tak yakin.

"Ini bukan hanya buku biasa tapi ini adalah-"

"Buku sihir..." Gumam Blaze yang akhirnya mengerti apa yang dimaksud Halilintar yang mengangguk membenarkan bahwa apa yang ia gumam kan adalah kebenaran di balik jurnal.

"Hah? Buku sihir? Memang nya kita ada di zaman apa?" kata Ice yang masih berpikir rasional dan tak teralu percaya.

"Yah, Awal nya aku juga begitu, tapi saat ini..."

Halilintar menatap kedua adiknya yang juga menatapnya bingung.

[ untuk bisa memakai sihir di buku itu di butuhkan dua kunci dan aku hanya bertaruh pada instingku Bahwa kami lah kuncinya ]

Itu lah kata-kata Blaze dari masa depan yang Halilintar tau.

"kunci yang di butuhkan sudah lengkap..." Kata Halilintar serius.

"Kunci?" Ulang Ice yang tak teralu yakin dengan apa yang di katakan Kakaknya.

"Oh benar! Kunci! Tapi apa maksudnya lengkap? Kak Hali punya kuncinya?" Blaze dengan wajah polos penuh rasa penasaran.

Halilintar menunjuk kearah keduanya yang menunjuk pada diri masing-masing.

"Kalian lah kuncinya..."

"Haaah???"

Sementara di sisi lain didalam gua tim pencari Halilintar dan Blaze yang terpisah dari Ice mereka menemukan sebuah lab tempat penelitian yang di tinggalkan. Solar dan Taufan sedang mengecek komputer yang ditemukan menyala oleh Thorn.

"Sudah, sudah jangan sedih...mereka pasti baik-baik saja"

"Um, maaf Thorn..."

Thorn sedang menghibur Ochobot yang sedih duduk agak jauh dari mereka.

"Tapi Ice pergi kemana ya? Kok bisa di berlari tanpa menabrak batu?" kata Ochobot walau agak cegukan kecil berusaha menghentikan isakannya.

"Hm, Thorn coba lihat sekeliling dulu..." Kata Thorn yang merasa mereka diawasi.

Você leu todos os capítulos publicados.

⏰ Última atualização: Dec 31, 2023 ⏰

Adicione esta história à sua Biblioteca e seja notificado quando novos capítulos chegarem!

Island Rintis [Slow Update]Onde histórias criam vida. Descubra agora