ALWAYS C. 16

112 63 70
                                    

HELLO READERS!!

ALWAYS C. 16

____

ALWAYS

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

ALWAYS

Dua hari berlalu...

"Anak anak jadi terakhir, sebelum ibu tutup mata pelajaran matematika hari ini, ibu hanya ingin mengatakan jikalau, tidak lama lagi akan di adakan ujian kelulusan, lebih tepatnya waktu kalian hanya tersisa dua bulan, jadi segera persiapkan diri kalian masing masing mulai sekarang jangan bermalas malasan, gunakan waktu dua bulan itu untuk kalian belajar"ucap bu Rina menasehati para penghuni kelas sebelum ia meninggalkan ruangan.

"Baik bu" sorak para siswa siswi secara bersamaan menanggapi ucapan bu Rina.

"Baiklah sampai jumpa pekan depan, semoga kalian semua tetap sehat tidak ada yang mati, hingga kita dapat bertemu kembali di jam pelajaran yang akan datang, dan ingat kerjakan tugas yang saya berikan, untuk yang tidak mengumpulkan tugas, siap siap mendapat hadiah special dari saya"tegas bu Rina, lalu setelahnya wanita paruh baya itu meraih buku paket matematika yang ia gunakan tadi lalu berjalan pergi meninggalkan ruang kelas.

Sepeninggal guru killer itu, kini ruangan kelas tiba tiba menjadi ricuh dan berisik akibat keresahan para siswa siswi yang masih belum siap untuk menghadapi ujian kelulusan.

"Ujian kelulusan bentar lagi, gue harus belajar mulai dari sekarang.."gumam Alana.

➷➷➷

" Woi mikirin apaan lo, ngelamun mulu ntar kesambet Cill" sahut Amora seraya mengibas ngibaskan tangannya tepat pada depan wajah Alana, hingga membuat gadis itu membuyarkan lamunanya.

Alana lalu beralih menatap Amora, menghela nafas pelan lalu berucap "gue lagi kepikiran tentang ujian kelulusan nanti Mor" lirih Alana, gadis itu kini tampak cemberut, ia menyilangkan tangannya di atas meja lalu menumpukkan wajahnya di kedua tangannya.

"Aelah masih lama Na, santai dulu napa" ujar Falenza santai tanpa menoleh sedikitpun ke arah Alana, gadis itu masih tetap sibuk memakan sup hangat miliknya.

"Santai amat si lo Len, lo gak mikir apa lo bakal lulus apa kagak?" pekik Amora seraya menatap bingung pada Falenza yang begitu terlihat santai.

"Ngapain?, gue kan pinter" balas Falenza, gadis itu tampak percaya diri. Namun wajar saja ia merasa seperti itu, secara setiap kali mereka melaksakan ujian, gadis itu pasti akan mendapatkan nial tinggi.

"Iya juga sih, tapi itu lo Len. Lo pinter sedangkan gue..bego" lirih Alana.

"Ada yang namanya belajar Cill, gak ada orang yang bodoh sebenernya, adanya itu cuman orang yang males buat belajar, makanya mereka gak punya banyak ilmu" ucap Amora, gadis itu tersenyum hangat seraya mengusap lembut pundak Alana, mencoba menyemangati sahabatnya.

ALWAYSWhere stories live. Discover now