ALWAYS C. 18

75 38 60
                                    

HAII READERS!!

ALWAYS C. 18

ALWAYS

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

ALWAYS

Kini Samuel dan Miskha tengah berada di atas Rooftop. Suasana terasa hening, keduanya tampak tak saling berucap, lantaran Samuel yang hanya berdiri diam, bersandar pada pembatas rooftop seraya memejamkan mata menikmati hembusan angin yang menerpa dirinya. Sedangkan Miskha, gadis itu kini tengah sibuk menyisir rambutnya dengan jari jarinya setelah di buat acak acakan oleh Alana tadi, tampak sangat kesal gadis itu hingga terus memaki Alana di benaknya.

Selang beberapa saat, Miskha tersadar bahwa suasana kali ini terasa sangat canggung dan senyap, gadis itu menghentikan kegiatannya lalu menatap punggung laki laki yang kini berdiri tak jauh dari dirinya berada, ia manatap lamat laki laki itu dengan seringai yang tercetak di bibirnya, "kayaknya ini waktu yang tepat" gumam Miskha lalu setelahnya ia berjalan menghampiri Samuel.

"Eum El, makasih banget ya, udah nolongin aku tadi" cicit Miskha memecah keheningan di antara keduanya, dirinya kini telah berdiri tepat di samping Samuel. Miksha perlahan mengukir senyuman manis di bibirnya seraya mendongak dan menatap wajah Samuel yang kini berdiri diam seraya menatap lamat lalu lintas jalanan yang padat pengendara di bawah sana, tampak laki laki itu sama sekali tidak peduli dengan keberadaan Miskha di sampingnya.

"El kamu baik banget deh, dari kemarin kamu nolongin aku, andai kamu gak nganterin aku pulang, aku gak tau nasib aku kayak gimana. Dan sekarang kamu nolongin aku lagi. Kamu emang yang terbaik El".

"Oh iya El sebenernya, aku suka sama kamu, dari dulu sih. Cuman baru kemarin aku berani deketin kamu" Miskha lanjut berucap, gadis itu tampak antusias mengucapkannya tatkala ia merasa yakin jikalau Samuel akan menerima pernyataan rasa sukanya.

Namun semua tak berjalan sesuai harapan Miskha, yang di harapkan gadis itu adalah Samuel akan langsung menerimanya, karena mengaggap laki laki itu juga sama menyukainya. Namun itu di luar dugaan, Samuel hanya diam, tak menanggapi ucapan Miskha hingga gadis itu di buat bingung olehnya"El..kamu dengerin aku gak?"panggilnya lembut seraya menepuk pelan pundak laki laki itu.

"Pergi"Samuel membalas dengan berucap datar, matanya melirik tajam pada Miskha, tangannya terangkat lalu mencengkram dan melepas tangan Miskha dari pundaknya.

"Gue gak suka, sama lo"
"Lo bisa pergi kan sekarang?"Samuel kembali berucap, berbalik dan menghadap tepat di depan gadis yang kini tampak gelagapan di hadapannya.

"El kenapa? aku pikir kamu juga-"

"Lo pikir gue nolongin lo karena gue suka sama lo?, lo salah paham. Gue nolongin lo kemarin karena gue cuman kasian sama lo, dan tadi, gue juga nolongin lo karena gue gak mau Alana dapet masalah"Samuel menjawab cepat dan menyela ucapan Miskha.

"Maksud kamu?" tanya Miskha yang semakin di buat bingung.

"Bu Siska, lo tau kan? "jawab Samuel, Miskha yang mendengar jawaban Samuel yang menyebut nama guru killer itu seketika tertegun di tempat, ia seakan cepat memahami maksud Samuel yang menghentikan Alana tadi.

ALWAYSWhere stories live. Discover now