Bab 8

174 36 45
                                    

Hallo?

\⁠(⁠^⁠o⁠^⁠)⁠/

Your likes and comments mean a lot to me ❤️🔥

______

Akhirnya Nadine dihukum dengan suka rela. Lagi pula, dia sudah tahu nasib seorang tokoh antagonis akan selalu seperti itu.

Tapi, tentu saja dia tidak akan membiarkan dirinya sendiri dihukum. Mereka, Devil Flower, atas kecakapannya dalam berbicara, tentu saja mereka ikut dihukum dan itu jauh lebih parah.

Devil Flower dihukum membersihkan seluruh lapangan yang dimiliki sekolah, baik itu yang ada di luar atau di dalam selama dua minggu. Dikerjakan saat pagi hari sebelum masuk, siang hari saat istirahat yaitu 20 menit untuk makan, 40 menit untuk hukuman dan sore harinya sampai beres.

Sedangkan Nadine hanya dihukum merapihkan buku-buku perpustakaan untuk seminggu setiap pulang sekolah. Bahkan waktunya bisa diganti jika memiliki waktu senggang. Kerjaannya hanya mengembalikan buku-buku yang dipinjam ke rak dan mencari buku-buku yang ada di list antrian, hanya itu. Dia tidak akan merasakan kepanasan, berkeringat atau kelelahan yang berlebihan. Tapi, ternyata ini jauh lebih ribet. Pekerjaan ini tidak bisa dianggap sepele.

Baru pertama kalinya dia menjalani hukuman tersebut, sudah ada daftar list antrian yang banyak untuk segera dipisahkan, hampir 60 buku dan kebanyakan itu disimpan di rak paling atas. Dan ada lebih dari 100 buku yang harus kembali disimpan ke rak masing-masing. Buku pelajaran yang dipinjam dari berbagai kelas. Itu hanya untuk satu hari, besok pasti jumlahnya akan berbeda.

Melihat isi troli buku. Di setiap raknya masih ada buku yang harus disimpan. Hari pertama, dia sudah mabuk buku.

Nadine menghela nafas lelah. Mendudukkan diri di antara rak buku. “Kenapa mereka pada rajin sih?” dumelnya.

Mari istirahat untuk sebentar.
Nadine mengambil tasnya yang disimpan di troli buku. Mengambil buku diary. “Ayo baca lagi.”

Penanda itu berjudul, Kebun Bunga Matahari

Hari ini kami sedang libur sekolah. (Aku dan kembaran menyebalkan)
Aku sudah cerita? Kami satu sekolahan. Saudara menyebalkan yang selalu mengikuti aku kemana-mana, menyebalkan!

Kami pergi ke tempat yang benar-benar indah. Coba tebak? Aku beritahu ya, kami pergi ke kebun bunga matahari! Namanya Sunflower Happiness. Disana ada banyak jenis bunga matahari. Akan aku sebutkan! Disana ada jenis Big Smile, Early Russian dan Sunspot.

Banyak foto yang diambil Papah. Tapi, sayangnya kameranya hilang… seseorang mencurinya saat kami lengah. Aku harap si pencuri mengalami kebotakan!
Aku harap aku bisa kembali lagi ke saat umurku 17 tahun.... akan menyenangkan (⁠ ⁠ꈍ⁠ᴗ⁠ꈍ⁠)

Nadine tak bisa mengendalikan senyumnya. Jadi apa dia berhasil balik ke sana? Kayaknya enggak.

Sejauh ini tidak ada kejadian buruk tentang hidupnya. Hanya ada tulisan kebahagiaan dari gadis polos. Sejak kapan semuanya menjadi buruk? Tepatnya, kapan Mamahnya meninggal? Dia ingin bertanya kepada Papah atau Lokus, tapi hatinya tidak mengijinkan.

Saat dia bertanya kepada Bibi dan Pak Rusman, mereka tidak tahu. Karena mereka baru bekerja sebentar di rumah itu.

Tiba-tiba muncul sebuah pemikiran yang membuatnya sedikit berharap dan bersemangat. “Apa gue bisa kembali dengan cara mewujudkan keinginan Lotus?”

“Bisa jadi! Patut dicoba!”

Terpampang senyum di wajahnya. “Jenius banget lo Nadine!”

Mengangkat kedua lengannya, berseru spontan. Bodo amat, lagi pula siapa yang akan datang ke perpustakaan di sore hari gini.

TRANSMIGRASI? NOVEL? ENGGAK!!Where stories live. Discover now