Bab 15

166 23 22
                                    

Yo 🙌

Happy reading (⁠◕⁠ᴗ⁠◕⁠✿⁠)

_______

Begini, gue keinget Mamah.

Dulu saat Mamah muda, beliau primadona di sekolahnya.

Banyak banget cowok yang inign jadi pacarnya. Tapi, Mamah gak terlalu memperdulikan hubungan yang dinamakan 'pacaran'.

Bisa dibilang, di sekolah Mamah jadi atlet lari.

Mamah juga sering ikutan lomba lari mau di sekolah atau di luar sekolah. Pokoknya Mamah keren banget!

Dan yang kerennya, Mamah pernah cerita, momen yang paling-paling berharganya adalah saat mengikuti Maraton.

Gue pingin banget kayak Mamah! Gue pingin banget ngerasain sensasinya! Kejadian itulah membuat Mamah berpikir, bahwa masa mudanya sangat seru dan menyenangkan! Bahwa ia hidup dengan bebasnya...

Harapan baru, ditemukan!

Makin kesini, kenapa Nadine hanya menemukan harapan-harapan Lotus yang tak masuk akal. Kemarin, harapannya berkaitan dengan pemeran utama dan sekarang tentang maraton. Kenapa? Maraton? Maraton yang itu? Bukan Maraton film? Tapi Maraton lari? Dia harus lomba lari jarak jauh? Lari dengan jarak 10 km atau lebih? Lari terus-menerus tanpa henti?

"Gila aja! Butuh waktu berapa lama orang non pengalaman kayak gue mempersiapkannya?" Lari keliling lapangan satu kali saja, Nadine sudah merasakan capek luar biasa.

Dan juga, Nadine sama sekali tidak tahu menahu informasi mengenai Maraton. Dia hanya pernah nonton sekali Anime tentang kegiatan tersebut, Anime berjudul Kaze Tsu Fuiteiru.

Sedangkan, Nadine ingin segera mengabulkannya dengan secepat mungkin. Dia, tidak harus terus berlama-lama di dunia ini. Meski cara agar dia kembali hanyalah sebuah asumsi, tapi dia tidak salah, kan? Dia hanya berusaha. Tapi, Maraton? Pasti membutuhkan waktu yang tak sebentar.

Nadine, melihat troli buku, tugasnya telah selesai. Masaa hukumannya berakhir hari ini. Sudah berapa lama dia berada di dunia ini? Pastinya kurang dari sebulan. Tapi, dia merasaa sudah tinggal berbulan-bulan. Waktu, terasa tak menyenangkan seperti mimpinya tadi malam.

Nadine merasa mimpinya bukanlah mimpi. Apakah itu petunjuk keberadaan jiwa Lotus? Apa Lotus mulai mau menunjukkan dirinya? Apa selama ini Lotus mengetahui apa yang dilakukan Nadine? Karena dia berhasil mengambulkan salah satu keinginan Lotus yang belum terwujud.

"Lotus!"

"Lotus!"

Seseorang menepuk pundak Nadine. "Lotus!"

Nadine menoleh terkejut. "Ya?"

"Lotus! Ada masalah!" Hatari terlihat cemas.

"A-apa? Masalah apa?"

"Kembarannya kamu, Lokus. Dia..."

"Kenapa? Dia kenapa?"

Entah karena ini tubuh Lotus, Nadine dapat mengetahui seberapa besar respon khawatirnya setelah mendengar informasi mengenai Lokus. Dia berlari nyaris membabi buta, meninggalkan Hatari yang berusaha menyamakan larinya. Terus berlari di sepanjang lorong sekolah tanpa menjeda. Dia, hanya ingin segera sampai dan mengetahui kondisi Lokus dengan mata kepalanya sendiri.

Meski mereka saling tak suka, saling menghindar satu sama lain atau lebih buruknya saling membenci. Tapi, reaksi tubuh asli Lotus tetap merasa khawatir dan takut. Tetap saja, mereka saudara. Mereka adalah keluarga. Sama seperti Nadine. Meski dia membenci Papahnya setengah mati, terkadang dia merasa cemas saat sesuatu hal buruk menimpa Papahnya.

TRANSMIGRASI? NOVEL? ENGGAK!!Where stories live. Discover now