[1] Kembar Empat Duke

Bab 89

“Tidak, kamu bisa melakukannya seperti ini, kenapa kamu tidak bisa melakukannya?”

“Aku memahaminya dengan baik…”

Itu membuat frustrasi.

“Siapa yang mengayunkan tongkat estafet dengan lemah? Berikan kekuatan pada jari kelingkingmu juga. Dan aku terus mengambil langkah setengah ketukan kemudian, ta, ta, ta, ta, ta. Cocokkan irama ini. Ya? Apakah Anda tidak memiliki rasa ritme? Sebelum saya bisa mengalahkan anjing gila itu, saya digigit lagi. Ah, sudah berakhir, sudah berakhir. Anda sudah mati dan sekarang sedang dibuat kompos di luar. Itu bagus, itu bagus. Dia rela mengorbankan dirinya demi sebatang rumput liar di gurun pasir. Saya juga seorang petani. Tepuk tangan. Bahkan endingnya pun indah.”

“Konfusius juga… Kata-katamu terlalu kasar.”

"Terus? Apakah kamu akan menyalahkanku saat kamu mati?”

“Tidak, sudah kubilang sebelumnya, aku tidak punya perasaan dendam. Kamu terus mengatakan ini, jadi aku mulai merasa sangat kesal.”

“Oh, aku tahu ini akan menjadi seperti ini. Anda tidak bisa hidup tanpa mendengar kekesalan saya. Coba lagi. Bahkan jika kamu hanya mengayunkannya, itu akan sangat berguna jika kamu mempelajarinya.”

Aku mengayunkan tongkat dan menunjukkan tiga dari tiga puluh enam jalur metode tongkat pemukul. Tidak ada yang tidak bisa ditiru, sekalipun berupa rangkaian gerakan. Namun petani itu ragu-ragu, menirukan gerakanku, dan akhirnya tertidur.

"Apa? Kenapa aku tidak bisa melakukan ini?”

Selain frustrasi, aku merasa tidak berdaya. Mengapa aku tidak bisa mengikuti sesuatu yang begitu mudah?

"Ah."

Tiba-tiba, aku memahami perasaan Lannistar. Aku memoles gerahamku. Meski tumbuh kembali berkat kekuatan Uyasu, aku hidup tanpa gigi geraham selama empat tahun. Mengapa aku dipukuli begitu keras? Itu bukan karena dia membenciku. 

Itu hanya karena aku frustrasi. Semakin aku memikirkannya, semakin aku kesal. Dasar bajingan psikopat, apakah kamu mencabut gerahammu karena frustrasi?

“Hmm, sudah kuduga, seni bela diri dari seni bela diri tidak cocok untukku. Itu bukanlah sesuatu yang bisa Anda pelajari dengan cepat.”

“Di manakah tempat bernama Moorim yang mengajarkan hal-hal aneh seperti itu? Oh, itu Saksin.”

Tinggal kurang dari tiga hari lagi.

Sudah waktunya untuk berkilau.

Aku teringat kembali gerakannya, yang samar-samar meniru perilaku herbivora Dandubongal. Karena aku menggunakan cambuk yang telah aku ayunkan selama beberapa dekade, aku bisa menirunya dengan cara yang sama. 

Dia adalah petani. Dia memiliki stamina dan kekuatan yang dikembangkan melalui pertanian. Dan sabit, sekop, dan cangkul pasti diayunkan ratusan kali sehari.

“Ini adalah dunia yang terlalu jauh untuk saya tangkap.”

Jika kalian mengasosiasikan farming dengan cara membunuh orang.

Teknik bela diri yang ditiru Lanista sungguh beragam. Suatu hari, dia membawa pancing dan memukuliku, dan dia juga memukuliku dengan alat musik seperti seruling, gendang, dan bel besi. Lannistar suka berkata, “Saya akan mencegah Anda kembali ke spesies saya.” dia berkata

[Alirannya pada akhirnya menyatu menjadi satu, jadi untuk mencapai puncak ketiadaan, Anda harus mengetahui semua alirannya.]

Dengan kata lain, setiap aliran bisa menjadi 'ketiadaan'.