BAB 14 - PERTEMPURAN (2)

1.2K 126 52
                                    

Belum revisi ✖️

-BAB 14-

|PERTEMPURAN (2)|

Jauh di gerbang luar Lembah Dirmaga, kelima Putra Kerajaan yang terdiri dari Raja Maizer, Pangeran Rugero, Pangeran Jeofrel, Pangeran Hannes, dan Pangeran Jemiriel, serta Raja Ambraka, menghadapi Anthanasius yang masih dalam bentuk hewan. Kali ini ia tidak sendiri, pasukan serigala yang sebelumnya sudah mereka kalahkan, datang lagi dan mengepung mereka semua.

"Sejauh mana kita bisa melawan mereka?" Pangeran Rugero menggumam, "si tua itu-haisshh! Jika saja tidak ada kehidupan abadi di sini, aku akan membunuhnya dengan tanganku sendiri." Pangeran Rugero tersulut emosi.

RAAARGGHHH!

Raungan Anthanasius dalam bentuk hewan terdengar, si tua itu seperti memberikan instruksi kepada pasukan serigala untuk menyerang kelima Putra Kerajaan dan Raja Ambraka. Di hadapan mereka, pasukan serigala berdiri berjajar membentuk barisan pertahanan untuk melindungi Anthanasius yang ada di belakang.

Atlas, tangan kanan dan Jenderal dari pasukan serigala tampak memimpin. Dia masih berada di bawah pengaruh Anthanasius yang kuat. Mata mereka semua tampak merah. Merahnya sama persis dengan kekuatan cahaya Anthanasius. Begitu raungan terdengar, Atlas melolong panjang, mengisyaratkan bahwa pasukan serigala harus menyerbu Raja Ambraka dan kelima Putra Kerajaan.

Baik Raja Ambraka dan kelima Putra Kerajaan membentuk posisi siap dengan pedang dan katana di masing-masing tangan, sementara Raja Ambraka kembali dalam wujud serigalanya. Namun, saat hendak menyerbu, dari belakang terdengar suara langkah kaki kuda yang ramai dan sorakan kemarahan. Mereka menoleh ke belakang, ternyata itu adalah pasukan dari kerajaan D'Forse yang dipimpin oleh, Tuan Amberson/Kesatria Pedro, Jenderal Savero, Kepala Rakyat Zambruka, Perdana Menteri Xenova, dan Ketua Wanita Laquitta yang baru saja keluar dari dalam hutan.

Sepertinya mereka sudah sampai setelah berhasil melewati hutan yang dipenuhi oleh salju.

Para pasukan prajurit Kerajaan sudah siap dengan senjata masing-masing. Jumlah mereka tidak banyak, tapi setidaknya ini lebih baik dari pada hanya 6 orang saja yang bertempur. Tak hanya itu, pasukan wanita Pangeran Jemiriel juga sudah hadir.

Setelah semua pasukan kerajaan berkumpul, Raja Maizer mengangkat pedangnya ke atas, lalu mengayunkan pedang tersebut ke depan, sambil berseru:

"SERAAANG!"

Prajurit kerajaan berlari ke arah pasukan serigala tanpa ada rasa takut sama sekali. Kedua pasukan bertemu di tengah dan mulai bertarung satu sama lain. Penyerbuan prajurit serigala memang membuat prajurit Kerajaan sedikit kewalahan, namun mereka tidak ingin menyerah. Jiwa perang mereka kembali menyala setelah lebih dari ratusan tahun hidup dalam kedamaian.

Kelima Putra Kerajaan, Raja Ambraka, Tuan Amberson/Kesatria Pedro, Jenderal Savero, Kepala Rakyat Zambruka, Perdana Menteri Xenova, dan Ketua Wanita Laquitta, turut berada di tengah-tengah peperangan untuk melawan prajurit serigala tersebut. Sementara Anthanasius yang masih setia dalam wujud hewan aneh itu, berada di belakang dan hanya menyaksikan pertempuran yang terjadi. Dia merasa lawannya tidak sepadan, prajurit serigala bisa mengalahkan prajurit kerajaan dan kelima Putra Kerajaan serta Raja Ambraka.

Di sisi lain, Varischa, Pangeran Cleon, dan wanita ular tiba di gerbang luar Lembah Dirmaga saat pertempuran itu sedang berlangsung. Pangeran Cleon segera menarik dua orang wanita tersebut agar bersembunyi di balik bebatuan, karena Pangeran Cleon tahu bahwa Varischa dan wanita ular ini sangat penting bagi dua kerajaan. Varischa keturunan bangsa D'Forse dan wanita ular kiriman Dewa langit untuk Lembah Dirmaga.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 16 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

(Seri 2) D'FORSE | FINDING THE MISSING Where stories live. Discover now