BAB 7 - PERSIAPAN PERANG

1.3K 212 25
                                    

-BAB 7-

|PERSIAPAN PERANG|

"Aku berencana memulangkan Varischa dan Stephen. Aku akan mengajak mereka kembali," ucap Tuan Amberson.

Namun hal itu tampaknya tak disetujui oleh Raja Maizer. Terbukti dari raut wajahnya yang berubah dalam hitungan detik. Saat ini mereka berdua sedang diskusi. Hanya berdua saja, di dalam rumah milik Pangeran Inocenzio. Adik-adiknya sedang berada di luar, asik sarapan dengan ikan bakar yang dimasak oleh Pangeran Inocenzio dan juga Stephen.

"Tapi... bagaimana dengan Raja Ambraka? Aku sudah berjanji untuk menolongnya," protes Raja Maizer.

Tuan Amberson tampak tenang berdiri di balik jendela yang mengarah langsung ke para anak muda yang asik makan di luar sana, memunggungi Raja Maizer. Dia merasa sudah tidak ada lagi harapan yang bisa mereka lakukan untuk membantu Raja Ambraka, sementara Varischa tidak siap melakukannya. Maka dari itu Tuan Amberson melakukan diskusi ini dengan Raja Maizer.

"Kalian bilang hanya Varischa yang bisa melakukannya, bukan? Tapi Varischa tidak mau melakukannya. Dan aku tidak ingin memaksanya untuk melakukan hal yang berbahaya ini," jawab Tuan Amberson.

"Kau bisa membujuknya terlebih dahulu, Kesatria Pedro. Aku yakin dia pasti mau dan bisa. Hanya saja dia sedikit takut," kata Raja Maizer, berusaha untuk membujuk.

Tuan Amberson berbalik badan. Menatap dalam ke mata Raja Maizer. "Trauma seorang wanita tidak bisa disembuhkan begitu saja. Sebagai seorang pria bijak dan dewasa, sekaligus Raja besar dari sebuah kerajaan, kau seharusnya bisa mengayomi orang-orang yang berada di bawah kekuasaanmu. Dan Varischa adalah keturunanku. Dia memiliki darah bangsa D'Forse. Aku tidak ingin dia menjadi korban selanjutnya dari permasalahan kerajaan ini. Dia tidak tahu apa-apa."

Dan selanjutnya Raja Maizer terdiam. Tuan Amberson melangkah keluar, namun belum sempat ia menyentuh pintu, Raja Maizer kembali bersuara.

"Susah menjadi diriku, Kesatria Pedro. Aku selalu serba salah. Aku berada di tengah-tengah jembatan kayu yang talinya hampir putus. Salah melangkah sedikit saja, maka aku akan jatuh ke dalam jurang. Di satu sisi aku sudah berjanji dengan Raja Ambraka, penguasa Lembah Dirmaga. Tapi di sisi lain aku juga tidak ingin mengorbankan Varischa untuk yang kedua kalinya. Mana yang harus aku pilih, Kesatria? Mengingkari janjiku dan membuat harga diriku sebagai Raja tercoreng? Atau mengorbankan salah satu keturunan bangsa D'Forse dan melukainya?"

"Aku tahu betapa susahnya menjadi dirimu. Tapi aku juga tahu, kau masih mempunyai hati nurani untuk tidak melukai salah satu keturunan bangsa kita," kata Tuan Amberson dan setelahnya ia melangkah keluar setelah berhasil membuka pintu.

Raja Maizer mendesah panjang. Ia banting tubuhnya ke kursi sembari mengusap kasar wajahnya. Dan tampaknya kali ini Raja Maizer harus mengambil keputusan yang berat. Yaitu, memulangkan Varischa, Stephen, serta Tuan Amberson ke dimensi Alzura.

"Cleon, antarkan kami ke Istana. Aku akan pulang bersama dengan Varischa dan Stephen."

Acara makan ikan bakar yang terasa nikmat itu seketika berhenti begitu saja ketika Tuan Amberson datang dan langsung berbicara pada intinya. Semua orang saling pandang, dahi-dahi mereka berkerut karena kebingungan. Tadi, setelah berbicara dengan Raja Maizer, Tuan Amberson langsung menemui Pangeran Cleon yang sedang asik berkumpul dengan saudara-saudaranya.

"Kenapa? Bukankah kita akan ke Lembah Dirmaga untuk menyelamatkan istri dan wilayah kekuasaan Raja Ambraka?" heran Stephen. Bahkan mulutnya masih penuh dengan daging ikan, belum sempat tertelan.

(Seri 2) D'FORSE | FINDING THE MISSING Where stories live. Discover now