BAB 1 - PERTEMUAN KETURUNAN KESATRIA PEDRO

1.6K 285 21
                                    

-BAB 1-

|PERTEMUAN KETURUNAN KESATRIA PEDRO|

"Kau yakin akan pergi ke Swiss?"

"Ya, demi Ibu."

Stephen benar-benar melakukan permintaan sang Ibu yang menyuruhnya untuk pergi ke Swiss, mencari desa D'Forse dan wanita yang bernama Varischa. Alquinsha sampai tak habis pikir dengan kisah yang diceritakan oleh Nyonya Amalia tentang kerajaan yang hilang selama lebih dari 509 tahun yang lalu. Kini, kerajaan tersebut terjebak di suatu dimensi yang tidak dapat dimasuki oleh siapa pun. Kecuali satu wanita yang bernama Varischa.

Stephen langsung mengemasi semua kebutuhan yang mungkin dibutuhkan saat ia tinggal beberapa hari di Swiss. Lalu, memasukkannya ke dalam satu koper besar.

Wanita berambut pirang tersebut membantu Stephen melipatkan pakaian yang akan dimasukkan ke dalam koper. Meski pun harus berceloteh panjang lebar. "Tapi kerajaan yang Ibumu ceritakan apa benar ada? Mustahil sekali rasanya menemukan kerajaan yang hilang selama kurang lebih 509 tahun yang lalu. Ada di mana kerajaan itu sekarang? Bagaimana Ibumu bisa mengetahui tentang kerajaan itu? Dan Varischa? Siapa Varischa?"

Stephen yang sedang mondar-mandir untuk mengambil beberapa barang, berhenti tepat di sebelah Alquinsha. Sejenak ia diam sambil memasukkan botol-botol parfum kesukaannya, ke dalam koper yang terbuka lebar di atas kasur berharga miliaran rupiah.

Helaan napas bingung terdengar. Tak lama hembusan napasnya memburu. "Entahlah, Ibu mengatakan bahwa kunci jawaban dari ini semua ada pada Varischa. Ibu tidak menjelaskan apa pun. Dia hanya menyuruhku mencari wanita itu terlebih dahulu dan tanyakan semua hal padanya."

Pergerakan Alquinsha terhenti lantaran pandangannya teralihkan pada buku tua coklat yang sudah usang berada di samping tas ransel milik Stephen. Alquinsha mengambil buku tersebut, melihat judul bukunya, lalu mengelus permukaan sampul buku yang sedikit kasar.

"D'Forse. Eternal Kingdom."

Stephen ikut memandangi buku misterius tersebut.

"Dari judulnya saja sudah bisa ditebak bahwa kerajaan ini hidup abadi. Tapi apa kau yakin jika kerajaan ini benar-benar ada?"

Stephen menghempaskan bokongnya ke atas kasur, sibuk menghembuskan napas panjang, dan kemudian mengusap wajah sendiri secara kasar. Dia tidak memiliki otak pintar untuk berpikir. Hanya tertolong wajah tampan, populer, dan orang terpandang di tahun itu. Bayangkan saja jika Stephen bukan orang terkenal, gadis bodoh mana yang mau berkencan dengan laki-laki bodoh sepertinya?

"Yang membuatku yakin adalah, Ibu memiliki kemampuan khusus untuk melihat masa lalu. Dan buku itu ia tulis setelah melihat kejadian di masa lampau. Ibu memang tidak menjelaskan apa pun, tapi aku sempat membaca isi buku itu sedikit. Ibu menuliskan di buku itu, bahwa ada kejadian dimana seorang gadis yang berusia 17 tahun, tidak sengaja masuk ke dalam sebuah dimensi yang misterius. Namanya dimensi Azra."

"Dimensi Azra?" beo Alquinsha. Dahi sang wanita mengernyit dalam. Tanda tidak mengerti sama sekali. Ia ikut duduk di sebelah Stephen, melupakan kegiatan melipat pakaian tadi.

"Iya. Itu dimensi tempat dimana kerajaan itu berada sekarang. Makanya kerajaan itu disebut hilang sejak 509 tahun yang lalu. Karena sebenarnya kerajaan itu sekarang ada di dimensi Azra itu. Tersembunyi dan tidak diketahui oleh manusia modern zaman sekarang."

"Lalu?"

"Di kerajaan itu ada tujuh bersaudara. Satu orang Raja dan enam orang Pangeran. Sebenarnya wanita yang bernama Varischa itu akan dijadikan tumbal oleh ketujuh bersaudara ini. Varischa akan menjalani ritual di bulan purnama. Ritual ini seperti melakukan pertukaran jiwa dengan sang Dewi Bulan untuk menghilangkan kutukan ritual pengorbanan diri yang dilakukan oleh Ibu mereka, yaitu Ratu Ramera. Agar kerajaan mereka bisa keluar dari dimensi ilusi keabadian dan kembali ke peradaban. Tapi, salah satu dari mereka ada yang menentang keras. Sempat terjadi perdebatan dan pertengkaran. Hingga akhirnya aku tidak tahu bagaimana wanita itu bisa keluar dari dimensi dan lolos dari ritual tersebut."

(Seri 2) D'FORSE | FINDING THE MISSING Where stories live. Discover now