03. TEMPORARILY LOST

433 331 94
                                    

HALO SEMUANYA!
GIMANA KABARNYA HARI INI? SEMOGA BAIK SELALU YA, SEMOGA KALIAN SUKA SAMA PART KALI INI.

— HAPPY READING —

"Ck." Falla berdecak kesal karena sekumpulan siswi itu tidak menghiraukan bicaranya.

Tidak mau ambil pusing, Falla memilih untuk kembali memfokuskan diri pada tujuan awalnya, yaitu mengejar Nura.

Ia kemudian mulai mengejarnya lagi, sembari berucap sesekali. "Nura, urusan kita belum selesai ya, jangan kabur kamu!"

Nura sama sekali tidak menoleh ataupun menghentikan langkah nya, entah karena sengaja atau memang ia tidak mendengar ucapan Falla karena jarak mereka yang sudah cukup jauh.

"NURA!" Falla memanggil perempuan berambut coklat itu sekali lagi, kali ini dengan suara yang lebih keras dari sebelumnya, berharap Nura akan berhenti.

Namun nihil, Nura tetap tidak menghiraukan panggilan itu. Ia terus melanjutkan langkahnya tanpa memperdulikan Falla yang sudah mulai lelah mengejarnya.

Hingga akhirnya, mereka sampai di suatu tempat, yaitu gedung aula sekolah. Pintu utama ruangan itu terbuka lebar, sehingga terlihat dari luar suasana di dalamnya yang tampak begitu ramai dan gaduh oleh para murid dan para guru yang berkumpul di dalam ruangan.

Nura memberhentikan langkahnya tepat di depan pintu lalu membalikkan tubuhnya ke belakang untuk melihat Falla. "Urusan kita memang tidak akan selesai, sebelum apa yang saya ucapkan tadi menjadi kenyataan."

Falla menghembuskan nafasnya gusar merasa lelah mengejar Nura, ia kemudian segera melanjutkan jalannya menghampiri Nura. "Masih belum sadar juga ya, kamu nggak tau ya siapa saya sebenarnya," ujarnya sombong.

Nura membalasnya dengan seringai miringnya, lalu berkata, "Kamu juga nggak tau 'kan siapa saya sebenarnya?"

Falla mengangkat alisnya sebelah tidak paham maksud Nura. "Maksudnya...."

Falla memberhentikan bicaranya begitu melihat arah pandangan Nura yang tak lagi fokus padanya, melainkan menuju ke dalam ruangan.

Falla mengikuti arah pandangan Nura dan mendapati layar LED super besar yang terpajang di salah satu sisi dinding di dalam ruang aula. Layar LED itu memperlihatkan sebuah video yang menampakkan seorang perempuan yang tak lain adalah Falla, tengah berhubungan badan dengan seorang pria paruh baya yang ternyata adalah kepala sekolah di SMP itu.

"Pantesan Bapak kepala sekolah kayak nurut banget gitu, apa-apa pasti selalu bela Fiona," ujar salah satu siswi dengan tatapan sinis sekaligus jijiknya.

"Murahan banget sih Ibunya Fiona, padahal dia 'kan lumayan cantik harusnya bisa cari yang lebih muda, lebih ganteng, lebih tajir dong. Lah ini? Apaan coba masa sama Bapak kepala sekolah yang udah ubanan."

"Namanya juga jalang, mereka nggak akan mandang fisik, mau tua ataupun muda yang penting 'kan duitnya."

Falla mendengar percakapan mereka, ia kemudian teringat dengan apa yang di bicarakan oleh tiga siswi yang sempat ia temui di depan ruang kepala sekolah tadi. 'Apa vidio yang di maksud siswi tadi adalah vidio ini?'

"Sudah cukup malu?" ucap Nura dengan seringai licik.

"Bangsat! Ini pasti ulang kamu ya? Dasar orang miskin nggak tau diri!" Falla mengumpat penuh kekesalan sekaligus menanggung rasa malu.

Kemarahan Falla semakin memuncak kala mendengar kembali gunjingan-gunjingan para murid di sana. "Berarti benar kecurigaan kita selama ini, ternyata mereka mainnya nggak cuma pakai uang."

BALAS DENDAM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang