06. HARI KELULUSAN

349 250 170
                                    

HALO SEMUANYA!
GIMANA KABARNYA HARI INI? SEMOGA BAIK SELALU YA, SEMOGA KALIAN SUKA SAMA PART KALI INI.

— HAPPY READING —


"Mafia? Apa jangan-jangan Ayah di bunuh salah satu anak mafia yang ada di Harsa School?" tanya Alura penasaran.

Nura hanya tersenyum, menarik nafasnya dalam-dalam lalu menghembuskannya pelan.
"Sudah-sudah, tidak usah di lanjutkan. Ini sudah larut malam, kamu istirahat aja ya jangan terlalu memikirkan masalah ini," ujar Nura ingin mengakhiri perbincangan.

"T-tapi...."

"Kamu tidur ya, besok hari kelulusan kamu kan?" Nura menepuk pundak Alura beberapa kali seraya tersenyum sebelum ia pergi keluar dari balkon.

Alura kembali menatap langit malam, masih merenung menahan rindu pada Ayahnya sekaligus menebak-nebak tentang siapa sebenarnya pembunuh sang Ayah.

'Kenapa Ayah berkata ini salahnya?
Memangnya seberapa besar kesalahan yang di buat sang Ayah hingga ia di bunuh?'

Alura menghembuskan nafasnya gusar sembari mengusap matanya yang tak kunjung berhenti meneteskan air mata dengan kasar. Ia lantas menuruti perintah sang Ibu, masuk ke dalam kamar dan mengistirahatkan dirinya.

••••

Penampilan Alura terlihat begitu manis dengan kebaya brokat model belt dengan lengan balon berwarna rose gold, di padukan dengan rok batik plisket berwarna hitam, dan hair do model sanggul twist kepang yang menambah kesan anggun dan cantik tanpa berlebihan.

Sedangkan Hellen, memakai kebaya brokat model kimono dengan kombinasi lace dan aksen belt di bagian pinggangnya berwarna sage green dengan bawahan kain lilit polos berwarna senada. Tidak lupa dengan Hair do crown braid membuat kesannya terlihat semakin anggun.

Keduanya baru saja turun dari mobil Alphard putih peninggalan Ayah Alura, di ikuti dengan Nura yang juga ikut turun untuk menjadi wali murid yang mewakili Alura—anaknya dan Hellen.

"Ayo kita masuk," ujar Nura merangkul pundak Alura dan Hellen.
Mereka bertiga masuk bersamaan ke dalam gedung sekolah.

Dapat terlihat halaman sekolah itu sudah penuh dengan anak-anak lain yang tengah sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Ada yang sibuk mengabadikan momen kelulusan bersama keluarganya dengan cara berfoto ria, dan ada juga yang di beri buket bunga serta kue sebagai tanda apresiasi dari keluarganya. Senyum mereka terlihat begitu bahagia.

"Lucu ya keluarga orang-orang," ujar Hellen dengan senyuman. Wajahnya memang tersenyum tapi tidak dengan hatinya yang seolah retak di hantam kenyataan. Pasalnya, tidak semua anak beruntung bisa mendapat kasih sayang yang begitu luar biasa dari keluarganya, termasuk dirinya sendiri.

Alura membalas senyuman itu, lantas berkata, "Lihat mereka, Hell. Ada yang di kasih bunga, ada yang foto bersama, hahaha."

"Lo masih beruntung, Ra. Lo masih punya Tante Nura yang siap belain lo setiap saat, sedangkan gue? Boro-boro di belain, mereka aja nggak pernah pulang ke rumah."

"Tapi lo juga masih beruntung, Hell. Setidaknya kedua orang tua lo masih ada di dunia ini."

"Tapi gue nggak ngerasa mereka ada,"
sarkas Hellen masih dengan senyum pilunya.

BALAS DENDAM Where stories live. Discover now