Em11 \\ he was the one who came to her in the worst place

549 120 52
                                    

SETELAH perjanjian kerja dengan pemerintah kota ditandatangani, setelah sebuah lapas tempat ia bekerja dikunjungi,

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

SETELAH perjanjian kerja dengan pemerintah kota ditandatangani, setelah sebuah lapas tempat ia bekerja dikunjungi,

"Bagus. Anak muda sekarang kebanyakan kalau sudah meninggalkan kotanya jarang ada yang mau kembali. Saya senang melihat Anda di sini. Belanda. Mahasiswa berprestasi. Itu terdengar hebat sekali. Kalau boleh tahu, mengapa Anda memilih bekerja di lapas padahal Anda potensial sekali diterima di rumah sakit besar?"

dan setelah bincang-bincang ringan dengan kepala lapas di sebuah ruangan dilakukan,

"Hanya ... ingin saja."

tanpa menerangkan perihal alasan,

"Hahaha! Baiklah. Selamat bekerja, Psikater Jung."

Jaehyun membungkuk hormat, lalu mengayunkan kakinya keluar dari ruangan, mengambil jas putih bersih kebanggaan yang kemudian dibentangkan dan dikenakan sembari terus berjalan mengarungi lorong-lorong berisik lapas.

Dengan diantar oleh salah satu petugas lapas, Jaehyun kini berdiri di depan salah satu jeruji,

"Nomor Tahanan 1102."

"Nomor Tahanan 1102."

"Nomor Tahanan 1102."

"Hei! Kamu! Itu dipanggil petugas!"

memandang nanar perempuan yang tersentak akan suara temannya, yang sedari tadi melamun di sudut jeruji sampai tiga panggilan dari petugas tidak disadari.

Perlahan, bola mata Jaehyun berangkat menuju padam manakala perempuan itu pelan-pelan berjalan menuju pintu jeruji.

Lengan petugas lapas ditepuk, "Saya ke toilet sebentar. Antarkan dia ke ruang khusus rehabilitasi mental."

Maka, kemudian setelah berjalan dengan sedikit terburu, cermin sebuah toilet menyaksikan jemari-jemari itu gemetaran, wajah itu tak lagi tenang, dan sepasang mata itu sungguhan ditelan padam.

Sang ahli mental tengah terguncang mentalnya. Ironis.

Namun, biar Jaehyun tanya, sebagai manusia yang dulu mencinta dan yang sekarang pun masih mencinta, ketika melihat perempuan tercintanya nampak bagai raga tanpa nyawa, siapa yang tidak kewalahan?

Lima menit. 

Jaehyun butuh lima menit untuk mengupayakan tenang, untuk kemudian kembali berjalan, menuju sebuah ruangan, membuka pintunya, menatap lagi sepasang mata perempuan yang memancarkan keterkejutan dalam diam di atas sebuah kursi, 

lalu menguatkan sepasang kaki sendiri untuk mendatangi,

"Tahanan Roséanne Park. Kita mulai sesi rehabilitasinya."

SERENADE IN E MINOR [END]Where stories live. Discover now