Em \\ he was the one who watched her shined after the clouds

367 105 44
                                    

SEBAGAIMANA apa yang menjadi doa seseorang, sesal dan rasa berdosa itu menjelma serupa danau

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

SEBAGAIMANA apa yang menjadi doa seseorang, sesal dan rasa berdosa itu menjelma serupa danau. Dan, Jaehyun telah tenggelam di dasarnya. Tiada uluran tangan yang bisa membawanya kembali naik ke permukaan.

Kecuali, satu. Uluran tangan perempuan itu.

Hanya Rose, satu-satunya yang bisa mengentaskan Jaehyun dari apa yang laki-laki itu sebut sebagai neraka dunia.

Namun, jangankan mengulurkan tangan, perempuan itu bahkan tidak sudi menjentikkan satu jemari. Agaknya, ia sungguh-sungguh dalam mengikhtiarkan seorang Jung Jaehyun agar merana selama-lamanya.

Tidak perlu ditanya mengapa. Jelas saja, sebab Jaehyun ialah penoreh garis kekecewaan terbesar di muka hatinya. Mustahil seribu kali, Jaehyun bisa mendapat ampunan.

Akan tetapi, semustahil apa pun itu, Jaehyun tetap enggan menyerah.

Setelah merelakan tawaran bekerja di rumah sakit ternama yang ada di Belanda dan memilih bekerja di sebuah lapas di kotanya ini hanya demi bisa bertemu perempuan tercinta;

setelah sekian lama berusaha menahan diri dengan hanya melihat sosok itu dari kejauhan ketika kakinya sangat ingin berlari mendekati dan hatinya mengemis sebuah pelukan, untuk suatu profesionalitas antara seorang dokter dengan pasiennya;

penolakan atas lamaran kala itu bukan apa-apa bagi Jaehyun.

Meski ia harus menerima surat peringatan dari ketua lapas atas ketidakprofesionalannya setelah diadakan pemeriksaan kamera pengawas serta berita acara yang menyebutkan bahwa pasien meninggalkan ruangan sebelum sesi rehabilitasi selesai.

Meski ia harus tutup telinga atas gosip yang menyebar ke seluruh pekerja lapas, bahwa ia menyukai, menyatakan perasaan, dan melamar salah satu pasiennya namun berakhir ditolak.

Meski ia harus menerima sanksi berupa menghapus nama Roseanne Park dari daftar pasiennya.

Tidak mengapa.

Selagi Rose masih bisa dijangkau sepasang matanya, Jaehyun baik-baik saja.

Meski tidak lagi bisa duduk saling berhadapan, setidaknya:

di beberapa pagi, dari koridor lapas, Jaehyun masih bisa melihat Rose di lapangan sana berolahraga bersama tahanan lain; di beberapa siang, Jaehyun masih bisa melihat Rose makan di dapur lapas;

di beberapa sore, Jaehyun bisa melihat Rose duduk di bangku taman lapas sembari menggambar; dan di beberapa malam, Jaehyun masih bisa melihat Rose terlelap di atas kasur lipat, di dalam ruang tahanannya.

Setidaknya, Jaehyun bisa memastikan perempuan itu masih bernyawa.

Maka, ia akan sedikit lega.

Selebihnya, Jaehyun begitu ingin membawa perempuan itu keluar dari tahanan ini. Menyediakan tempat tinggal yang lebih nyaman, pakaian yang lebih cantik, makanan yang lebih lezat, dan tempat tidur yang lebih layak.

SERENADE IN E MINOR [END]Where stories live. Discover now