Chapter 1

1.5K 90 6
                                    

"Tidak ada bukan yang melarang berubah jadi lebih baik, maka dari itu aku memutuskan untuk berubah menjadi perempuan yang baik."
(Naura Muhafidzah)

Naura Muhafidzah seorang anak perempuan berusia 21 tahun yang berusaha memperbaiki dirinya, Naura Muhafidzah memiliki nama panggilan Zaza. Sebelumnya Zaza adalah seorang yang anak perempuan yang sangat sering menggunakan pakaian terbuka dan tidak memakai kerudung.

Perjalanan menuju masjid Al Kautsar begitu banyak kendaraan yang melintas, Zaza berkunjung ke salah satu masjid yang berada di kotanya untuk mengikuti kajian tahsin bersama ustadz Muhammad Hafidz Ahkam.

Kajian ini di hadiri oleh laki-laki dan perempuan namun, di dalam satu ruangan di batasi dengan kain pembatas. Zaza sampai lokasi 20 menit sebelum di mulai, dirinya memutuskan untuk pergi ke kamar mandi dulu untuk mengambil air wudhu.

Zaza pun mulai melangkah kakinya masuk ke dalam masjid, hatinya menangis mengingat dirinya di masa lalu. Zaza pun duduk di bagian depan barisan perempuan agar dirinya mudah memahami materi yang di sampaikan ustadz.

Ini adalah untuk pertama kalinya Zaza mengikuti kegiatan yang seperti ini, Ada rasa bahagia pada dirinya karena Allah masih berikan kesempatan pada dirinya untuk memperbaiki diri. Senyum Zaza terukir manis namun hatinya sedikit menangis.

"Neng," sapa seorang ibu yang duduk di sebelahnya.

"Eh iya Bu," spontan Zaza menoleh ke sebelah.

"Baru ikutan yang neng?" tanya ibu tersebut.

"Emmm iya Bu," jawab Zaza.

"Namanya siapa neng?" tanya ibu dengan senyum.

"Naura Muhafidzah Bu," Zaza Kembali tersenyum.

"Masya Allah cantik banget namanya neng sama seperti orangnya," tersenyum lagi.

"Alhamdulillah terima kasih Bu," sahut Zaza.

"Eh ustadz udah datang tu kayaknya," ucap ibu.

"Oo iya Bu sepertinya," jawab Zaza.

"Ya udah nanti kita lanjutkan lagi ya ngobrolnya," dengan penuh senyuman.

Zaza mengeluarkan beberapa alat tulis yang dirinya bawa, dirinya membuka buku di halaman pertama dengan tulisan basmalah. Zaza belum terlalu mahir dalam menulis arab jadi dirinya pun sambil melihat juz amma yang dirinya bawa.

Sambil mendengarkan penjelasan dari ustadz, Zaza menulis sedikit demi sedikit yang dirinya pahami. Hari ini dirinya belajar tahsin dengan tema pengucapan basmalah, dirinya begitu bersyukur sekali bisa mengikuti kegiatan seperti ini, walau sedikit canggung karna dirinya sebelumnya tidak pernah ikut.

Setelah selesai ustadz mencoba beberapa orang untuk membacanya basmalah tadi dengan baik, sesuai tahsin yang sudah di pelajari. Tidak terasa sudah hampir 2 jam Zaza duduk di dalam majlis ini, kajian pun sudah selesai.

"Alhamdulillah selesai juga," ucap Zaza sambil memasukkan buku-bukunya.

Zaza keluar masjid, halaman masjid di penuhi para peserta kajian tadi. Pandangan begitu sejuk melihat orang-orang sekitar, Zaza pun memakai sepatunya namun begitu terkejutnya dirinya menduduki sandal milik ustadz yang mengisi kajian tadi.

"Permisi," ucap seseorang di belakangnya.

"Iya sebentar," sahut Zaza yang masih fokus mengikat tali sepatunya.

"Baik," ucap Ahkam.

"Eh," Zaza terkejut ketika dirinya berbalik arah.

"Maaf ya buat anti buru-buru," ucap Ahkam.

AhzaWhere stories live. Discover now