Chapter 8

556 37 17
                                    

Ahkam berhati-hati berjalan menunju tempat ummanya berada agar tidak ketahuan bahwa ia sedang merasa sakit di kakinya.

"Umma," sapa Ahkam yang langsung duduk di meja makan melihat aba Yusuf fokus memotong tahu.

"Iyaa nak," sahut umma Rahma yang masih fokus memasak.

"Nak bantu aba nih," ucap aba Yusuf.

"Siap aba sini Ahkam aja yang potong wortelnya," pinta Ahkam.

"Oo alhamdulilah," aba Yusuf menyerahkan wortel kepada putranya.

"Aba udah mulai lelah sepertinya," ucap Umma Rahma dengan tawanya.

"Enggak umma biar saja anak kita ini belajar masak biar mengerti kalau memasak itu juga tugas suami," jelas abu Yusuf.

"Oo iya bener juga tuh," sahut umma Rahma.

"Iya aba umma," Ahkam mengeluarkan suara setelah mendengarkan percakapan kedua orang tuanya.

"Ya udah aba mau pergi dulu ya mau mandi," pamit aba Yusuf.

"Iya aba," sahut Ahkam.

Ahkam membantu umma Rahma menyelesaikan memasaknya namun, umma Rahma meminta Ahkam untuk membersihkan badannya dan pergi ke masjid. Ahkam menuruti permintaan umma Rahma, ketika ia ingin bangkit dari kursi kakinya tersenggol kaki meja.

"Astaghfirullah," ucap Ahkam.

"Kenapa Ahkam?" tanya umma Rahma.

"Enggak ada umma," meringis kesakitan.

"Ahkam itu kenapa kaki kamu," umma Rahma melihat lebam di kaki putranya itu.

"Enggak ada umma," Ahkam berusaha menutupi.

"Ahkam jujur kenapa kaki kamu?" tanya umma Rahma mendekati putranya.

"Iya umma kaki Ahkam sediki sakit," jawab Ahkam.

"Astaghfirullah kok bisa seperti itu Ahkam," terlihat raut wajah yang khawatir.

"Iya umma tadi ada gadis yang tidak sengaja menginjak kaki ku dengan ban motornya," jelas Ahkam.

"Astaghfirullah, ya sudah nanti kita obati ya," pinta umma.

"Baik umma," sahut Ahkam.

"Ya sudah sekarang kamu bersihkan badanmu," umma Rahma melanjutkan memasak.

"Iya umma, Ahkam ke kamar dulu," Ahkam bangkit dari kursinya.

Jam makan malam pun tiba Ahkam dan keluarganya sudah berkumpul di ruang makan, umma Rahma menyiapkan semuanya untuk makan malam. Mereka semua sangat menikmati hidangan malam ini, Ahkam terlihat begitu bahagia hidup bersama kedua orang tuanya.

Setelah selesai makan malam aba Yusuf meminta Ahkam untuk beristirahat karena keadaan kesehatan kakinya kurang baik, aba Yusuf sudah di ceritakan dengan umma Rahma tentang kaki Ahkam.

Ahkam membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur, suara ketukan pintu terdengar di telinganya. Umma Rahma masuk ke kamarnya dengan membawa air hangat dan kain untuk mengompres memar di kaki Ahkam.

"Nak Ahkam," panggil umma Rahma.

"Iya umma."

"Kompres kaki kamu ya nak."

"Baik umma," Ahkam pun mengubah posisinya yang awalnya tiduran sekarang menjadi duduk.

"Sini kakinya," pinta umma Rahma.

"Jangan umma biar Ahkam sendiri aja."

"Emangnya bisa?" tanya umma Rahma.

"Bisa umma," jawab Ahkam dengan senyuman.

AhzaWhere stories live. Discover now