Chapter 11

417 33 16
                                    

Setelah semuanya beres Syahma dan Zaza membersihkan badannya, karena sholat dzuhur sudah semakin dekat. Karna kamar mandinya bergantian, Zaza memilih untuk mengalah agar Syahma terlebih dahulu membersihkan diri. Zaza mengambil ponselnya yang dirinya letak di atas lemari kecil samping tempat tidur.

"Sambil nungguin Syahma buka instagram aja dulu," ucap Zaza yang mulai menghidupkan ponselnya.

Zaza sangat asik menarik turunkan beranda, Zaza mengetik sebuah nama berharap nama itu akan muncul di pencarian. Nama itu sudah muncul dan berderet sangat panjang, Zaza membaca satu persatu dan melihat profilnya.

Zaza hanya heran kenapa dirinya tidak dapat menjumpai nama instagram itu apa, tidak memiliki sebuah akun. Zaza meletakan ponselnya, daun telinganya mendengar bahwa suara air di kamar mandi sudah sepi. Batang hidung Syahma akan terlihat sebentar lagi dengan wajah cerah dan model baju yang berbeda.

"Zaa, udah nih buruan mandi entar kita makan mie pedas enak nih," ucap Syahma yang merasa perutnya sudah diserang.

"Kamu lapar Syahma?" tanya Zaza.

"Iya aku laper banget," jawab Syahma duduk di atas kasur.

"Ya udah aku mandi dulu," ucap Zaza yang mulai menghilang dari kamar.

Tidak memerlukan waktu lama Zaza sudah selesai mandi, dan langsung bersiap-siap menuju ke dapur. Zaza dan Syahma melakukan aktivitas memasak bersama sesuai dengan ajakan Syahma. Setelah semuanya selesai mereka berdua menikmati mie itu, tak lupa di beri sedikit campuran pilus di mie pedas level yang mereka buat.

*****
"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh," ucap Ahkam serempak bersama dengan ustadz Rasyid.

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh sahut umma Rahma.

"Masya Allah habis dari mana nih si dua ustadz muda," umma Rahma melihat kedua wajah cowok yang sangat lebih muda dengannya.

"Kami siap lihat-lihat jubah tadi umma," sahut ustadz Rasyid.

"Masya Allah, ya udah Ahkam aja ustadz Rasyidnya duduk," ucap umma kepada putranya itu.

"Ya udah umma mau ke belakang dulu ya, Ustadzh Rasyid jangan pulang dulu," ucap umma Rahma mulai menunju dapur.

"Ahkam," panggil ustadz Rasyid.

"Iya kenapa?" tanya Ahkam yang masih fokus dengan layar handphonenya.

"Cewek berdua tadi siapa, sepertinya ente mengenali salah satu dari mereka," ucap ustadz Rasyid.

"Iya kenal," sahut Ahkam.

"Oo ente kenal sama yang enggak sengaja buat keributan tadi?" tanya ustadz Rasyid yang semakin penasaran.

"Bukan, tapi temannya tadi," jawab ustadz Ahkam.

"Ooo cantik loh cewek itu," ustadz Rasyid mengingat.

"Iya, tapi ingatlah ente udah punya istri, tobat Weh entar istri ente marah pula," ucap Ahkam yang terlihat ingin tertawa.

"Iya ane mah ingat selalu dengan bidadari ane, oh ya kok ente bisa kenal cewek itu?" tanya ustadz Rasyid lagi.

"Iya kenal dia itu yang duduki sepatu ane sama yang ngelindas kaki ane," jelas Ahkam.

"Hah yang bener aja," balas ustadz Rasyid terkejut.

"Iya bener," sahut Ahkam menggelengkan kepalanya.

"Lucu juga ya jumpa terus, sepertinya dia calon mantu untuk umma Rahma," ucap ustadz Rasyid.

"Emangnya ane cocok dengannya?" tanya Ahkam.

"Iya cocok," jawab ustadz Rasyid begitu semangat.

"Kenapa cocok?" tanya Ahkam penasaran.

"Enggak tau intinya kamu cocok sama dia," jawab ustadz Rasyid.

Ketika mereka asyik mengobrol umma Rahma datang dengan membawa minuman kaleng dingin tidak lupa pula dengan membawa beberapa snak makanan ringan.

Umma Rahma dan dua pemuda itu bercerita dengan penuh canda tawa, suara ketukan pintu membuat mereka bertiga berhenti berbicara. Umma Rahma terlihat begitu senang ternyata suaminya sudah pulang berkerja, umma Rahma menyambut suaminya penuh dengan senyuman. Umma Rahma memuat teh dan menyiapkan beberapa makanan untuk suaminya.

Suasana malam ini membuat Zaza begitu bahagia karna susah beberapa hari dirinya di tinggal jauh oleh kedua orang tuanya, Orang tua Zaza akan pulang dari luar kota malam ini. Zaza menunggu kedatangan orang tuanya tidak sendiri tapi juga bersama Syahma seorang sahabat yang selalu menemani dirinya.

"Haus banget aku," ucap Zaza tiba-tiba.

"Tumben kamu merasakan hal yang namanya haus," sahut Syahma hampir tertawa.

"Aku mah juga manusia Syahma bukan robot atau makhluk lainnya emm," omel Zaza yang berjalan langsung menunju ke dapur.

"Haha candaa bestie," ucap Syahma berteriak dengan menatap layar ponselnya.

"Untung aja segera mungkin untuk minum," Zaza tiba-tiba muncul.

"Kenapa emangnya?" ucap Syahma penasaran.

"Iya kalau enggak segera minum, aku mah masih merasakan haus sampai saat ini," sahut Zaza kembali mengerjai temannya.

"Astaghfirullah Zaza," raut wajah berubah.

"Hahaha serius banget sih kamu Syahma," ucap Syahma penuh senyuman.

"Iya aku kira apa-apa Soalnya di sini enggak ada orang tua kamu, kalau ada apa-apa ini kita agak ribet," jelas Zaza penuh dengan ketakutan.

"Emm maaf ya Syahma heheh."

Tidak lama terlihat dari kejauhan ada kendaraan mobil berwarna putih, yang sepertinya akan menuju ke rumah. Kedua mata Zaza terus memandangi mobil itu, ternyata benar mobil yang dirinya lihat adalah mobil yang di naikin kedua orang tuanya.

Zaza langsung menghampiri kedua orang tuanya tak lupa dengan meneteskan air mata, melepaskan rasa rindu kepada orang tua. Syahma pun menyusul dan menyalami kedua orang tua Zaza.

"Gimana kabar kalian berdua sehat?" tanya ibu Fatimah sambil berjalan menuju dapur.

"Alhamdulillah badan kami sehat Bu," sahut Zaza dengan penuh kegembiraan.

"Apa cuman badan aja yang sehat?" tanya ibu Fatimah.

"Hehe enggak kok semua sehat," Zaza menjawab pertanyaan ibu Fatimah dengan cepat.

"Alhamdulillah, Syahma gimana Zaza selama ibu tinggalkan dia sendirian?" tanya umma.

"Emm Alhamdulillah sih Bu, udah mandiri enggak rewel gitu," jawab Syahma dengan tawanya.

"Rewel gimana," ucap ibu Fatimah dengan tawanya lagi.

"Iya enggak banyak wajah sedih yang Syahma lihat di wajahnya Bu," jelas Syahma sambil tertawa kecil.

"Seperti ada yg disembunyikan," tebak ibu Fathimah.

"Wah enggak ada kok Bu, Syahma ni banyak candaannya biar tambah awet muda," Zaza langsung menyahut.

"Oo ya udah Alhamdulillah, kalau gitu ibu pamit istirahat dulu ya," pamit ibu Fatimah berjalan menuju kamar.

"Syahma kamu mau ngomong aneh-aneh pasti sama ibu tadikan," ucap Zaza sambil memanyunkan bibirnya.

"Haha enggak Zaza," sahut Syahma.

"Please jangan bicara aneh-aneh tentang ustadz Ahkam ya," pinta Zaza.

"Eh emangnya kenapa, lagian emang kamu suka ya sama Ustadz Ahkam???

Alhamdulillah barakallah Fiik teman
Yang sudah baca

Sedikit info kemungkinan ane update tidak terlalu sering untuk sementara waktu yaaa karna ane mau ujian di 15 Syawal nanti jadi harus belajar juga hehe.

Doain ya Semoga ane di berikan kemudahan

Jazakumullah Khair 🙏

AhzaWhere stories live. Discover now