BWY 11

216 26 7
                                    

Mata Xiao Zhan masih melotot, mulutnya juga masih nganga. Mungkin jika Wang Yibo tidak batuk, maka ia akan terus begini sampe satu jam lamanya.

Xiao Zhan ingin bertanya maksud dari apa yg terlihat di matanya ini pada Wang Yibo tapi untuk sekarang tidaklah penting, yg penting sekarang adalah ia harus segera mengganti baju Wang Yibo yg basah.

"Wang Bo, bisa ganti baju sendiri?"
Wang Yibo menggeleng dan itu tandanya Xiao Zhan yg harus menggantikan baju Wang Yibo.

"Kalau gitu duduk dulu disini."
Xiao Zhan meletakkan tubuh Wang Yibo di sofa sementara ia mengambil baju.

Xiao Zhan mengambil kaos lengan pendek berwarna putih dan celana training hitam karena isi di dalam lemari Wang Yibo emang hampir semuanya di dominasi warna monoton. Hitam dan putih. Di laci bawah tempat pakaian dalam pun semuanya berwarna hitam. Astaga, mata Xiao Zhan perih melihat warna kegelapan ini.

"Aiyoo~ sungguh kegelapan yg hakiki."
Desahnya sambil menggelengkan kepala begitu selesai mengambil baju dan celana dalam untuk Wang Yibo.

"Wang Bo, buka bajunya dulu."
Xiao Zhan menarik baju yg di kenakan Wang Yibo sampai terlepas, begitu baju itu terlepas-reflek Wang Yibo memeluk dirinya sendiri karena merasa dingin.

"Dingin ya, kamu juga demam nih."
Xiao Zhan menangkup kedua pipi Wang Yibo yg terasa panas kemudian memakaikan nya baju. Dan di bagian celana, Xiao Zhan agak canggung untuk membukanya.

"Bu-buka celananya."
Ujar Xiao Zhan. Wang Yibo mengangguk lemas lalu membiarkan tangan Xiao Zhan melucuti celana yg di kenakan nya. Begitu celana sudah turun sepenuhnya bersamaan dengan celana dalam, Xiao Zhan melotot.

Sial! Miliknya lebih besar dari milikku.

Batin Xiao Zhan namun segera ia tepis dan dengan sok santai memakaikan kembali celana yg baru untuk Wang Yibo.

"Xiao Zhan.. kepalaku pusing."
Kepala Wang Yibo bersandar pada perut Xiao Zhan, wajahnya benar-benar pucat dan panas.

"Ayo pindah ke atas kasur, aku ambil makanan dan obat dulu."
Xiao Zhan menggandeng tubuh Wang Yibo ke atas kasur lalu menyelimutinya sampai ke dada.

"Jangan lama.."
Ujar Wang Yibo begitu Xiao Zhan bersiap beranjak.

"Gak akan lama ko."
Setelah mengatakan itu Xiao Zhan meninggalkan Wang Yibo untuk turun ke bawah, berharap di rumah yg lebih sering kosong ini ada makanan.

Tujuan utama Xiao Zhan adalah kulkas besar yg teronggok di dekat jalan menuju dapur, begitu di buka. Disana hanya ada beberapa botol air mineral, buah dan sayuran yg mulai keriput karena layu. Tidak ada harapan lagi di sana, jadi Xiao Zhan beralih pada lemari kabinet di atas kompor. Beruntung di sana ada satu bungkus roti gandum beserta selai strawberry, sebelum itu ia juga sempat memeriksa tanggal kadaluwarsa nya lebih dulu takut-takut jika roti itu juga sudah lama berada disana.

"Untunglah ini masih baru."
Xiao Zhan mengolesi roti itu dengan selai lalu menaruhnya di piring tanpa memanggangnya lebih dulu. Akan terlalu lama jika ia memanggangnya dulu.

Selesai dengan roti, dia lalu mengambil kotak p3k untuk mengambil obat demam dan batuk pilek-kemudian kembali ke kamar Wang Yibo.

Selesai dengan roti, dia lalu mengambil kotak p3k untuk mengambil obat demam dan batuk pilek-kemudian kembali ke kamar Wang Yibo

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.
BE WITH YOU - YiZhanحيث تعيش القصص. اكتشف الآن